TikTok Shop Kembali Dibuka, Mendag Zulhas Ingatkan Pemesanan Barang Lewat Proses Border
TikTok Shop kembali dibuka setelah bekerja sama dengan Tokopedia.
TikTok Shop kembali dibuka setelah bekerja sama dengan Tokopedia.
- Proses Migrasi TikTok Shop ke Tokopedia Rampung, Pisahkan User TikTok ID dengan TikTok Shop
- TikTok Shop Masih Nakal Jualan di Sosmed, Menteri Teten Ancam Cabut Izin Usaha
- Masih Ada Transaksi TikTok Shop di Medsos, Kemendag Bakal Panggil Tokopedia Pekan Ini
- TikTok Shop Belum Patuhi Aturan, Pemerintah Diminta Tak Tebang Pilih
TikTok Shop Kembali Dibuka, Mendag Zulhas Ingatkan Pemesanan Barang Lewat Proses Border
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, TikTok Shop telah mendapat izin beroperasi dan akan dimanfaatkan untuk membantu membangkitkan perekonomian pasar tradisional.
Meski demikian, ada peraturan baru yang wajib dipatuhi pelaku usaha e-commerce, yaitu proses pemesanan barang kini harus melewati proses border.
"Dulu namanya pass border, dari China Bangladesh Thailand pesan barang bisa langsung. Tapi sekarang tidak boleh lagi, harus ada border. Kita dari Kemendag urus untuk impornya. Dari makanan harus ada izin edar BPOM, harus ada sertifikat halal dari MUI, kosmetik harus ada izinnya BPOM. Termasuk purna jualnya dan sertifikat SNI-nya. Jadi impor akan sulit sekali," kata Zulhas, Selasa (19/12).
Merdeka.com
Maka aktivitas bisnis e-commerce seperti TikTok Shop telah diatur ulang agar tidak mematikan sektor industri mikro dan UMKM domestik.
"Nanti e-commerce itu tugasnya membantu usaha umum kita, industri kita dan bukan mematikan kita. Nanti kita atur, makanya ayo ini kita manfaatkan. Supaya usaha UMKM ikut kuasai pasar kita untuk serbu pasar dunia. Kalau gak begitu rugi kita," ungkapnya.
Terkait keberadaan pelaku usaha e-commerce yang berjualan di TikTok Shop perlu dilibatkan untuk melatih para pedagang pasar agar ikut terlibat dalam sektor ekonomi digital. Terlebih, kemajuan teknologi tidak bisa dihindari oleh pelaku usaha.
Pasar global di ASEAN yang semakin pesat perlu dimanfaatkan secara bersama-sama oleh pelaku usaha di dalam negeri.
"Tugasnya melatih teman-teman pedagang pasar ikutan ekonomi digital. Karena ini tidak bisa dihindari, kemajuan teknologi tidak bisa dilawan. ASEAN saja sudah paperleas. Standarnya sama. Insinyur di jakarta dan Malaysia standarnya sama. Dokter kita dengan Filipina juga sama. Itu semua akan online. Kita harus mengikuti mau tidak mau. Kalau sekarang kan offline semua. Maka selain offline, orang-orang sekarang sukanya pencet telepon untuk pesan online," tandasnya.Sebelumnya, Setelah sempat tutup pada Oktober 2023 lalu akibat masalah regulasi, kini TikTok Shop kembali beroperasi di Indonesia mulai Selasa (12/12).
Namun kali ini, TikTok menggandeng PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dalam operasionalnya. Nantinya, kemitraan ini akan menjadikan fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan oleh Tokopedia.
Menanggapi itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberikan waktu uji coba kepada TikTok dan Tokopedia selama 3-4 bulan. Setelah uji coba ini, platform kolaborasi TikTok Shop akan melalui audit kepatuhan yang akan dilakukan oleh Kementerian Perdagangan.
"Jadi, ini percobaan selama tiga-empat bulan, nanti kita nilai, kita lihat seperti apa," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada konferensi pers Hari Belanja Online Nasional (HARBOLNAS) 12.12 di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (12/12).