Sri Mulyani Ungkap Kebutuhan Investasi RI Capai Rp5.832 Triliun di 2020
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi di 2020, maka Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ditargetkan sebesar 7,0-7,4 persen. Di mana kebutuhan investasi pada 2020 sebesar Rp 5.803 triliun hingga Rp 5.823 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi di 2020, maka Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ditargetkan sebesar 7,0-7,4 persen. Di mana kebutuhan investasi pada 2020 sebesar Rp5.803 triliun hingga Rp5.823 triliun.
Nilai itu terbagi dari investasi pemerintah Rp539 triliun hingga Rp572 triliun. Di mana pemerintah pusat Rp246 triliun hingga Rp261 triliun dan pemerintah daerah Rp293 triliun-Rp310 triliun.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Kapan inflasi penting untuk investor? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Bagaimana Tavan mengawasi investasi di sektor swasta di IKN? Tugas utamanya adalah mengawasi investasi di sektor swasta di wilayah IKN dan juga bertindak sebagai penghubung antara para investor dari luar negeri.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
Dia melanjutkan, kebutuhan investasi diharapkan dipenuhi sektor perbankan sebesar 8,4-10,2 persen dan pasar modal 3,2 persen. Kredit perbankan dan dana hasil IPO di pasar modal diarahkan sebagai belanja modal.
Untuk kebutuhan investasi BUMN, pada 2020 dibutuhkan sebesar Rp471 triliun-Rp473 triliun. Sedangkan untuk perusahaan publik non BUMN sebesar Rp143 triliun.
"Capital expenditure BUMN diharapkan dapat sesuai target," tuturnya di Gedung DPR RI, Kamis (13/6).
Adapun kebutuhan investasi untuk penanaman Modal Asing adalah sebesar Rp426 triliun hingga Rp428 triliun, dan investasi swasta atau masyarakat sebesar Rp4.204 triliun sampai 4.221 triliun. "PMA didorong untuk ditingkatkan antara lain melalui kebijakan insentif fiskal dan perbaikan dalam berusaha," ucapnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Belum Ada Kesepakatan, Pertamina Tawarkan Skema Baru Pembangunan Kilang Cilacap
Tingkatkan Investasi, BUMN Perbaiki Prosedur Akuisisi Blok Migas Pertamina
Inggris Minat Bangun Jalur Kereta Api di Bali
Inggris Hibahkan Rp20 Miliar Bagi Indonesia untuk Reformasi Regulasi
5 Negara Ini Penimbun Emas Terbanyak di Dunia
Iklim Bisnis Penerbangan RI Dinilai Belum Menarik Minat Maskapai Asing