YLKI pertanyakan sertifikasi mesin pengemasan minyak goreng buatan Pindad
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi meminta pemerintah tidak main-main dengan mesin tersebut bila memang belum memiliki sertifikat SNI karena menyangkut kesehatan dan keselamatan konsumen.
PT Pindad (Persero) bersama PT Rekayasa Engineering meluncurkan Filling Machine Anjungan Minyak Goreng Hygienist Otomatis (AMH-o). Mesin ini dirancang selain untuk menjaga higienitas minyak goreng eceran dan mereduksi pemakaian kantong plastik juga meningkatkan margin pedagang eceran.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mempertanyakan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) mesin pengemasan minyak goreng tersebut.
-
Kenapa Yel Yel Kelompok Lucu penting? Tahukah kalian, yel yel kelompok lucu ini sebenarnya dibuat untuk mendukung dan menciptakan kekompakan tim. Bukan hanya itu saja, yel yel kelompok lucu juga dibuat agar suasana bisa semakin meriah dan menarik.
-
Kapan minyak goreng akan membeku? Minyak goreng yang membeku biasanya terjadi pada saat berada pada suhu ruang yang lebih dingin, yaitu di bawah 24 derajat celcius.
-
Di mana Kemendag menjajaki peluang pasar minyak goreng Indonesia? Hal ini disampaikan Atdag Kairo M. Syahran Bhakti S saat mengunjungi perusahaan ekspor dan impor El Tawheed di Fayoum, Mesir, Rabu (3/1) bersama delegasi Kedutaan Besar RI (KBRI) Kairo.
-
Mengapa YLK mencoba menghilangkan jejak? Karena gagal, YLK pun berupaya menghilangkan jejak, namun pergerakannya berhasil diketahui oleh Tim Densus 88 Antiteror Polri yang akhirnya ditangkap pada Rabu (21/8) lalu.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari nasi goreng Pak Minto? Nasi goreng Pak Minto sendiri menganut model Magelangan atau Gunungkidul yang menyertakan sedikit mi sebagai bahan campuran.
-
Siapa yang bertanya tentang minyak goreng dalam iklan tersebut? Dalam potret ini, Aaliyah terlihat berinteraksi dengan sang ayah dan bertanya tentang minyak goreng yang dia bawa sebelumnya.
"Apakah sudah ada sertifikat standar nasional Indonesia atau SNI-nya atau belum? Apakah sudah terjamin minyak goreng yang dihasilkan sama dengan yang sekarang beredar di masyarakat," kata Tulus dikutip Antara, Kamis (20/9).
Dia pun meminta pemerintah tidak main-main dengan mesin tersebut bila memang belum memiliki sertifikat SNI karena menyangkut kesehatan dan keselamatan konsumen. Menurutnya, jangan karena label produksi dalam negeri atau produksi badan usaha milik negara (BUMN) pemerintah kemudian mengabaikan perlindungan konsumen.
"Soal kesehatan dan kualitas gizi tidak ada kompromi. Kalau sudah ada SNI, keberadaan mesin tersebut tentu menguntungkan bagi konsumen," tuturnya.
Sebelumnya, Filling Machine Anjungan Minyak Goreng Hygienist Otomatis (AMH-o) merupakan hasil kerja sama BUMN antara PT Pindad (Persero) dengan PT Rekayasa Engineering yang merupakan anak perusahaan PT Rekayasa lndustri (Rekind), yang bergerak di bidang engineering services. Peluncuran ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU di bidang produksi dan penjualan yang telah dilaksanakan pada 16 Agustus 2018.
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan mesin ini dirancang selain untuk menjaga higienitas minyak goreng eceran dan mereduksi pemakaian kantong plastik juga meningkatkan margin pedagang eceran. Konsep desain awal AMH-o dibuat oleh RE dan disempurnakan oleh Pindad yang berpengalaman dalam membuat peralatan non militer melalui Direktorat Bisnis Industrial.
"Sinergi ini merupakan tonggak sejarah untuk bisa menghasilkan produk yang bisa membantu Pemerintah bagaimana membuat anjungan minyak higienis dan banyak benefitnya terutama untuk masyarakat. Ini merupakan kerja sama yang baik,” ujar Abraham di Kantor Pusat PT Pindad, Bandung, Sabtu (15/9).
Baca juga:
Kendaraan tempur buatan Pindad uji coba tenggak Solar campur minyak sawit
Menengok cara kerja mesin pengemasan minyak goreng higienis buatan Pindad
Tahun depan, pemerintah ingin minyak curah tak dijual lagi di Indonesia
Bantu kemas minyak goreng, PT Pindad luncurkan mesin AMH-o
Tank militer bikinan Indonesia-Turki siap diproduksi massal