Rencana pengembangan Blok Masela sudah ada sejak 2008
Blok migas di wilayah Maluku Selatan ini ditemukan pada 2000.
Mantan Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Aussie Gautama mengatakan perdebatan pengembangan Blok Masela, Laut Arafuru, Maluku sudah terjadi sejak 2008. Blok migas di wilayah Maluku Selatan ini ditemukan pada 2000.
"Di 2008-2010 perdebatan onshore atau offshore sudah terjadi dan cukup sengit. Dengan melihat sejarah ke belakang, perdebatan sangat sengit. Mungkin tidak kalah dengan diskusi yang ada sekarang," ujar dia di Jakarta, Sabtu (2/1).
-
Dimana RS EMC Cikarang berlokasi? Saatnya kenali lebih dalam kondisi saraf terjepit dan penanganan lewat metode BESS yang dijelaskan oleh dr. I Made Buddy Setiawan, M.Biomed, Sp.OT(K)Spine yang berpraktek di RS EMC Cikarang, Pekayon dan Sentul ini.
-
Siapa Ema Dato? Konon salah satu daratan itu selamat karena adanya sebuah makam tokoh Tionghoa.
-
Dimana lokasi dari Embung Kledung di Temanggung? Embung Kledung menawarkan pemandangan yang memesona di sekitar pegunungan. Berikut wisata Temanggung yang bisa Anda kunjungi, antara lain: 1. Curug Onje Curug Onje adalah salah satu objek wisata alam yang menarik di Tanjungsari, Desa Duren, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung.
-
Dimana lokasi Pabrik Es Krim Mataram? Berdasarkan peta lama Belanda, lokasinya berada di Jalan Gondolajoe atau kalau patokannya saat ini, lokasinya tepat berada di sebelah timur Mal Galeria.
-
Di mana Desa Muara Enggelam berada? Pernah membayangkan sebuah desa yang tidak memiliki daratan? Jika belum, kiranya Anda perlu mampir ke Desa Muara Enggelam di Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
-
Apa yang ditemukan di Makam Abad ke-5 SM yang membuat penemuan ini menakjubkan? Penemuan ini terjadi di makam terkaya yang berisi artefak emas tertua dari abad ke-5 SM.
Kala itu, kata Aussie, Inpex Corporation selaku operator Blok Masela mengusulkan pengembangan kilang dilakukan dengan sistem offshore atau dibangun di laut dengan kapasitas 4 miliar ton per annum. Namun, pemerintah tak kunjung mengambil keputusan dan akhirnya memilih untuk melakukan studi dengan melibatkan pihak ketiga.
"Pihak ketiga melibatkn UI, ITB, ITS, Gamma, dan juga melibatkan konsultan dari luar. Dan rekomendasi dari studi ini adalah floating LNG," jelas dia.
Akhirnya, pemerintah pun memutuskan untuk membangun kilang terapung namun dengan kapasitas hanya 2,5 miliar ton per annum. Keputusan tersebut diambil pada 2010.
Selang beberapa tahun keputusan tersebut diambil, Inpex pun menyampaikan hasil deliniasi yang menemukan bahwa akumulasi cadangan gas di Lapangan Abadi itu jauh lebih besar dari evaluasi yang dilakukannya pada 2009. Karena itu, membangun kilang terapung dengan kapasitas 2,5 miliar ton per annum dinilai sangat tidak optimal.
"Mereka usulkan membuat kilang terapung 7,5 miliar ton per annum. Besar dan belum ada di dunia. Kapalnya sudah dibuat yang akan selesai 2018," jelas dia.
Justru usulan Inpex untuk membangun kilang dengan kapasitas sebesar itu menimbulkan polemik di tubuh pemerintah dan SKK Migas. Bahkan, muncul dua kubu di SKK Migas yaitu mereka yang menginginkan kilang terapung (offshore) dan kilang darat (onshore).
"Kementerian ESDM pun akhirnya buat lagi studi dengan pihak ketiga. Hasilnya kembali floating LNG yang dipilih. Jadi memang berkali-kali konsep pengembangan ini sudah diuji berbagai pihak dan selalu kembali ke floating LNG," ungkap dia.
Baca juga:
Kilang terapung LNG Masela dinilai terlalu beresiko
Kembangkan daerah, Blok Masela lebih cocok pakai kilang di darat
DPR sebut pemerintah harus punya tolak ukur kembangkan Blok Masela
Negara baru untung setelah 25 tahun bila bangun kilang laut Masela