Selama 8 tahun, PPA sembuhkan 8 perusahaan BUMN sakit
General Manager Business Advisory and Asset Management, Dikdik Permadi mengungkapkan, sumber dana yang digunakan PPA untuk menyuntik BUMN yang sakit tersebut berasal dari penyertaan modal negara (PMN) serta dana operasional PPA.
PT Perusahaan Pengelola Aset(Persero) tercatat telah menyembuhkan delapan BUMN sakit selama periode 2009 hingga 2017. Dalam kurun waktu delapan tahun tersebut, PPA merealisasikan penyaluran pinjaman (outstanding) sebesar Rp 1,9 trilun untuk menyembuhkan delapan BUMN yang sekarat.
General Manager Business Advisory and Asset Management, Dikdik Permadi mengungkapkan, sumber dana yang digunakan PPA untuk menyuntik BUMN yang sakit tersebut berasal dari penyertaan modal negara (PMN) serta dana operasional PPA.
-
Apa yang ditemukan oleh pekerja bangunan di Malang? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Di mana Arema Malang dibentuk? Tepatnya pada 11 Agustus 1987, Arema didirikan oleh beberapa orang yang memiliki tujuan sama, yaitu ingin mengembangkan persepakbolaan Kota Malang menjadi lebih maju dan berprestasi.
-
Apa yang menjadikan stasiun Malang sebagai tempat perlindungan dari bom? Terowongan tersebut dilengkapi dengan pintu berbahan baja tebal yang dapat digunakan sebagai tempat perlindungan dari ancaman bom selama masa perang.
-
Bagaimana susunan rumah di Kampung Batu Malang? Terlihat rumah-rumahnya yang dibangun di area perbukitan, sehingga tertata menanjak ke atas.
-
Siapa yang membangun kandang kambing dan domba terluas di Malang? Pemiliknya tak berasal dari keluarga kaya. Alexander merambah dunia bisnis peternakan dari bawah. Ia dulunya seorang blantik kambing yang setiap hari harus pergi ke pasar.
"Dana operasional PPA ini sifatnya sebagai dana talangan," kata Dikdik dalam acara paparan kinerja PPA di Malang, Kamis (16/11).
Dikdik memaparkan, delapan perusahaan BUMN yang diberikan bantuan pendanaan untuk mendukung implementasi program Restrukturisasi dan Revitalisasi (RR) adalah PT Dirgantara Indonesia (Persero) Rp 605 miliar, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Rp 604,2 miliar, PT Pal Indonesia (Persero) Rp 225,8 miliar, PT Kertas Kraft Aceh (Persero) Rp 277,4 miliar.
Selanjutnya, PT Industri Gelas (Persero) sebesar Rp 122,8 miliar, PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Rp 32,1 miliar, PT Kertas Kraft Aceh/KKA (Persero) Rp 50 miliar, serta PT Survey Udara Penas (Persero) Rp 22,5 miliar.
"PT Dirgantara Indonesia yang terbesar," ujarnya.
Sementara untuk PT Kertas Kraft Aceh (KKA), PPA tengah menyelamatkan perusahaan tersebut dengan cara memfasilitasi perusahaan kertas yang berlokasi di Aceh Utara dengan perusahaan BUMN semen untuk pengadaan kertas kantong semen.
Akan tetapi, KKA diwajibkan untuk memperbaiki diri dengan cara melakukan rekondisi pabrik kertas yang diperkirakan membutuhkan investasi berkisar Rp 1-Rp 1,5 triliun. Adapun total aset KKA pada tahun ini mencapai Rp 725 miliar.
Sementara itu, lanjutnya, untuk pendanaan program RR pada 2018 PPA masih masih mempunyai sisa dana PMN yang belum digunakan sebesar Rp 500 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, GM Business Advisory & Asset Management, Ardian Pratama mengatakan bahwa PPA sudah mendapatkan tiga kali suntikan modal dari pemerintah yang mencapai Rp 3,2 triliun
"Pertama, kita dapat Rp 1 triliun, kedua Rp 1,5 triliun, dan ketiga sebesar Rp 750 miliar," ujar Ardian.
Adapun alokasi dana PMN sebesar Rp 3,2 triliun adalah untuk PT Waskita Karya (Persero) ketika masuk dalam program RR sebesar Rp 850 miliar, dan Rp 1,9 triliun untuk delapan BUMN. "Sisanya sekitar Rp 400 an miliar untuk tahun depan."
(mdk/idr)