Pesan Agus Marto pada dua anak buah jadi bos baru OJK
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) memilih Dewan Komisioner OJK periode 2017-2022. Diketahui dari ketujuh anggota Dewan komisioner terpilih, dua di antaranya, Tirta Segara dan Ahmad Hidayat merupakan pejabat Bank Indonesia (BI).
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) memilih Dewan Komisioner OJK periode 2017-2022. Diketahui dari ketujuh anggota Dewan komisioner terpilih, dua di antaranya, Tirta Segara dan Ahmad Hidayat merupakan pejabat Bank Indonesia (BI).
Menanggapi hal tersebut Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan dua anak buahnya ini merupakan sosok yang layak menempati posisi tersebut.
"Mereka mempunyai kapasitas, kapabilitas. Mereka mempunyai integritas. Mereka adalah profesional di bidangnya," ungkap Agus di Kantor BI, Jakarta Pusat, Jumat (9/6).
Lebih jauh, dia mengaku yakin bahwa Tirta dan Ahmad dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan OJK sebagai pengawas jasa keuangan.
"Kita yakin, mereka bisa menjadi bagian dari jajaran dewan komisioner OJK, dan membawa institusi OJK ke depan sehingga menjadi pengawas sektor keuangan yang dibanggakan Indonesia," katanya.
Atas dasar itulah, Agus menyambut baik terpilihnya dua pejabat aktif BI ini. "Kita sambut baik bahwa saat ini Pak Tirta Segara dan Pak Ahmad Hidayat itu adalah pejabat aktif di Bank Indonesia," pungkasnya.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Mengapa OJK menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Mengapa OJK meminta agar Industri Jasa Keuangan memperkuat governansi? “Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,” kata Sophia.
Baca juga:
Jadi bos OJK baru, Wimboh pangkas biaya rapat dan perjalanan dinas
Ini harapan bos BI pada jajaran baru dewan komisioner OJK
Wimboh Santoso resmi jadi Ketua DK OJK 2017-2022
Kebijakan DJP bisa intip data nasabah dinilai tidak efektif
Membongkar pentingnya perlindungan konsumen dalam industri keuangan
OJK: SPKK 2013-2027 jawab tantangan keuangan global
Pesan Muliaman ke bos OJK baru: Jaga stabilitas keuangan RI