Sekjen API: Skema kemitraan dengan perusahaan besar rugikan petani
Petani cuma dijadikan buruh untuk meningkatkan produksi perusahaan.
Sekjen Aliansi Petani Indonesia (API),Muhammad Muruddin mengkritikprogram pemerintah dalam meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai (pajale) Indonesia. Alasannya, dalam pengadaan benih pemerintah mendorong petani untuk bekerja sama dengan perusahaan besar, dan ini tidak menguntungkan.'
Murudin menilai, cara pemerintah seperti ini hanya akan membuat petani tidak mandiri dan malah menyebabkan kecenderungan.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Kapan Pasar Weleri diresmikan? Sejatinya gedung itu telah diresmikan pada Desember 2023.
Dia mencontohkan, dalam upaya meningkatkan produksi jagung, pemerintah melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) bekerja sama dengan perusahaan internasional seperti Monsanto dan Cargill memberikan kredit dan kemudahan kepada petani. Pada kenyataannya, skema itu terbukti membuat petani tidak mandiri dan akan terjangkit ketergantungan akut.
"Sudah tiga tahun skema kemitraan seperti ini menggoyahkan pertanian berkelanjutan yang sejati yakni agroekologi. Terutama ditandai dengan adanya PIS-Agri (Partnership for Indonesia's Sustainable Agriculture) yang menjadikan petani seolah-olah sebagai mitra bagi perusahaan," kata Nuruddin di Hotel Cipta, Mampang, Jakarta, Minggu (20/12).
Pada praktiknya, lanjut Nuruddin, petani dijadikan buruh untuk meningkatkan produksi sehingga bahan baku disediakan perusahaan. Terlebih orientasi kerja sama ini lebih kepada pasar luar negeri. PIS-Agro menggunakan pertanian berkelanjutan yang semu karena masih menggunakan benih dan pupuk dari perusahaan.
"Target pengurangan emisi 20 persen karena skema PIS Agro ini diduga tidak akan tercapai karena emisi akan tetap keluar dari perusahaan-perusahaan mitra PIS Agro yang mengolah produk pertanian hasil petani mitra," imbuhnya.