The Fed Diprediksi Bakal Pangkas Suku Bunga, Begini Dampaknya ke Pasar Kripto
Penurunan suku bunga ini diperkirakan akan membawa dampak yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk di sektor kripto.
Federal Reserve (The Fed) diprediksi akan kembali menurunkan suku bunga acuan pada dua pertemuan kebijakan terakhir tahun ini yaitu pada November dan Desember. Diperkirakan, The Fed akan menurunkan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin (bp).
Penurunan suku bunga ini diperkirakan akan membawa dampak yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk di sektor kripto. Analis Morgan Stanley menjelaskan bahwa keputusan tersebut didorong oleh kondisi ekonomi global yang masih rentan, terutama terkait dengan data pasar tenaga kerja di Amerika Serikat (AS).
- Pasar Kripto Respons Hati-Hati Penurunan Suku Bunga The Fed, Ada Apa?
- Prediksi Bank Indonesia: The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lebih Besar Hingga Akhir Tahun
- Bank Indonesia Prediksi Suku Bunga The Fed Bakal Turun 3 Kali di Tahun 2024
- The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?
Penurunan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin yang terjadi pada bulan September lebih besar dari perkiraan awal dan menandakan perubahan signifikan dalam kebijakan moneter AS. Analis memprediksi bahwa masih akan ada dua kali penurunan suku bunga lagi pada sisa tahun ini, masing-masing sebesar 25 bp.
Penurunan suku bunga berpotensi meningkatkan minat terhadap aset berisiko, termasuk aset kripto, karena investor mencari peluang diversifikasi di tengah rendahnya imbal hasil dari aset tradisional.
Bitcoin, yang kerap dipandang sebagai aset alternatif saat terjadi ketidakpastian ekonomi, kemungkinan besar akan mengalami pergerakan yang dipengaruhi oleh dinamika ini.
CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan, penurunan suku bunga oleh The Fed berpotensi memberikan dorongan positif bagi pasar aset kripto. Kondisi likuiditas yang lebih longgar biasanya mendorong investor untuk lebih tertarik pada aset berisiko, termasuk kripto.
"Namun, kami di Indodax selalu menganjurkan pengguna untuk mengedepankan manajemen risiko yang baik dalam setiap keputusan investasi,” jelasnya.
Oscar juga menyatakan bahwa kebijakan moneter global, seperti keputusan The Fed, hanyalah salah satu dari banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh investor kripto.
"Faktor fundamental dari aset kripto itu sendiri harus tetap menjadi pertimbangan utama dalam investasi jangka panjang, meskipun ada peluang yang terbuka dari perubahan kebijakan ekonomi global," ungkapnya.
Tren Teknologi Blockchain
Oscar Darmawan juga menekankan pentingnya bagi investor untuk tidak hanya berfokus pada kebijakan moneter global, tetapi juga melihat tren adopsi teknologi blockchain dan inovasi di sektor kripto.
"Teknologi blockchain terus berkembang pesat, menciptakan peluang baru yang dapat mengubah cara kita bertransaksi. Investor perlu memanfaatkan perkembangan ini dengan bijaksana dan mengikuti tren teknologi yang dapat mempengaruhi nilai aset kripto," jelasnya.
Selain itu, Oscar juga mengingatkan bahwa pasar kripto sangat dinamis dan dapat dipengaruhi oleh faktor lain, termasuk regulasi dari berbagai negara.
"Regulasi yang semakin jelas di berbagai wilayah, termasuk di Indonesia, berpotensi memberikan stabilitas lebih lanjut bagi pasar kripto. Hal ini bisa menjadi peluang besar bagi investor untuk berinvestasi dengan rasa aman yang lebih tinggi, karena ekosistem kripto yang lebih teratur dan transparan," ungkap Oscar.
Indodax juga berkomitmen untuk memberikan edukasi yang memadai bagi para penggunanya agar dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak di tengah dinamika ekonomi global.
“Kami terus mendukung komunitas kripto di Indonesia dengan menyediakan informasi yang akurat dan terkini melalui Indodax Academy, yang dapat diakses secara gratis melalui berbagai platform seperti website, YouTube, dan media sosial,” tutup Oscar.