Sri Mulyani Dorong Ekspor Produk Halal ke Negara Non-OKI
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar ekspor produk halal dapat terus didorong ke negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Di 2018, ekspor produk halal ke negara OKI telah mencapai USD 45 miliar atau 12,5 persen dari total perdagangan Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar ekspor produk halal dapat terus didorong ke negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Di 2018, ekspor produk halal ke negara OKI telah mencapai USD 45 miliar atau 12,5 persen dari total perdagangan Indonesia yang mencapai USD 369 miliar.
"Ekspor produk halal kita akan didorong tentu dengan memanfaatkan keanggotaan Indonesia di dalam forum organisasi negara Islam OKI," katanya dalam acara FREKS IAEI di Jakarta, dikutip Antara, Senin (21/9).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dimaksud dengan 'halal bihalal' dalam budaya Indonesia? Halal bihalal adalah istilah dalam budaya Indonesia yang merujuk pada tradisi saling memaafkan dan menyatukan kembali hubungan yang mungkin terganggu selama periode sebelumnya.
-
Sertifikat halal itu apa sih? Sertifikat halal merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan berdasarkan fatwa halal tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
-
Apa tujuan utama dari tradisi Halal Bihalal Idulfitri di Indonesia? Halal bihalal adalah tradisi umat muslim Indonesia dalam rangka menyemarakkan Idulfitri. Halal bihalal umumnya diisi dengan kegiatan bermaaf-maafan dan mengucapkan kata-kata ucapan halal bihalal Idulfitri yang menyentuh hati.
-
Siapa yang berwenang memberikan sertifikat halal MUI? Produk yang memenuhi kriteria-kriteria di atas akan diberikan sertifikat halal oleh LPH yang terpercaya.
-
Siapa yang mengusung konsep Wisata Halal di Indonesia? Kemenparekraf mulai mengembangkan konsep wisata halal di sejumlah daerah di Indonesia.
Meski demikian, Indonesia juga dapat meningkatkan ekspor produk halal ke negara yang tidak masuk dalam OKI karena memiliki jumlah penduduk muslim cukup besar dan permintaan mereka terhadap barang dan jasa terus meningkat.
"Kita juga bisa meningkatkan dan memenetrasikan ke negara non-OKI," ujarnya.
Terlebih lagi, Sri Mulyani menuturkan total pengeluaran penduduk muslim di dunia yang berjumlah 1,8 miliar orang atau 24 persen dari total penduduk di dunia terhadap produk halal diperkirakan sebesar USD2,2 triliun.
Pengeluaran 1,8 miliar orang muslim di dunia itu meliputi seluruh bidang mulai dari makanan, obat-obatan, lifestyle dan berbagai hal lain yang dipengaruhi oleh kebutuhan serta etika nilai ajaran Islam. "Pengeluaran ini juga memiliki pertumbuhan yang cukup besar sebesar 5,2 persen," imbuhnya.
Pangsa Pasar
Oleh sebab itu, Sri Mulyani yang sekaligus merupakan Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) ini menyatakan produk halal Indonesia memiliki pangsa pasar internasional yang besar. "Dengan pertumbuhan yang pesat tersebut maka sebetulnya ekonomi syariah merupakan bagian penting di dalam ekonomi global," katanya.
Dia pun berharap pertumbuhan ekspor produk halal Indonesia dapat terus dipertahankan termasuk di tengah kondisi krisis akibat pandemi covid-19 meski tantangan berdatangan seperti potensi permintaan yang menurun. "Covid-19 mempengaruhi kinerja ekonomi dari negara-negara di dunia. Ini tantangan yang tidak mudah dan pasti akan mempengaruhi kemampuan dan demand mereka terhadap barang ekspor Indonesia," tandasnya.
(mdk/azz)