Strategi bos RNI incar laba Rp 54 M dari rugi bersih Rp 300 M
Target ini sangat besar jika dibanding 2014, di mana RNI mencatatkan rugi bersih Rp 281 miliar.
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) mengincar laba bersih Rp 54 miliar di tahun ini. Angka ini meningkat signifikan jika dibanding 2015 silam, di mana RNI hanya untung Rp 36 miliar. Tak hanya itu, target ini sangat besar jika dibanding 2014, di mana RNI mencatatkan rugi bersih Rp 281 miliar.
Direktur Utama PT RNI, Didik Prasetyo mengatakan, kinerja perusahaan memang mengalami peningkatan di 2015. Selain itu, membaiknya harga gula juga turut mendorong laba perusahaan di 2015 silam.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kapan Hari Bersyukur Sedunia diperingati? Hari Bersyukur Sedunia (World Gratitude Day) diperingati setiap tanggal 21 September.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan Rusunawa Marunda ditinggal penghuninya? Rusunawa Marunda sudah terbengkalai dan tidak berpenghuni lagi sejak September 2023.
"Tahun kemarin kita untung Rp 36 miliar itu bersih dari sebelumnya 2014 itu rugi bersih Rp 300 miliar dan di dalam pembukuan Rp 281 miliar," ujar Didik ketika ditemui di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (12/3).
Pada 2015, kinerja RNI mulai membaik karena dilakukan pembenahan dari sisi produksi dan penjualan produk anak usaha RNI. Selain itu, meningkatnya kinerja salah satu anak perusahaan yaitu PT Phapros memberi kontribusi besar pada laba induk usaha.
"Terus terang Phapros sedang ada beberapa pembenahan sisi produksi dan penjualan. Selain itu pada 2014 masih numpuk gula dan dijual tunggu harga tinggi. Ini buat rugi. Sekarang kita jual ke ritel juga meski di situ tidak terlalu besar," kata dia.
Mengejar target 2016, Didik mempunyai beberapa strategi. Salah satunya adalah penerapan sistem Integrated Supply Change (ISC). Melalui sistem ini, sebanyak 13 anak usaha RNI akan terintegrasi dalam penjualan produk ataupun membeli kebutuhan tiap anak perusahaan.
"2016 itu target kita Rp 54 miliar. Ini paling utama dengan menerapkan ISC dengan PT Rajawali Nusindo. Jadi misalnya pengadaan pupuk buat anak usaha, nanti Nusindo beli banyak baru didistribusikan ke anak usaha. Nusindo beli banyak kan harga bisa murah jadi ada efisiensi," jelas dia.
Dengan sistem ISC ini, kata dia, akan memberi jaminan pada anak usaha lainnya untuk menjual produk ke Nusindo. Nantinya, Nusindo baru akan melepas ke pasar dengan harga bersaing.
"Jadi ada efisiensi dari penerapan ISC ini, terutama dari sisi penekanan biaya. Penjualan kalau tidak salah dengan sistem ini akan menambah aset Nusindo Rp 500 miliar," pungkasnya.
(mdk/sau)