Pindad bakal produksi elpiji tiga juta per tahun
Itu untuk mendukung program konversi bahan bakar minyak ke gas.
PT Pindad bakal memproduksi 10 ribu elpiji per hari atau sekitar tiga juta per tahun. Itu untuk mendukung program konversi bahan bakar minyak ke gas.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Pindad Silmy Karim di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (14/1)
-
Apa yang dimonitor Pertamina melalui PIEDCC? Melalui PIEDCC, Pertamina juga mampu memonitor secara real time ketersediaan energi di seluruh wilayah Indonesia dan bisa mengambil tindakan cepat memenuhi kebutuhan energi jika terjadi lonjakan konsumsi BBM dan LPG, atau keadaan darurat seperti bencana alam.
-
Kenapa mahasiswa UGM mengembangkan ESDS? Yogi mengatakan bahwa pengembangan ESDS tersebut berawal dari keprihatinan mereka terhadap tingginya kasus stunting di Tanah Air.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Siapa yang mengembangkan ESDS? Ketua tim pengembang ESDS, AA. Gde Yogi Pramana menjelaskan, alat tersebut dapat melakukan pengukuran massa dan panjang tubuh pada bayi secara cepat.
-
Mengapa Pabrik Es Krim Mataram dibeli oleh Perusahaan Es Krim Petodjo? Pada 22 Maret 1932, Bataviaasch Courant memberitakan bahwa Perusahaan Es Krim Petodjo telah membeli Pabrik Es Krim Mataram dengan biaya 29.600 gulden.
-
Siapa yang membunuh MSD? MSD (24), ibu muda yang tewas dibunuh oleh NKW (24), suaminya sendiri di Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pernah melaporkan pelaku dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke Unit PPA Polres Metro Bekasi.
Untuk itu, Silmi telah meminta PT Krakatau Steel untuk menyediakan bahan baku.
"Krakatau Steel sambut baik dan ini bagian sinergi BUMN untuk mendukung bahan baku yang dibutuhkan Pindad dalam produksi tabung elpiji," jelas dia.
Silmy mengatakan dirinya baru memimpin Pindad selama tiga minggu. Dalam waktu singkat itu dia sudah meyakini BUMN produsen alat pertahanan itu memiliki kemampuan mendukung program pemerintah di bidang maritim dan energi.
Dia mencontohkan, Pindad memiliki teknologi untuk memproduksi alat konversi BBM ke gas atau converter kit nelayan. Ini sejalan dengan keinginan pemerintah untuk membuat converter kit nelayan.
Menteri ESDM Sudirman Said menambahkan pihaknya juga menggandeng Pindad untuk membuat dua juta sambungan elpiji 3 kilogram atau gas melon. Sambungan gas tersebut akan dibagikan ke daerah masih memakai minyak tanah, seperti Sumatera, Aceh, Sulawesi, dan Papua.
"Dua item yang sedang kami pikirkan adalah proyek dua juta sambungan elpiji 3 kg sebagai implementasi konversi mitan ke gas," ujarnya . "Kemudian satu lagi, proyek konverter untuk nelayan dari solar ke elpiji. Ini berkaitan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan."
Baca juga:
Gaya Jokowi jajal senjata canggih buatan Pindad
Tinjau produksi senjata, Jokowi kunjungi PT Pindad di Bandung
Silmy Karim resmi gantikan Sudirman Said jadi dirut Pindad
Dirut Pindad dibebani target peningkatan produksi 40 persen
Jokowi akan rombak manajemen BUMN bidang industri pertahanan
Jokowi larang TNI beli alat perang dari luar negeri