Rupiah Ditutup Menguat ke Rp14.498 per USD Usai BI Tahan Suku Bunga Acuan
Analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto mengatakan, hari ini memang tekanan terhadap Rupiah kembali menurun dan Rupiah menguat kembali di bawah Rp14.500 per USD.
Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup menguat pasca Bank Indonesia memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya.
Rupiah ditutup menguat 50 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp14.498 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.548 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
Analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto mengatakan, hari ini memang tekanan terhadap Rupiah kembali menurun dan Rupiah menguat kembali di bawah Rp14.500 per USD.
"Hal ini didukung oleh tren USD yang mulai melemah terhadap beberapa mata uang lainnya serta imbal hasil US treasury 10-year yang menurun," ujar Rully dikutip dari Antara.
Rully menambahkan, data neraca perdagangan yang kembali surplus pada Maret juga berdampak positif kepada pergerakan Rupiah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan RI mengalami surplus USD 1,57 miliar pada Maret 2021 dengan total nilai ekspor USD 18,35 miliar dan impor USD 16,79 miliar.
"Selain itu pasar merespons positif kebijakan BI yang hari ini menahan suku bunga pada 3,5 persen," kata Rully.
BI Tahan Suku Bunga
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 April 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen, suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen.
Bank sentral menyatakan, keputusan tersebut sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, meskipun perkiraan inflasi tetap rendah.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.515 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.483 per USD hingga Rp14.520 per USD.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat menjadi Rp14.508 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.568 per USD.
(mdk/idr)