Untung-Rugi Sistem Kontrak Kerja Seperti Freelancer
Sistem Ini memungkinkan kurangnya tunjangan dan perlindungan kerja. Hal ini tentu berbeda dengan pekerja tetap yang punya akses dana pensiun.
Sistem pasar ini membuka peluang baru bagi seseorang untuk memonetisasi kemampuan yang dia miliki.
Untung-Rugi Sistem Kontrak Kerja Seperti Freelancer
Untung-Rugi Sistem Kerja Kontrak Seperti Freelancer
Bekerja dengan sistem kontrak jangka pendek dan dilakukan secara fleksibel merupakan jenis pekerjaan yang mulai banyak dilakoni oleh sebagian orang. Istilah yang mengacu pada kegiatan ini disebut dengan Gig Economy. Secara sederhana, gig economy merupakan sekumpulan pekerja yang bekerja secara paruh waktu, posisi kerja bersifat temporer atau independen. Contoh sederhananya dari ekonomi gig adalah freelancer, kontraktor independen, pekerja berbasis proyek, dan lain sebagainya.
- Kisah Pengangguran Sukses Bisnis Pisang Keju Modal Rp10 Juta, Kini Omzet Rp60 Juta per Bulan
- Berkali-kali Gagal Bangun Usaha dan Terlilit Utang, Pria Ini Sukses Jadi Bos Ayam dengan Modal Rp700.000
- Jangan Macam-Macam Sama Pembantu Rumah Tangga, Mereka Punya Hak Cuti dan Jam Kerja
- 3 Kebiasaan Buruk Menabung Harus Dihindari, Bisa Bikin Anda Kesulitan
Sistem pasar ini membuka peluang baru bagi seseorang untuk memonetisasi kemampuan yang dia miliki dan menawarkan fleksibilitas kerja yang diimpikan sebagian orang.
Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya tentang manfaat dan tantangan yang mungkin akan dihadapi dari sistem pasar ini?
1. Kontrak Kerja dan Pekerjaan Lepas Kontrak kerja dapat memberikan kontrol yang besar atas kehidupan karir seseorang. Dengan kontrak kerja, seseorang dapat memilih proyek yang selaras dengan keterampilan dan minat kerja yang dimiliki serta memberikan kesempatan untuk menetapkan tarif dan jam kerja sendiri.
Namun, pekerjaan lepas juga memiliki nilai lebih, yang mana mampu menawarkan potensi penghasilan yang lebih tinggi. Pekerjaan lepas mampu memberikan 59 persen penghasilan lebih dari pekerjaan tetap, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Upwork. Selain itu, pekerjaan lepas dapat mengurangi beban pajak secara keseluruhan.
2. Gig Economy, Tantangan dan Dampaknya Pada Pasar Tenaga Kerja Banyak orang percaya bahwa segala aspek di dunia ini memiliki dua sisi yang berbeda, termasuk Gig Economy. Sistem kerja ini mungkin mengganggu sistem pekerjaan tetap yang ada, namun di sisi lain dia juga membuka peluang baru. Akibatnya, banyak pertentangan yang masih ditemukan di lapangan, antara orang yang berpendapat bahwa sistem pasar ini telah menyebabkan erosi keamanan kerja dengan orang yang meyakini bahwa Gig Economy dapat membuka pertumbuhan ekonomi dan inovasi.
Berbicara tentang dampaknya pada pasar tenaga kerja, Gig Economy juga memiliki tantangan dan kekhawatiran yang memungkinkan kurangnya tunjangan dan perlindungan kerja bagi pekerja harian lepas. Hal ini tentu berbeda dengan pekerja tetap yang punya akses dana pensiun dan perawatan kesehatan.
Sistem pasar ini juga mungkin dapat memperburuk ketimpangan pendapatan bagi pekerjanya. Seseorang mungkin mampu mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi, sedangkan sebagian lain mungkin masih berusaha memenuhi kebutuhan dan kewajiban utama baginya.
3. Hybrid dan Harapan Bagi Masa Depan Pekerjaan Model kerja hybrid mungkin menjadi masa depan pekerjaan yang ideal, di mana pekerja dapat menikmati stabilitas, manfaat, dan perlindungan tenaga kerja melalui pekerjaan tetap sekaligus menyalurkan minat, bakat, dan kemampuannya untuk memanfaatkan sistem pasar ini. Pekerja hybrid mungkin mampu membangun karir yang lebih tangguh dan memuaskan.
Seperti dua arah mata pisau, Gig Economy menawarkan dua sisi. Namun, pada akhirnya yang diharapkan adalah mendapatkan keseimbangan dan kesejahteraan, sebagai seorang pekerja yang tumbuh dalam era serba cepat seperti saat ini.