Pria Ini Jalani Hidup Susah Selama 21 Tahun Demi Pensiun Dini, tapi Ujungnya Malah Sia-Sia
Pria ini tinggal di asrama perusahaan dan menggunakan perabotan bekas. Tidak itu saja, dia juga membatasi makannya dengan seirit mungkin.
Viral seorang pria di Jepang berusia 45 tahun karena gaya hidup hematnya yang ekstrem demi mencapai pensiun dini.
Dia rela hidup susah bertahun-tahun dengan berbagai keterbatasan demi mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk memastikan kehidupan hari tuanya terjamin.
-
Apa tujuan utama dari gaya hidup frugal living? Frugal living adalah sebuah konsep gaya hidup yang berfokus pada pengeluaran terhadap hal-hal primer yang benar-benar menjadi kebutuhan dan prioritas utama.
-
Bagaimana membedakan frugal living dengan gaya hidup pelit? Pertama, frugal living lebih menekankan pada nilai yang dituju saat membeli barang, seperti kegunaan dan manfaat jangka panjang. Sementara gaya hidup pelit mementingkan harganya yang murah, tanpa terlalu memedulikan kualitas dan nilainya.
-
Apa itu frugal living? Dilansir dari berbagai sumber, frugal Living diartikan sebagai konsep di mana seseorang mengalokasikan dana yang dimiliki dengan kesadaran penuh (mindfull), dengan pertimbangan dan analisis yang baik disertai dengan strategi pencapaian tujuan keuangan masa depan yang jelas.
-
Kenapa frugal living dianjurkan untuk diterapkan? Jika diaplikasikan dengan benar, frugal living memberikan manfaat tersendiri, seperti: Frugal living menanamkan prinsip hidup hemat, cermat dan bijak dalam menjalani hidup. Hal ini bikin hidup lebih tenang.
-
Kenapa gaya hidup frugal living dianggap bisa mempercepat proses mencapai kebebasan finansial? Konsep frugal living yang mengedepankan gaya hidup hemat akan mempercepat seseorang dalam mencapai konsep kebebasan finansial. Kebebasan finansial adalah kondisi di mana seseorang tidak harus bergantung pada orang lain dan tidak perlu “bekerja keras” dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk kebutuhan finansial. Artinya seseorang yang sudah mencapai financial freedom bisa dikatakan sudah memiliki aset yang lebih dari cukup sebab mereka menyisihkan lebih banyak uang untuk ditabung atau diinvestasikan.
-
Apa sebenarnya definisi dari frugal living? Frugal living sendiri terdiri dari dua kata, yaitu frugal yang berarti hemat dan living yang bermakna kehidupan. Jadi, frugal living ini bisa diartikan sebagai gaya hidup yang menuntut pelakunya agar cermat dalam memanfaatkan uang untuk memenuhi segala kebutuhan.
Untuk bisa mencapai taraf 'FIRE' (financial independence, retire early), pria yang tak disebutkan namanya ini bertahan hidup dengan cara ekstrem sejak tahun 2000-an dan masih konsisten sampai saat ini.
Pria ini tinggal di asrama perusahaan dan menggunakan perabotan bekas. Tidak itu saja, dia juga membatasi makannya dengan seirit mungkin.
Jika malam hari, pria tersebut hanya makan nasi, sayur, dan plum. Bahkan, dia pernah hanya mengkonsumsi minuman berenergi gratis dari minimarket.
Suatu hari, microwave-nya rusak, pria ini memilih makan ubi sepanjang tahun agar tidak keluar biaya dalam jumlah besar. Menariknya, ubi yang jadi makanannya sehari-hari itu dimasak dengan cara yang unik. Saat Matahari terik, pria itu menjemurnya di atas kaca mobil milik temannya.
Mengutip laman dream.co.id, pria ini juga tak pernah menggunakan pendingin maupun penghangat ruangan. Untuk menghemat biaya pemanas, dia memilih berolahraga squat saat cuaca dingin.
- Pria Ini Buktikan Hidup di Perkotaan Bisa Bisnis Peternakan hingga Omzet Rp5 Miliar
- Pria di Pelalawan Perkosa Menantu yang Sedang Terbaring Sakit
- Seorang Pria Bacok Kedua Mertuanya, Diduga Jadi Biang Kerok Perceraian
- Pria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram
Ketika cuaca terasa panas, pria ini akan memakai kaus yang dibasahi dengan air agar lembap sehingga tidak merasa kegerahan.
Kendati menjalani hidup super hemat, pria ini memiliki penghasilan yang cukup besar, yaitu 5 juta yen (sekitar Rp 524 juta) per tahun.
Dia bekerja di perusahaan yang mendorong budaya lembur dan mengajarkan bahwa kebahagiaan hanya datang dari kerja keras.
Setelah 20 tahun 10 bulan bekerja, dia berhasil mengumpulkan 135 juta yen (sekitar Rp14 miliar). Pria tersebut bahkan menulis buku tentang tips menabung dan menghasilkan uang tambahan.
Namun, kebahagiaan pria ini mulai pudar ketika nilai tukar yen menurun drastis. Tabungannya yang bernilai miliaran rupiah mengalami penurunan yang signifikan.
"Jika yen terus turun, aku tidak akan pernah mencapai kebebasan finansial. Apa yang telah aku kerjakan selama 21 tahun ini? Itu semua tidak ada artinya, tragis sekali," keluhnya.