Punya Harta Ratusan Triliun, Pengusaha Mi Instan Ini Belum Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia
Adapun investasinya di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi.
Adapun investasinya di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi.
- Industri Makanan dan Minuman Tarik Investasi Rp19,6 Triliun, Serap 5,7 Juta Tenaga Kerja
- Pengusaha Swasta Investasi Rp20 Triliun Bangun Sektor Hiburan di IKN Nusantara
- Petronas Malaysia Beri Saran ke Indonesia agar Target Investasi Migas Rp234 Triliun Bisa Tercapai
- Hungaria Tanamkan Modal Rp4,5 Triliun di Proyek Bayar Tol Tanpa Sentuh
Punya Harta Ratusan Triliun, Pengusaha Mi Instan Ini Belum Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia
Pengusaha Mi Instan Ini Belum Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia
Masyarakat Indonesia sudah tidak asing dengan merek mi instan, Indomie.
Mi instan yang menjangkau pasar global itu merupakan salah satu dari jaringan bisnis Anthony Salim.
Jika ditanya total kekayaan yang dimiliki Anthony dari beberapa bisnisnya, barangkali sudah menembus triliunan rupiah.
Meski demikian, nama Anthony Salim tidak masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Sebagaimana diketahui, Forbes secara berkala menempatkan peringkat kekayaan konglomerat di dunia, termasuk di Indonesia.
Melansir dalam laman Forbes, informasi terakhir mengenai harta kekayaan Anthony berhenti di tahun 2022.
Di tahun tersebut kekayaan Anthony sebesar USD7,5 miliar atau setara Rp116 triliun dengan nilai kurs Rp15.485 per dolar Amerika.
Nilai kekayaan Anthony di tahun 2022 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kekayaannya di tahun 2021 yaitu USD8,5 miliar atau setara Rp131 miliar.
Sebagaimana diketahui, Anthony Salim saat ini memimpin gurita bisnis Salim Group.
Adapun investasinya di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi.
Sebagai CEO Indofood, produsen Indomie, pendapatan Anthony berkisar USD6,4 miliar atau setara Rp99 triliun.
Anthony dan keluarga juga memiliki saham di perusahaan investasi First Pacific yang tercatat di Bursa Efek Hong Kong, yang juga memiliki saham di Indofood dan perusahaan telekomunikasi PLDT di Filipina.
Anthony merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara mendiang Liem Sioe Liong.
Seorang taipan yang selama puluhan tahun sangat dekat dengan Presiden Soeharto.