Sepotong Roti Sudah Digigit Ini Laku Terjual Rp454 Juta
Awalnya, iklan tersebut sempat dicekal dan tidak bisa tayang khawatir hal itu hanya lelucon.
Apa jadinya jika sepotong roti yang sudah digigit, laku dilelang seharga USD28.000 atau setara Rp454 juta (kurs Rp16.226).
Kejadian ini bermula di tahun 1994, ketika Diane Duyser hendak memakan roti lapis keju panggang.
Pada gigitan pertama, Duyser mengamati sketsa pada permukaan roti yang menurutnya mirip dengan sebuah gambar.
-
Bagaimana cara membuat sandwich olahan kue keranjang goreng? 1. Potong-potong kue keranjang, ubi kuning dan talas dengan ukuran dan ketebalan yang sama. 2. Susun ubi, lalu kue keranjang dan tutup dengan talas. Begitu hingga habis. 3. Campurkan tepung, gula pasir, vanili dan margarin, aduk rata hingga bergerindil. Tuang air secukupnya. Aduk rata hingga tidak ada tepung yang menggumpal. 4. Celupkan sandwich ke dalam tepung. Goreng hingga matang kecokelatan. Angkat.
-
Apa itu Generasi Sandwich? Sandwich generation atau generasi sandwich adalah sebuah istilah bagi orang yang menanggung beban biaya hidup tiga generasi.
-
Kenapa Roti Juna dinamai Roti Juna? Berkecimpung dalam dunia baking selama 16 tahun lamanya, sang owner memilih menggabungkan nama anaknya sebagai brand roti buatannya, Roti Juna.
-
Bagaimana cara memutus rantai generasi sandwich? Sebagai generasi sandwich, kamu harus bisa membuat perencanaan mengenai hal apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengalokasikan anggaran untuk setiap keperluan yang ada.
-
Kapan Roti Hosti dimakan? Dalam perayaan Ekaristi, roti hosti diyakini mengalami transubstansiasi, yaitu berubah substansi menjadi tubuh Kristus secara sakramental.
-
Kapan Roti Juna mulai dirintis? Dirintis oleh Ardian Setiawan sejak masa pandemi, kemampuan membuat roti terasah saat menjadi karyawan di salah satu bakery yang cukup terkenal di Malang.
Hingga akhirnya dia menyadari bahwa sketsa yang dia perhatikan adalah gambar Maria Perawan Suci.
Duyser terkejut dan menghentikan kegiatan makannya. Roti tersebut dia simpan di sebuah plastik.
Duyser meyakini roti bergambar Maria Perawan Suci itu membawa keberuntungan.
Misalnya, selama sepuluh tahun roti tersebut disimpan tidak berjamur sama sekali. Duyser bahkan beberapa kali memenangi lotre.
Duyser kemudian melelang roti tersebut ke platform e-Bay. Awalnya, iklan tersebut sempat dicekal dan tidak bisa tayang khawatir hal itu hanya lelucon. Namun e-Bay mengizinkan kembali iklan tersebut tayang setelah dilakukan verifikasi.
Hingga 10 tahun kemudian, sebuah kasino berhasil memenangkan lelang roti Maria Perawan Suci tersebut seharga USD28.000.
"Kami pasti akan menggunakan roti lapis itu untuk menggalang dana amal, dan kami berharap roti lapis itu juga akan membangkitkan semangat orang-orang," kata Richard Rowe, CEO kasino tersebut.
- Lepas Ekspor Adonan Roti ke Uni Emirat Arab, Mendag Budi Ajak Pelaku Usaha Perkuat Citra Produk Indonesia
- 5 Cara Buat Roti Pisang yang Super Lembut dan Lezat, Praktis Bergizi Tinggi
- Roti Priangan Oey Tjiang Lie, dari Resep Belanda Tahun 1943 Turun ke Hati Warga Sukabumi sampai Sekarang
- Mencicipi Roti Sele Samahani Jajanan Sederhana Khas Aceh, Dibuat tanpa Pengawet Laku Ribuan Porsi per Hari
Duyser kembali bercerita, gambar itu terbakar di roti lapisnya saat ia hendak menyantapnya pada musim gugur 1994.
"Saya hendak menggigitnya, lalu saya melihat wanita ini menatap saya. Awalnya saya takut, saya berteriak memanggilnya," katanya, menurut surat kabar Chicago Tribune.
Ia mengatakan bahwa ia tidak melakukan apa pun untuk mengawetkan roti lapis itu kecuali menyimpannya di dalam kotak plastik, tetapi roti lapis itu tidak hancur atau remuk atau apa pun.
Meskipun demikian, sebelum melelang roti lapisnya, Nyonya Duyser memperingatkan pembeli bahwa roti lapis itu "tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi".
Barang itu telah mengilhami para penjual untuk menempatkan lusinan barang tiruan di situs lelang daring, termasuk upaya membuat replika roti panggang yang gosong, kaus oblong, piring hias, dan nama domain.
Seorang penjual bahkan menawarkan pemanggang roti lapis "Perawan Maria" - meskipun deskripsi barang tersebut menyertakan peringatan bahwa barang itu "mungkin atau mungkin tidak mereproduksi gambar Perawan Maria".