Seperti Rupiah, Ringgit Malaysia juga menguat tajam
Penguatan Ringgit dan Rupiah didorong pelemahan dolar Amerika.
Nilai tukar Ringgit Malaysia melonjak tajam terhadap dolar Amerika (USD) pada perdagangan Jumat (9/10). Hal ini didorong sentimen kuat dari pelemahan USD setelah rilis hasil notulensi Federal Open Market Committee (FOMC) meeting dini hari tadi.
Dilansir dari Thestar, Ringgit dibuka di level RM 4,1510 per USD atau menguat dibanding penutupan kemarin di RM 4,2330 per USD.
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah mengalami penurunan signifikan? Kemudian, terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah sekitar 11.700 IDR per 1 SGD, sebelum kembali menguat ke 11.762,02 IDR per 1 SGD pada 25 September 2024.
-
Mengapa nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar di era Soeharto? Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
-
Apa dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap para pelaku usaha tempe dan tahu? Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
Dolar AS melemah secara global setelah pertemuan FOMC yang mengisyaratkan kalau bank sentral Amerika atau The Fed mempertahankan suku bunga acuan.
"Ini memicu minat yang kuat terhadap mata uang negara berkembang, termasuk Ringgit. Ini juga dibantu peningkatan harga minyak dunia," pernyataan pedagang valas di Malaysia, Jumat (9/10).
Ringgit Malaysia juga diperdagangkan menguat terhadap mata uang utama lainnya. Ringgit menguat terhadap dolar Singapura ke level RM 2,9595 per dolar Singapura. Kemudian, Ringgit juga menguat terhadap yen di level RM 3,4606 per yen.
Laju nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS (USD) pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (9/10) juga mengalami penguatan. Bahkan, Rupiah kembali bergerak di kisaran level Rp 13.400-an per USD.
Data Bloomberg mencatat, Rupiah dibuka menguat 292 poin ke level Rp 13.595 dari posisi penutupan perdagangan kemarin Rp 13.887 per USD.
Sementara kurs tengah Bank Indonesia kemarin Kamis (8/10), rupiah menguat ke level Rp 13.809 dari posisi hari sebelumnya Rp 14.065 per USD.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga mengatakan, kemarin Rupiah melemah bersama mata uang lain di Asia setelah volatilitas meningkat menjelang rilis notulensi Federal Open Market Committee (FOMC) meeting dini hari tadi.
Menurutnya, pesimisme The Fed dini hari tadi serta kenaikan harga komoditas mengembalikan sentimen positif terhadap Rupiah pada hari ini, walaupun kenaikan tajam yang dimulai awal pekan ini bisa terkoreksi.
"Karena tanpa adanya dukungan pasokan dolar AS tambahan, baik dari investor maupun Bank Indonesia," ujar Rangga dalam riset harian, Jakarta, Jumat (9/10).
(mdk/idr)