Rupiah ditetapkan Rp 13.900, pengusaha nilai Jokowi tak percaya diri
Kadin memprediksi nilai tukar Rupiah tahun depan masih bisa di kisaran Rp 13.250 per USD.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai Pemerintahan Joko Widodo-JK tak percaya diri terhadap ekonomi dalam negeri pada 2016 mendatang. Hal ini tercermin dari penetapan kurs nilai tukar Rupiah dalam asumsi makro tahun depan sebesar Rp 13.900 per USD.
"Padahal tahun depan Rupiah Rp 13.250 per USD masih mungkin karena kisarannya Rp 13.600, kenapa dinaikan Rp 13.900 per USD. Saya melihat pemerintah ini tidak 'pede' (percaya diri)" ujar Wakil Ketua Kadin Suryani S.F Motik, diskusi mengenai ABPN di Gado-Gado Boplo, Jalan Gereja Theresia No. 41, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (31/10).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Kenapa diklaim bahwa PKB menolak uang Rp4 triliun? Uang bernilai fantastis itu disebut agar Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mundur dari posisinya selaku calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
Kemudian persoalan pertumbuhan ekonomi tahun depan yang dipatok akan tumbuh 5,3 persen. Padahal menurut Suryani, angka tersebut bisa tumbuh lebih tinggi lagi mengingat Indonesia sudah masuk ke dalam G20.
"Lalu inflasi yang masih tinggi 4,7 persen, padahal ini bisa ditekan karena penyebabnya kan soal makanan, impor beras, daging dan sebagainya," tutur Suryani.
Suryani menyarankan, untuk menekan inflasi diperlukan keseriusan pemerintah dalam mencari solusi persoalan yang membuat inflasi menjadi tinggi. Namun, jika melihat anggaran kementerian yang ada, sektor agrikultur paling rendah dibandingkan lainnya.
"Penyebabnya kan di makanan, tapi ini paling rendah kementeriannya jadi tidak merefleksikan pemerintah bisa menyiapkan kantong-kantong untuk misalnya swasembada pangan," tuturnya.
Baca juga:
Cerita Menkeu soal Oeang Repoeblik Indonesia kalahkan uang Belanda
Australia terapkan kebijakan rokok kemasan polos, Indonesia terpukul
Lahan terbakar, pemasok bahan baku kertas tak capai target produksi
Menkeu: Dana Rp 740 miliar bukan untuk gedung, itu buat DPR
5 Orang Indonesia masuk daftar terkaya di Asia