Sri Mulyani Ungkap Skema Pembentukan Holding Ultra Mikro
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, holding ultra mikro di bawah naungan PT BBRI merupakan langkah untuk meningkatkan jangkauan dan kapasitas dari institusi dalam bentuk holding.
Pemerintah berencana membentuk holding ultra mikro yang terdiri dari tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nantinya, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) akan berada di bawah naungan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, holding ultra mikro di bawah naungan PT BBRI merupakan langkah untuk meningkatkan jangkauan dan kapasitas dari institusi dalam bentuk holding.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Kapan Mutiara Baswedan menyelesaikan pendidikannya? Tahun 2020 lalu, Mutiara pun akhirnya lulus dan diwisuda. Meskipun saat itu wisuda dilakukan secara daring, hal ini tak membuat kebahagiaan keluarga ini berkurang. Dalam potret ini, Anies pun tampak bangga dan mencium pipi putrinya yang akhirnya menyelesaikan pendidikannya.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Di mana Bima Sakti digambarkan dalam posisi bungkuk dalam kepercayaan bangsa Mesir Kuno? Nut digambarkan sebagai sebuah wanita yang bertaburan bintang pada tubuhnya dan berada dalam posisi membungkuk di atas saudaranya, dewa Geb, yang merupakan dewa Bumi.
"Ini untuk melayani lebih banyak dan lebih luas ke segmen ultra mikro," ujarnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin (8/2).
Bendahara Negara itu mengatakan, holding harus melalui persetujuan right issue dari BBRI, di mana negara akan mengambil seluruhnya dan mengalihkan semua saham seri B negara pada PT PNM dan PT Pegadaian kepada PT BRI. Adapun proses penyertaan atau penyetoran saham negara meliputi lima hal.
Pertama, right issue BBRI dilakukan setelah mendapat arahan dari Komite Privatisasi dan rekomendasi dari Menteri Keuangan serta konsultasi dengan DPR-RI. Sebagaimana proses right issue yang amanatkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2005 tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan.
Kedua, seluruh sahan seri B negara pada PT Pegadaian dan PT PNM akan disetorkan ke PT BRI dalam rangka partisipasi pemerintah dalam rights issue PT BRI. "Sehingga pemerintah akan tetap terjaga sahamnya di BRI 56,75 persen. Namun dari partisipasi ini, kita gunakan dengan menyerahkan PT PNM dan pegadaian kepada BRI," tuturnya.
Selanjutnya
Ketiga, penyertaan atau penyetoran seluruh saham seri B negara pada PT Pegadaian dan PT PNM kepada PT BRI dilakukan sesuai dengan PP Nomor 76 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyertaan Modal Negara kepada BUMN.
Keempat, setelah transaksi rights issue, PT BRI akan memiliki seluruh saham seri B pegadaian dan PNM, sedangkan pemerintah RI masih memiliki satu lembar saham seri A Dwiwarna pada PT Pegadaian dan PT PNM.
Kelima, nilai transaksi akan didasarkan pada hasil penilaian independen Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) sesuai ketentuan pasar modal.
"Bentuk partisipasi pemerintah dalam transaksi rights issue BRI dilakukan secara non-cash pengalihan saham seri B negara dalam PT Pegadaian dan PT PNM," ucapnya.
(mdk/idr)