Takut ekonomi memburuk, orang kaya China amankan uang ke luar negeri
Sekitar USD 235 miliar uang orang kaya China telah meninggalkan negaranya.
Kebijakan pemerintah China untuk mendevaluasi mata uangnya berdampak pada kehidupan orang kaya di negara tersebut. Devaluasi Yuan yang mencapai 2 persen membuat orang kaya China mengamankan hartanya ke luar negeri. Mereka mulai khawatir kondisi perekonomian Negara Tirai Bambu tersebut akan semakin memburuk.
Orang kaya China takut devaluasi Yuan akan terus berlanjut meski People's Bank of China (PBoC) mengatakan tidak ada dasar Yuan akan jatuh lagi.
-
Bagaimana Tembok Besar China dibangun? Beras ketan digunakan untuk membuat adukan semen atau pengerat yang menyatukan batu bata Tembok Besar Tiongkok dalam masa Dinasti Ming. Dengan mencampurkan beras ketan dengan kapur yang diairkan (kalsium hidroksida), campuran pengerat ini memiliki keefektifan yang tinggi sehingga dapat menahan guncangan gempa bumi dan pertumbuhan lingkungan.
-
Kenapa sebagian Tembok Besar China mengalami kerusakan? Namun, hal ini bergantung pada komposisi biocrust dan iklim di wilayah tempat sampel diambil.
-
Siapa yang dikenal sebagai "Bapak Ekonomi Dunia"? Adam Smith adalah seorang filsuf dan ekonom asal Skotlandia yang hidup pada abad ke-18. Dia dikenal sebagai bapak ilmu ekonomi karena kontribusi signifikan yang telah ia berikan dalam membangun dasar-dasar pemikiran ekonomi modern.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan pada Tembok Besar China? Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 8 Desember di jurnal Science Advances mengungkapkan, peneliti sedang mencari cara terbaik untuk melindungi Tembok Besar China dari angin dan erosi. Mereka mencatat struktur tersebut "sebagian besar dihuni oleh biocrust."
-
Bagaimana para ilmuwan mengungkap rahasia Tembok Besar China? Para peneliti menggunakan kombinasi teknik kromatografi dan analisis isotop.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
"Dengan devaluasi, saya saya baru saja kehilangan beberapa ratus ribu Yuan. Dalam kasus ini, saya memang butuh mata uang asing sehingga lebih baik untuk memindahkan uang lebih cepat dari pada nanti. Perekonomian China terlihat sangat tidak baik," ucap pengusaha di China, Tang Wei seperti dilansir dari CNBC di Jakarta, Jumat (14/8).
Tang Wei membutuhkan mata uang asing untuk biaya hidup dan sekolah anaknya di Kanada pada tahun depan.
Saat ini, ada sekitar empat juta rumah tangga China yang mempunyai kekayaan minimal USD 1 juta. Boston Consulting Group dalam datanya menyebut gejolak pasar saham beberapa bulan lalu saja telah mendorong orang kaya China untuk melarikan hartanya ke luar negeri.
Analis JPMorgan memperkirakan sekitar USD 235 miliar uang orang kaya China telah meninggalkan negaranya antara kuartal III-2014 hingga kuartal II-2015.
Kondisi ini membuat bank sentral China dilema. Dengan membiarkan mata uang tetap melemah untuk membantu ekspor, pemerintah juga merasakan kehilangan uang tunai yang lari ke keluar negeri.
"Kami percaya ini akan menjadi perhatian PBoc bahwa devaluasi nilai tukar akan memicu pelarian modal," ucap ekonom Credit Suisse.
(mdk/idr)