Porak-poranda ekonomi usai ledakan bom di Sarinah oleh ISIS
Rupiah langsung melemah usai ledakan bom bunuh diri di Sarinah.
Masyarakat Indonesia saat ini berduka karena insiden bom bunuh diri yang terjadi di pos polisi di perempatan lampu merah Sarinah, Jakarta Pusat. Sesaat setelah ledakan bom, terlihat empat jenazah langsung tergeletak.
Satu di antara jenazah adalah seorang polisi. Sedangkan tiga lainnya adalah warga. Personel polisi yang belum diketahui identitasnya itu saat bom meledak berada di dalam pospol.
-
Kapan Piramida Pugung Raharjo ditemukan? Situs ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
-
Di mana tempat terdingin di Bumi berada? Tempat Terdingin di Muka Bumi Secara umum, suhu rata-rata Bumi bervariasi mulai dari minus 25 derajat Celcius sampai 45 derajat Celcius. Sebagai perbandingan, suhu di siang hari di Merkurius bisa mencapai 430 derajat Celcius, sedangkan pada malam hari merosot menjadi minus 180 derajat Celcius. Suhu di tempat ini bisa mencapai minus 98 derajat Celcius.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Rumah BUMN BRI Yogyakarta berdiri? Rumah BUMN BRI tersebut sudah berdiri sejak 2017 dan tercatat sudah ada ribuan pelaku UMKM di wilayah tersebut yang dibina dengan berbagai pelatihan maupun pendampingan agar mampu konsisten meningkatkan kapabilitas usahanya.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Kapan Rumah Singgah Sultan Siak Sri Indrapura dibangun? Dikabarkan bangunan ini sudah berdiri sejak tahun 1895, bisa diperkirakan bangunan ini sudah lebih dari ratusan tahun.
Sedangkan tiga korban meninggal lainnya saat bom meledak berada di luar pospol. Salah satu korban diketahui mengalami luka tembak.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan menyatakan, para pelaku peledakan dan penembakan di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, berasal dari kelompok ISIS. Aksi ini sudah direncanakan jauh-jauh hari.
Ledakan tadi menjawab ancaman-ancaman dari ISIS yang rencananya akan membuat 'konser' di tanah air. Mereka ingin membuat aksi yang menarik perhatian dunia internasional.
"Bahwa akan ada 'konser' di Indonesia dan akan jadi berita internasional," kata Anton, Kamis (14/1).
Sebelumnya, Densus 88 menangkapi sejumlah terduga teroris di beberapa lokasi pada 18-19 Desember 2015 ini. Penangkapan ini bermula, ketika ada informasi yang beredar bahwa kelompok teroris ini merencanakan mengebom tempat-tempat tertentu pada bulan Desember 2015 ini.
"Rencananya mau meledakkan tempat-tempat tertentu dan pejabat-pejabat. Mereka mau mengadakan konser besar di Indonesia agar menjadi salah satu berita internasional," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan di Jakarta Selatan, Senin (21/12).
Aksi teroris ISIS di Indonesia cukup mengguncang perekonomian. Sesaat usai bom meledak, nilai tukar Rupiah langsung melemah. Tak hanya itu, banyak dampak ekonomi yang dirasa pasca insiden bom bunuh diri ini.
Berikut dampak ekonomi yang dirasa Indonesia usai ledakan bom bunuh diri:
IHSG terjun bebas
Pasca ledakan bom di Sarinah sekitar pukul 11.00 WIB kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung anjlok 1,7 persen atau 77 poin ke level 4.459 poin. Sementara, indeks LQ45 turun 2,2 persen atau 17,8 poin ke level 775,4 poin.
Pagi hari sebelum ledakan bom di Sarinah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah dibuka melemah 44,4 poin atau 1,0 persen ke level 4.492. Sementara indeks LQ45 juga dibuka melemah 12,78 poin atau 1,6 persen ke level 780.
"Meski secara tren, IHSG masih memiliki peluang kenaikan namun, melihat kondisi bursa saham sekitar yang mulai berkurang penguatannya membuat laju IHSG dapat tertahan peluang kenaikannya dan kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk kembali dilakukannya aksi ambil untung," ujar Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada dalam prediksinya.
Meski demikian, IHSG kemarin akhirnya ditutup melemah 0,5 persen atau 23,9 poin ke level 4.513,1 poin. Sedangkan, indeks LQ45 juga ditutup melemah 0,87 persen atau 6,8 poin ke level 786,4 poin.
Ancam stabilitas ekonomi
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai peledakan bom di Jakarta saat ini berpotensi mengancam stabilitas perekonomian Indonesia. Untuk mencegah itu, aparat keamanan didorong untuk bergerak cepat memulihkan keadaan.
"Kalau tidak segera ditangani dan ada pemulihan kondisi keamanan yang kondusif ini akan membawa dampak jangka pendek. Tapi kalau ini segera diselesaikan terutama aparat keamanan bisa menjamin tidak ada rentetan lagi hanya terputus di Sarinah maka kondisi akan kembali ke keseimbangan yang fundamental," kata Direktur Indef Enny Sri Hartati, saat dihubungi, Jakarta, Kamis (14/1).
Enny menjelaskan, data makroekonomi Indonesia dalam dua bulan terakhir ini menunjukkan perbaikan. Ini terlihat dari nilai tukar rupiah stabil di level Rp 13.800 per USD, inflasi rendah, peningkatan cadangan devisa dan komitmen investasi.
Namun, ledakan bom di Sarinah, Jakarta, bisa membalikkan keadaan tersebut. Enny menduga kepentingan ekonomi bisa menjadi penyebab insiden teror tersebut.
"Ini kan sentimen negatif. Artinya di sektor keuangan juga di sektor pasar modal dan pasar keuangan memang respon cepat. Bukan negatif saja, sentimen positif juga akan ada respon cepat ke pasar modal dan pasar keuangan."
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Juda Agung mengakui ledakan bom tersebut memang berdampak pada kondisi pasar keuangan. Namun, dampak ini hanya bersifat sementara.
"Dampak (ledakan bom) di pasar keuangan sifatnya temporer karena tidak ada alasan. Karena semua indikator makro secara fundamental masih baik," ujarnya di Kantornya, Jakarta, Kamis (14/1).
Maka dari itu, pihaknya meminta agar pelaku pasar tidak khawatir, lantaran secara umum kondisi fundamental perekonomian dalam negeri masih tetap terjaga.
"Ini tidak terkait dengan fundamental kita yang saat ini cukup kondusif, baik dari sisi current account deficit yang masih terjaga," jelas dia.
Surutkan minat investor asing ke Indonesia
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli, menilai aksi radikal yang terjadi di pusat pemerintahan dan pusat bisnis Indonesia, Jakarta, berpengaruh terhadap minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Namun, pengaruh tersebut hanya dalam jangka pendek.
"Saya kira ada dampaknya, tapi dengan berjalan waktu tentu akan berkurang (dampaknya)," ucap Menko Rizal di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (14/1).
Hal ini, menurutnya, sudah terbukti saat peristiwa bom di Hotel JW Marriot beberapa waktu lalu. Kepercayaan investor asing sempat menyusut.
"Kita kan juga pernah mengalami Marriott misalnya, mula-mula memang terasa sekali dampaknya. Apalagi waktu itu ada korbannya orang asing kan. Tapi setelah berapa lama tentu akan berkurang dampaknya," imbuhnya.
Namun demikian, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan aksi terorisme yang terjadi di Sarinah, Jakarta Pusat tak membuat minat para investor surut untuk tanamkan modalnya di Indonesia. Alasannya, teror yang melanda tanah air bukan pertama kalinya terjadi di Indonesia.
"Saya kira ini tidak, bukan hal pertama kita mengalaminya. Investasi itu mereka tidak mengarah ke situ. Yang penting kita tetap hati-hati dan jaga segala sesuatu," ujar JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
JK melihat aksi terorisme terjadi tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain.
Pemerintah dan masyarakat, lanjut JK, perlu berhati-hati dan waspada terhadap aksi terorisme yang berpotensi menyebabkan penurunan kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini tengah bangkit.
"Hal ini kan terjadi di mana-mana, di Paris, Amerika, Pakistan, India, dan di banyak negara lain. Tapi kita tetap hati-hati," kata JK.
Nilai tukar Rupiah merosot
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) merosot tajam usai insiden ledakan bom di Sarinah. Rupiah melemah hampir menyentuh level Rp 14.000 per USD.
Data Bloomberg mencatat, Rupiah berada di Rp 13.879 per USD pada pukul 09.15 dan langsung melemah ke level 13.949 di siang hari.
Bergerak fluktuatif, Rupiah akhirnya ditutup melemah 71 poin atau 0,52 persen di level Rp 13.907 per USD. Turunnya suku bunga acuan atau BI rate tidak mampu memberi sentimen positif para Rupiah.
Pariwisata Indonesia terancam
Menteri Koordinator bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengakui insiden ledakan bom di Sarinah berdampak pada sektor pariwisata Tanah Air. Namun, dampaknya dipercaya hanya dalam jangka pendek saja.
"Tentu dalam jangka pendek akan ada dampaknya, terutama ke sektor pariwisata. Tapi dalam jangka menengah dampaknya akan berkurang," ucap Rizal Ramli di Jakarta, Kamis (14/1).
Rizal mengajak seluruh masyarakat untuk menghapus radikalisme di Tanah Air.
"Tapi yang paling penting, kita sebagai bangsa harus beramai-ramai berupaya untuk menghilangkan akar daripada ideologi radikal di Indonesia."
Merusak upaya penguatan ekonomi
Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengutuk tindakan bom bunuh diri di Jalan HM Thamrin, Sarinah, Jakarta Pusat hari ini. HIPMI meminta agar otak pelaku teror bom bunuh diri tersebut dicari dan diseret ke meja hijau.
"HIPMI mengutuk keras aksi terorisme tersebut. Aparat diminta bergerak cepat mencari pihak yang paling bertanggungjawab," ujar Ketua Umum Bahlil Lahadalia dalam keterangannya di Jakarta hari ini.
Bahlil mengatakan, aksi tersebut tak hanya merupakan upaya melawan nilai-nilai kemanusiaan. Lebih dari itu, aksi teror bom tersebut dapat merusak upaya penguatan ekonomi yang tengah diupayakan dunia usaha dan pemerintah.
"Ada upaya mau menebar rasa takut sehingga sasarannya tempat-tempat strategis bagi wibawa pemerintah dan kawasan perekonomian dan perdagangan seperti Sarinah Thamrin," ujar Bahlil.
Bahlil mengatakan, serangan terorisme tersebut juga menyasar ikon-ikon dan merek bisnis global seperti Starbucks. "Bisa saja dia mau menyasar brand-brand global seperti Starbucks untuk menciptakan suasana tidak kondusif bagi investasi di dalam negeri," ujar Bahlil.
Sebab itu, HIPMI meminta agar Badan Inteligen Negara (BIN) bekerja keras untuk mendeteksi sejak dini berbagai gerakan-gerakan ekstrimis yang berbahaya bagi keamanan negara.