Anak Arie Untung Blak-blakan Makan Mi Instan Setiap Hari di Kosan, Uang Jajannya Cuma Rp1,5 Juta Perbulan
Gavin Daffa putra sulung Arie Untung dan Fenita kini sedang kuliah di kampus ITB Jatinangor.
Gavin Daffa putra sulung Arie Untung dan Fenita kini sedang kuliah di kampus ITB Jatinangor.
Anak Arie Untung Blak-blakan Makan Mi Instan Setiap Hari di Kosan, Uang Jajannya Cuma Rp1,5 Juta Perbulan
Gavin Daffa kini sedang menikmati kesehariannya sebagai seorang mahasiswa. Gavin diketaui diterima di salah satu kampus terbaik tanah air, ITB. Gavin kuliah di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB. Saat ini Gavin kini sudah mulai menjalani perkuliahan di kampus ITB Jatinangor.Keluarga pasangan Arie Untung dan Fenita diundang di acara yang dipandu Dewi Perssik, Rian Ibram, Nassar. Dalam acara itu juga turut hadir anak-anak dari Arie Untung dan Fenita. Gavin pun sempat bercerita soal kehidupannya sebagai mahasiswa.
Dalam perbincangan itu, terungkap jika Gavin Daffa sering makan mi instan hampir setiap hari. Hal itu diungkapkan Gavin saat ditanya oleh Rian Ibram. Gavin pun mengungkapkan alasan dirinya makan mi instan.
"Iya (makan mi instan), bukan nggak suka nasi. Dulu tuh pas kecil mikir kayak ini orang yang makan mie pasti nggak bisa jaga duit, tapi ternyata pas sekarang makan mie buat jaga duit," kata Gavin dilansir channel youtue TRANS TV Official.
Dalam satu bulan, Gavin diberi uang oleh kedua orang tuanya, Arie Untung dan Fenita yakni Rp1,5 juta. Fenita pun menyebut jika besaran itu merupakan hitungan bersih."Itu kan di luar bensin, itu udah bersih ya. Terus kemarin itu sebenernya aku sempat itung-itungan juga, cukup nggak ya anak aku segitu, karena memang mereka ini dari kecil nggak pernah ada duit jajan, jujur aja," katanya.
"Jadi mereka tuh engga ada kayak aku dulu 5 ribu sehari atau apa itu mereka tuh engga ada. Jadi pada saat masanya mereka harus pegang duit, aku juga bingung jujur aja," sambung Fenita.
Fenita mengaku jika dirinya sempat mengunjungi tempat tinggal Gavin di Jatinangor. Dia pun sudah melakukan hitung-hitungan, terutama untuk biaya makan disana.
"Kemarin pas aku ke Jatinangor, aku mau nyoba dulu dong, coba yuk beli nasi atau apa di kantin-kantin bawah, ternyata 15 ribu udah lengkap semua sama es teh manis. Wah bisa nih aku kaliin makan siang, makan malem, wah kayaknya bisa pas. ya udah aku kasih aja biar pas Rp1,5 juta," kata Fenita.
Gavin sendiri mengaku jika uang bulanan Rp15 juta dirasa kurang.
"Kurang. Ya 2 juta aja," ucap Gavin.
"Sebenernya gua udah kasih jalan keluar, dia bisa dapet lebih dari itu, gua kasih kesempatan dia untuk buka toko roti biar belajar usaha di Jatinangor. Jadi ada francise yang tinggal bisa dibuka, kamu tinggal mantau aja. Kan dia anak SBM bisnis, praktek, sekalian sekolah, sekalian dapet uang jajan lebih. Dia bilang fokus kuliah dulu," katanya.
Fenita sendiri mengungkapkan jika untuk makan sebenarnya dia sudah membeli bahan-bahan makanan. Namun lantaran kesibukan sang anak, sehingga tak sempat memasak. Sehingga mi instan akhirnya menjadi pilihan karena praktis.
"Sebenernya gini, kenapa aku kasih segitu karena kan aku beliin bahan segala macem. Dia ini sukanya masak. Kenapa aku juga pilih dia apartemen gitu karena kalau aku ngekost aku nggak bisa masak sendiri, ya udah makanya kita kasih tempat," ucap Fenita.
"Nah bahan-bahannya juga aku selalu bilang ayo mau beli apa, tapi ujung-ujungnya karena dia sibuk. Karena dulu kan ada yang masakin atau apa jadi pas sekarang baru bener-bener real life kayak gitu ya, ngejar waktu buat kuliah. Engga keuberlah masak-masak itu. Jadinya yang paling cepet ya mie instan," imbuh Fenita.