Punya Nilai Ekonomi, Pelepah dan Lidi Sawit Mulai Dilirik Pengusaha
Jaringan Pengusaha Nasional (JapNas) yang terdiri dari mayoritas pengusaha muda mulai melirik potensi pelepah hingga lidi sawit menjadi industri baru. Pengusaha manargetkan kedua produk itu punya nilai jual.
Jaringan Pengusaha Nasional (JapNas) yang terdiri dari mayoritas pengusaha muda mulai melirik potensi pelepah hingga lidi sawit menjadi industri baru. Pengusaha menargetkan kedua produk itu punya nilai jual.
Ketua Umum Pengurus JapNas Wilayah Riau, Arif Eka Saputra mengatakan selama ini pelepah dan lidi masih terbiarkan begitu saja. Padahal saat ini Riau memiliki kebun kelapa sawit terluas di Indonesia mencapai 4,02 juta hektare.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Apa yang menjadi pusat kekuasaan Siak sebelum dipindahkan ke Pekanbaru? Sultan Alamuddin Syah selaku Sultan Siak ke-4 memindahkan pusat kekuasan Siak dari Mempura ke Senapelan pada 1762.
-
Apa yang dikawal ketat oleh Polresta Pekanbaru? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
"Daerah lain, lidi kelapa sawit sudah punya nilai ekonomi dan bahkan diekspor ke luar negeri. Lantas kulit pelepah kelapa juga sudah punya nilai ekonomi. Kenapa yang semacam ini di Riau tidak bisa kita jadikan bernilai ekonomi," kata Arif usai pelantikan pengurus PW JapNas di Pekanbaru, Kamis (25/3).
Ketua Harian JapNas Riau, Victor Yonathan merinci, jika tiga juta hektare saja dari luasan sudah berproduksi dengan umur di atas delapan tahun, maka potensi pelepah tiap enam bulan telah bisa dimanfaatkan industri mencapai 1,1 miliar batang pelepah.
"Anggaplah setiap enam bulan dari satu batang kelapa sawit itu dibuang tiga pelepah dan satu batang pelepah itu menghasilkan 1 kilogram lidi. Maka lidi yang bisa dimanfaatkan sudah 1 juta ton lebih," kata Viktor.
Saat ini kata Viktor, memang sudah ada yang memanfaatkan lidi sawit. Salah satunya lidi kelapa sawit di daerah itu yang melimpah telah diekspor ke Pakistan.
"Di Indragiri Hulu sudah ada mengusahai ini. Dari dua perusahaan saja pengepul ini bisa mendapatkan 17 ton lidi. Harga beli Rp 2 ribu per kilogram, dikirim ke Pakistan," katanya.
Sementara untuk kulit pelepah sawit, bisa dijadikan bahan meubel. Hanya saja butuh waktu untuk pengeringan, pembersihan agar memunculkan tekstur yang bagus.
"Sebenarnya, pohon kelapa sawit sangat bisa untuk jadi meubel. Tetapi kita fokus dulu ke yang dua bahan ini," ujarnya.
Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution optimistis JapNas dapat menjawab semua tuntutan modern. Termasuk menyiapkan sumber daya manusia untuk berinovasi.
"Japnas sebagai salah satu organisasi tempat berhimpunnya pengusaha, tentu harus dapat merespons dengan baik tuntutan dan tantangan yang muncul di era global saat ini. Salah satu yang perlu dilakukan oleh pengusaha dalam menjawab tuntutan ini, adalah dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional, memiliki kemampuan inovasi dan daya saing pengusaha nasional sebagai garda ekonomi nasional," kata Edy Natar.
Baca juga:
GAPKI Pastikan Industri Sawit Terus Patuhi Aturan Ketenagakerjaan
Lingkungan Kerja Industri Sawit Belum Aman untuk Perempuan
Kebun Sawit Terlanjur Ditebangi, MA Putuskan Eksekusi Lahan di Riau Tidak Sah
Kerja Paksa Jadi Alasan Kampanye Negatif Kelapa Sawit
3 Warga Kampar Tepergok Mencuri, 1 Truk Isi 69 Tandan Kelapa Sawit Disita
Penjelasan Pemerintah Soal Limbah Kelapa Sawit Tidak Berbahaya