Tak hanya Rupiah, Ringgit Malaysia juga menguat terhadap dolar AS
Ringgit diperdagangkan menguat hingga menyentuh level RM 4,3720 per USD.
Nilai tukar mata uang Indonesia dan Malaysia sama-sama menguat didorong sentimen positif dari faktor eksternal. Rilis data pekerjaan AS yang lemah, memangkas kemungkinan kenaikan suku bunga AS untuk tahun ini.
Dilansir dari situs berita Bernama, Ringgit diperdagangkan menguat hingga menyentuh level RM 4,3720 per USD. Padahal, penutupan perdagangan kemarin , Ringgit ditutup di level RM 4,3780 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah mengalami penurunan signifikan? Kemudian, terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah sekitar 11.700 IDR per 1 SGD, sebelum kembali menguat ke 11.762,02 IDR per 1 SGD pada 25 September 2024.
-
Mengapa nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar di era Soeharto? Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
Sama seperti Ringgit, laju nilai tukar Rupiah juga terus menguat di perdagangan hari ini, Selasa (6/10). Rupiah dibuka di level Rp 14.475 per USD dan terus menguat hingga menyentuh level Rp 14.200-an per USD.
Data Bloomberg Index mencatat, Rupiah sempat menyentuh titik terkuat di level Rp 14.200 per USD pada pukul 09.10 WIB. Kini, Rupiah masih terus bergerak di level Rp 14.227-an per USD.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam riset harian, Selasa (6/10), mengatakan, faktor eksternal lebih mendominasi penguatan Rupiah dibandingkan sentimen dari dalam negeri.
Rilis data pekerja AS kemarin tidak sesuai ekspektasi pasar. Sehingga menimbulkan perkiraan bahwa suku bunga The Fed belum akan dinaikkan pada bulan ini.
"Dari domestik muncul sedikit optimisme terhadap gelontoran kebijakan ekonomi pemerintah Jilid II. Akan, tetapi adanya pemangkasan proyeksi pertumbuhan Indonesia pada 2016 oleh Word Bank jadi 5,3 persen dapat menahan Rupiah," ujarnya.
Baca juga:
Rupiah terus menguat dan kembali ke level Rp 14.200 per USD
Bos BKPM janjikan bantuan ke perusahaan guna cegah PHK massal
Bank Dunia sebut dampak paket kebijakan Jokowi baru terasa di 2016
Celotehan Bos BI sebut Indonesia lebih baik dibanding Brasil & Rusia
Fadli Zon sebut Jokowi sudah tidak dipercaya
Paket kebijakan BI diprediksi bawa Rupiah bergerak menguat
Menteri Susi sebut pelemahan Rupiah gairahkan industri dalam negeri