Presiden Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2020 akan Merosot Tajam
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi 2020 akan terkoreksi cukup tajam. Menurutnya, ini bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi di seluruh negara karena terdampak virus corona.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi 2020 akan terkoreksi cukup tajam. Menurutnya, ini bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi di seluruh negara karena terdampak virus corona.
"Target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi 2020 akan terkoreksi cukup tajam," kata Jokowi saat membuka Sidang kabinet paripurna, mengenai refocusing dan anggaran di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/4).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang menjadi fokus pembahasan dalam rapat khusus Presiden Jokowi? Presiden akan mengadakan rapat internal besok (hari ini) mengenai ini dan tentu kita akan mempersiapkan langkah-langkah
-
Kenapa Presiden Jokowi memberikan bantuan sosial di tahun 2020? Baru-baru ini tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut kasus korupsi pengadaan Bantuan Sosial (Bansos) milik Presiden Joko Widodo untuk penanganan saat Pandemi Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
Dia mengatakan, berbagai lembaga Internasional, seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank dunia sudah memprediksi ekonomi global 2020 akan alami periode resesi. Bahkan, lembaga-lembaga tersebut memperkirakan ekonomi dunia bisa tumbuh negatif.
"Hitung-hitungan terakhir, yang saya terima bisa tumbuh negatif, ekonomi global bisa tubuh negatif, minus 2,8 persen artinya ke tarik sampai ke -6 persen," jelas Jokowi.
Sebab itu, saat ini kata dia, pemerintah harus menyiapkan skenario agar ekonomi bisa pulih kembali. Selain itu, dia meminta agar masyarakat tetap optimis untuk memerangi virus corona.
"Sebab itu kita harus menyiapkan diri dengan berbagai skenario, kita juga tidak boleh pesimis, dalam upaya pemulihan kesehatan maupun ekonomi, InsyaAllah kita bisa," jelas Jokowi.
Hitung Potensi Resiko
Jokowi meminta seluruh pihak agar tetap waspada terkait dampak lanjutan dari Covid-19 khususnya pada ekonomi di 2021. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut meminta para menteri terkait agar menghitung kembali mulai dari resiko domestik, hingga global.
"Betul-betul tolong dihitung dengan cermat, potensi, peluang, dan berbagai resiko yang ada baik domestik, maupun global," kata Jokowi.
Sebab, dia ingin agar agar seluruh menteri kabinet Indonesia Maju agar tetap fokus pada reformasi struktural harus tetap berjalan.
"Fokus pada misi besar kita yaitu reformasi struktural yang harus tetap berjalan, reformasi untuk percepatan dan pemerataan pembangunan. Baik itu reformasi birokrasi, baik dalam peningkatan produktifitas, dan juga transformasi ekonomi itulah misi besar kita," tambah Jokowi.
(mdk/azz)