Terus Merugi, Toko Gunung Agung Tutup Semua Gerai di Akhir 2023
Nama Toko Gunung Agung kini sedang ramai dibicarakan di platform media sosial, salah satunya Twitter. Bagaimana tidak, toko buku yang sudah ada sejak tahun 1953 ini akan menutup seluruh gerainya di akhir tahun ini.
Nama Toko Gunung Agung kini sedang ramai dibicarakan di platform media sosial, salah satunya Twitter. Bagaimana tidak, toko buku yang sudah ada sejak tahun 1953 ini akan menutup seluruh gerainya di akhir tahun ini.
Kabar ini diumumkan oleh pihak perusahaan PT GA Tiga Belas, di mana mereka akan menutup outlet toko buku Gunung Agung tersisa di sejumlah kota di Indonesia pada akhir tahun 2023 ini.
-
Kenapa Gunung Agung di Bali dikeramatkan? Gunung Agung merupakan gunung yang dikeramatkan warga Bali, karena ada banyak pantangan yang harus dipatuhi ketika akan mendaki.
-
Dimana letak Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Ruang di Sulawesi Utara? Gunung Ruang yang berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara meletus pada Selasa (16/4) malam.
-
Apa itu Gunung Padang? Terletak di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Gunung Padang merupakan kompleks megalitik yang terletak di atas bukit yang menawan. Baru pada tahun 2018 para arkeolog pertama kali berteori bahwa seluruh gundukan itu mungkin benar-benar buatan, dan bahwa Gunung Padang – yang berarti “Gunung Pencerahan” – mencakup lebih dari sekadar struktur batu yang terlihat di permukaannya.
-
Bagaimana Gunung Burangrang terbentuk? Dari letupan ini, kemudian lahirlah anak-anak gunung di sekitar Gunung Sunda Purba, salah satunya Burangrang yang masih dapat disaksikan sampai sekarang.
-
Mengapa Gunung Agung menjadi gunung api tertinggi di Bali? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl. Dengan ketinggian tersebut, Gunung Agung menjadi gunung tertinggi di Pulau Bali.
Mengutip keterangan resminya, sejak pandemi Covid-19 pada 2020 perusahaan telah melakukan langkah efisiensi dengan menutup beberapa toko buku Gunung Agung yang tersebar di beberapa kota, seperti Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi, dan Jakarta.
"Penutupan toko/outlet tidak hanya kami lakukan akibat dampak dari pandemi Covid-19 pada tahun 2020 saja, karena kami telah melakukan efisiensi dan efektivitas usaha sejak 2013," tulis direksi PT GA Tiga Belas.
Perusahaan juga mengatakan, alasan efisiensi dan efektivitas usaha tersebut dilakukan untuk berjuang menjaga kelangsungan usaha dan mengatasi kerugian usaha akibat masalah beban biaya operasional tidak sebanding dengan pencapaian penjualan setiap tahunnya.
Toko Gunung Agung sendiri merupakan perintis toko buku dan alat tulis di Indonesia. Perusahaan ini mulai didirikan pada tahun 1953 oleh Tjio Wie Tay. Gunung Agung yang berlokasi di Jalan Kwitang, Jakarta. Tercatat, kantor pusat toko buku ini tidak pernah pindah dari sana hingga sekarang.
Bisa dikatakan, toko buku ini merupakan pengembangan dari bisnis berdagang buku bekas yang sudah dijalani Tjio (kemudian berganti nama menjadi Masagung) sejak tahun 1940-an yang kemudian berkembang menjadi Tay San Kongsie bersama dua rekannya. Belakangan, kongsi itu pecah, dan Tjio bersama Lie Tay San membangun sebuah toko buku baru di daerah Kwitang, bernama Fa.
Bisnis Gunung Agung mulai berkembang ketika perusahaan ini banyak menyelenggarakan pameran buku, dimulai ketika Fa. Gunung Agung mulai beroperasi. Dengan itulah nama usaha Masagung mulai dikenal dan kemudian dipercayakan banyak tokoh penting sebagai penerbit buku mereka.
Warganet Mengenang Pengalaman di Toko Gunung Agung
Kabar penutupan ini pun mengejutkan warganet. Mereka mengucapkan terima kasih karena Toko Gunung Agung telah menjadi sahabat bagi masyarakat Indonesia.
"TOKO GUNUNG AGUNG. TERIMAKASIH TELAH MENCERDASKAN BANGSA. Kaget banget setelah dengar kabar toko buku legendaris Gunung Agung akan tutup total. Padahal buku bisa buat orang jadi seperti Prabowo, Rocky Gerung, dll. Saya cuma khawatir anak bangsa kurag membaca, hanya tahu Balmond, zilong, dll," tulis salah satu akun Twitter @MasUchiha_.
Selain itu, pengguna Twitter pun ramai menuliskan kenangan dan pengalaman mereka mengunjungi toko Gunung Agung.
"Kenal tintin, obelix, lucky luke, trio detektif, lima sekawan di gunung agung ratu plaza. Baca mereka saat tiap kali jemput almarhum ayah pulang kantor. Dulu buku2nya belum dibungkus plastik kayak sekarang. Enak kayak masuk perpustakaan berAC 😀." tulis pengguna Twitter lainnya.
(mdk/azz)