Profesi Ini Tak Bisa Digantikan Oleh Robot
Robot humanoid asal perusahaan berbasis di Hong Kong, Sophia menjelaskan, pekerjaan apa yang robot mampu dan tidak mampu lakukan. Hal ini untuk menjawab kekhawatiran bahwa robot yang memiliki kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) bisa berbahaya bagi manusia.
Robot humanoid asal perusahaan berbasis di Hong Kong, Sophia menjelaskan, pekerjaan apa yang robot mampu dan tidak mampu lakukan. Hal ini untuk menjawab kekhawatiran bahwa robot yang memiliki kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) bisa berbahaya bagi manusia.
Menurutnya, manusia memiliki keunggulan dalam empati, inspirasi, dan kreativitas. Aspek kemanusiaan itu tak terjangkau robot sehingga tenaga manusia dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu.
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Bagaimana robot ini dikendalikan? Sel induk yang ditakdirkan untuk menjadi bagian dari otak manusia digunakan untuk mengembangkan robot ini.
-
Mengapa robot humanoid dibutuhkan di dunia industri? Di sisi lain, Apptronik dari Texas telah meluncurkan "Apollo", humanoid yang dapat digunakan di berbagai industri, termasuk manufaktur dan logistik. Apptronik saat ini sedang menjajaki aplikasi untuk Apollo di fasilitas manufaktur, Hongaria.
-
Apa yang dilakukan monyet dengan lengan robot? Video demonstrasi menampilkan monyet tersebut dengan mahir menggunakan antarmuka untuk menggerakkan lengan robot dan meraih stroberi.
-
Dimana robot penjelajah tersebut akan mendarat? Meskipun ada penundaan, pesawat tersebut masih akan mencapai lokasi pendaratannya Malapert A pada tanggal 22 Februari, sebuah kawah tumbukan 300 kilometer (180 mil) dari kutub selatan.
-
Bagaimana robot gajah itu bergerak? Meskipun hanya merupakan replika mekanis, Mechanical El mampu menampilkan gerakan yang menyerupai gerakan gajah sungguhan, mulai dari langkah-langkah lamban hingga gerakan kepala yang realistis.
"Robot lebih jago mengolah angka dan melakukan tugas repetitif, (sementara) untuk menjadi guru atau CEO, kamu perlu memahami apa yang orang lain rasakan," ujar Sophia di Jakarta, Senin (16/9).
Selain itu, profesi seniman juga masih aman dari robot karena punya kreativitas. Sebetulnya sudah ada kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang membuat lukisan, bahkan tahun lalu lukisan Edmond Belamy karya AI berhasil terjual hampir setengah juta dolar di rumah lelang Christie's.
Dia berharap agar akses setara di dunia pendidikan, teknologi, dan internet semakin meningkat. Sehingga, semua orang bisa berkontribusi pada perkembangan AI.
Namun, Sophie menyebut hasil kinerja AI masih sebatas mengelola data yang mereka pahami saja. "Hal itu masih belum sama dengan inspirasi sejati," tandasnya.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Robot Sophia Sebut Teknologi Tak Bisa Gantikan Peran Manusia
Besok, Jokowi Dijadwalkan Ngobrol Bareng Robot Tercerdas di Dunia
Keseruan Bermain Drone Balap
Pemerintah Bakal Jadikan Banten Silicon Valley Indonesia
Perusahaan China Kembangkan Teknologi Iron Man untuk Militer dan Logistik
Profesor Jepang Pamerkan Teknologi Baru Pengolahan Roti di Kampus Universitas Jember