Program Gojek Swadaya, Beri Penghasilan 2.300 Ibu Rumah Tangga hingga Rp20 juta
Program Gojek Swadaya disebut telah meningkatkan penghasilan lebih dari 2.300 keluarga mitra dengan kisaran Rp1 sampai Rp4 juta per bulan. Bahkan, di Tasikmalaya, salah satu anggota bisa mencetak omzet mencapai Rp20 juta per bulan.
Program Gojek Swadaya disebut telah meningkatkan penghasilan lebih dari 2.300 keluarga mitra dengan kisaran Rp1 sampai 4 juta per bulan. Bahkan, di Tasikmalaya, salah satu anggota bisa mencetak omzet mencapai Rp20 juta per bulan.
VP Region Ops and Jabodetabek Gojek, Gede Manggala, mengatakan program ini bertujuan meningkatkan kapabilitas, kompetensi, potensi dalam meningkatkan pendapatan mitra driver Go-Jek dan keluarganya.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Kapan Toko Oen memulai bisnis es krim? Oma Oen kemudian melebarkan sayap usaha dengan memproduksi es krim pada tahun 1922.
-
Bagaimana kecantikan Kirana berkembang? Kirana semakin lama semakin cantik dan mempesona seiring dengan pertumbuhannya. Keindahan Anggun sungguh terpancar dengan sempurna pada putrinya yang sangat dicintai ini.
-
Bagaimana Soemiran Karsodiwiryo memulai bisnis rokoknya? Pada tahun 1946, ia membuat rokok kretek klobot dengan nama Cap Ikan Dorang.
-
Kenapa Gede Merta memilih usaha dulang dan bokor? Titik awal kejayaan usaha saya dimulai dari tahun 2007. Terbesit dipikiran saya untuk membuat dulang dan bokor mengingat di Bali produk tersebut sering digunakan dalam upacara keagamaan. Saya mulai mencoba berinovasi membuat dulang dan bokor dengan ciri khas tersendiri dengan berbahan dasar pohon mangga dan bermotif batok kelapa secara ototidak," tuturnya.
-
Bagaimana Baihaki memulai bisnis lakban nya? Sebelum memulai bisnis barunya, dia melakukan riset. Hampir 95 persen industri UMKM membutuhkan lakban. Sehingga, komoditas tersebut bagi Baihaki merupakan kebutuhan yang memiliki pasar secara luas. Dalam merintis usahanya, Baihaki menawarkan lakban secara 'door to door'. Aktivitas itu dia lakukan bersamaan dengan kegiatannya sebagai pekerja lepas sales sepeda motor.
"(Program Gojek Swadaya ini), merupakan salah satu cara kita (Go-jek) menemukan solusi dalam meningkatkan penghasilan, atau mengurangi pengeluaran (pelatihan bisnis)," ujarnya dalam acara pelatihan Gojek Swadaya, di Jakarta, Sabtu (8/2).
Gede mengatakan, diadakannya program Gojek Swadaya, didasari adanya potensi bisnis dari istri-istri para mitra driver yang gemar memasak. "Sehingga, masak bukan hanya menjadi hobi, atau kegemaran, itu bisa menjadi bisnis. Dalam hal itu kita ingin, bukan hanya menyediakan platform berupa GoFood, tapi kita juga memberi pengetahuan."
Selain itu, Gede mengatakan alasan pelatihan Gojek Swadaya juga didasari pada dukungan program pemerintah yang ingin meningkatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) supaya makin berkembang di Indonesia.
Selain ada pelatihan memasak, kegiatan lain yang akan dilakukan para istri mitra driver diantaranya kelas memotret makanan agar lebih menarik, kelas pemasaran, penentuan makanan unik, yang akan dikombinasikan dengan metode pelatihan Gojek Wirausaha.
Gojek Swadaya Dinikmati Lebih dari 1 Juta Keluarga Mitra
Hingga kini, Gede mengatakan, Program Gojek Swadaya telah dinikmati manfaatnya oleh lebih dari satu juta mitra dan keluarganya di 66 kota di seluruh Indonesia, seperti Jabodetabek, Bandung, Serang, Surabaya, dan Palembang.
Dengan adanya pelatihan ini, Gede juga berharap program ini bukan hanya dilakukan satu atau lima tahun, namun bisa semakin berkembang dan memberi banyak manfaat bagi keluarga mitra Gojek.
"Dengan kita memberikan kepedulian, itu akan memberi manfaat baik pada masyarakat, dan berdampak baik untuk perusahaan. (Diharapkan program Gojek Swadaya ini), bukan hanya program sekali beres ,tapi berkelanjutan."
Reporter Magang : Nurul Fajriyah
(mdk/bim)