Sri Mulyani beberkan moncernya penerimaan negara sepanjang tahun lalu
"Kalau dibandingkan dengan tahun 2016, penerimaan perpajakan kita tumbuh 4,3 persen. Bila kita hilangkan faktor pengampunan pajak, maka pertumbuhan penerimaan pajak kita jauh lebih tinggi yaitu 12,4 persen."
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut bahwa penerimaan negara pada tahun 2017 menunjukkan tren positif. Penerimaan negara tahun lalu dari sektor perpajakan mencapai Rp 1.339,8 triliun atau 91 persen dari target APBN-P 2017 sebesar Rp 1.472,7 triliun.
"Kalau dibandingkan dengan tahun 2016, penerimaan perpajakan kita tumbuh 4,3 persen. Bila kita hilangkan faktor pengampunan pajak, maka pertumbuhan penerimaan pajak kita jauh lebih tinggi yaitu 12,4 persen. Ini menunjukkan peningkatan yang sangat baik dibandingkan tahun 2015 hanya 8,2 persen dan capaiannya hanya 83,3 persen," ungkapnya di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (2/1).
-
Siapa Naja Dewi? Berikut adalah gambar Naja Dewi Maulana, anak tunggal Armand Maulana dan Dewi Gita.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14.
-
Siapa Paulus Pandjaitan? Paulus putra dari Menko Luhut ini ternyata mengikuti jejak ayahnya yang meniti karier di bidang kemiliteran. Siapa yang tak kenal Luhut Binsar Pandjaitan? Selain menjabat sebagai Menteri Menko Marves, ia juga memiliki karier mentereng di bidang kemiliteran. Anak sulungnya, Paulus Pandjaitan rupanya mengikuti jejak karier sang ayah.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
Penerimaan negara dari PPh migas tercatat mencapai Rp 50,3 triliun atau 120,4 persen dari target dalam APBN-P 2017 Rp 41,8 triliun. Sedangkan pajak non migas mencapai Rp 1.097,2 triliun atau 88,4 persen dari target Rp 1.241,8 triliun dalam APBN-P 2017.
Penerimaan negara dari Pajak Pertambahan Nilai (PPn) juga membaik. Pada tahun 2017 realisasi penerimaan PPn bahkan mencapai Rp 478,4 triliun atau 100,6 persen dari target APBN-P 2017 sebesar Rp 475,5 triliun. Ada-pun pertumbuhan PPn tahun 2017 sebesar 16 persen.
"Tahun 2016 itu PPn hanya 86,9 persen dari target. Tahun ini lebih dari 100 persen. Tahun 2016 pertumbuhan PPn itu adalah -2,7 persen. Tahun 2017 tumbuh 16 persen. Jadi kita lihat momentumnya demikian tingginya," kata dia.
Sementara itu penerimaan dari pajak bumi dan bangunan (PBB) mencapai Rp 16,8 triliun atau 108,9 persen dari target Rp 15,4 triliun. Dan untuk pajak lainnya Rp 6,7 triliun atau 77,5 persen dari target Rp 8,7 triliun.
Penerimaan Kepabeanan dan cukai juga juga menunjukkan kinerja positif dengan mencapai Rp 192,3 triliun atau 101,7 persen dari target APBN-P 2017 sebesar Rp 189,1 triliun.
Untuk diketahui penerimaan Kepabeanan ini terdiri atas penerimaan cukai sebesar Rp 153,3 triliun atau 100,1 persen dari target Rp 153,2 triliun, bea masuk Rp 35,0 triliun atau 105,1 persen dari target Rp 33,3 triliun, dan bea keluar sebesar Rp 4,0 triliun atau 149,9 persen dari target Rp 2,7 triliun
"Ini capaian di atas 100 persen dan pertama kali terjadi sejak tiga tahun. Tahun 2015 penerimaan dari kepabeanan dan cukai 92,1 persen dan tahun 2016 sebesar 97,3 persen," ujar mantan Direktur Bank Dunia ini.
Baca juga:
Realisasi penerimaan negara dalam APBN-P 2017 capai Rp 1.655,8 triliun
Jakarta raup pajak 2017 Rp 36 T, terbesar dari BPHTB dan reklame
Bos BPS bakal kaji dampak pungutan pajak 5 persen Arab Saudi
Sandi soal penerimaan pajak sektor hiburan tak capai target: Pengusaha ayo patuh dong
Pangkas defisit, Arab Saudi terapkan pungutan pajak 5 persen dan naikkan harga BBM