Vincent Verhaag Kenang Momen Indah Bersama Mendiang Ayah Jessica Iskandar
Vincent menyatakan bahwa Jessica merasa sangat hancur setelah mengetahui bahwa ayahnya telah meninggal.
Vincent Verhaag menyatakan bahwa ia memiliki banyak kenangan indah bersama almarhum ayah Jessica Iskandar. Momen yang paling berkesan adalah saat ia meminta restu untuk menikahi Jessica.
Vincent mengungkapkan bahwa ada banyak hal yang dibahas dengan mendiang sebelum mereka melangsungkan pernikahan.
Ia juga menilai mendiang sebagai sosok yang layak dicontoh. "Saya banyak kenangannya, apalagi pas menikah sama anaknya yang bungsu, Jes. Kita banyak ngobrol lah, karena kan pelepasan anak cewek kan ke suaminya," ungkap Vincent Verhaag kepada wartawan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada Senin (29/12/2014).
Vincent menambahkan, "Good memory sama dia sih. Yang tadi saya bilang (papa) itu memang idola. Selain bapak saya sendiri, dia juga sebagai bapak saya dan boleh dibilang role model." Pengakuan ini menunjukkan betapa besar pengaruh mendiang ayah Jessica dalam hidupnya. Kenangan-kenangan tersebut akan selalu diingat dan menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupnya. Vincent merasa beruntung bisa mengenal sosok yang begitu inspiratif dan berperan dalam kehidupannya.
Jessica Merasa Sangat Hancur Setelah Kehilangan Ayahnya
Vincent menyatakan bahwa Jessica merasa sangat hancur setelah kehilangan ayahnya. Terlebih lagi, Jessica adalah satu-satunya anak perempuan dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan almarhum.
"Ya sedih lah, dia kan anak perempuan satu-satunya. Dan dia juga deket sama ayahnya. Jadi sedihnya pasti ada. Mereka juga punya good memories," ungkapnya.
Kehilangan orang tua adalah momen yang sangat berat bagi siapa pun, dan bagi Jessica, situasi ini terasa lebih menyakitkan. Sebagai anak perempuan tunggal, kedekatannya dengan ayahnya membuat perasaan duka semakin mendalam. Vincent menambahkan bahwa kenangan indah yang mereka miliki akan selalu menjadi bagian dari hidup Jessica, meskipun saat ini ia harus menghadapi kesedihan yang mendalam.
Penyakit yang Diderita Oleh Mendiang
Vincent tidak mau memberikan jawaban ketika ditanya mengenai penyakit yang diderita oleh mendiang. Ia berpendapat bahwa hal tersebut lebih baik disampaikan oleh anggota keluarga.
"Kalo soal itu biar keluarga yang menyampaikan," imbuh Vincent.
Dengan demikian, Vincent menunjukkan rasa hormatnya terhadap privasi keluarga dan memilih untuk tidak mengungkapkan informasi yang mungkin bersifat sensitif.
Sikap Vincent dalam situasi ini mencerminkan pemahaman akan batasan-batasan yang harus dihormati ketika berbicara tentang kesehatan seseorang yang telah tiada.
Ia lebih memilih untuk memberikan ruang kepada keluarga untuk berbicara tentang hal tersebut, yang menunjukkan empati dan pengertian terhadap perasaan mereka. Selain itu, langkah ini juga menghindarkan kemungkinan penyebaran informasi yang tidak akurat atau menimbulkan spekulasi yang tidak perlu.
Kremasi Jenazah 1 Januari 2025
Vincent mengungkapkan bahwa prosesi pemakaman ayah Jessica akan dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2024.
Sementara itu, kremasi jenazah dijadwalkan pada 1 Januari 2025. "Itu nanti di tanggal 31 pelepasannya, nanti tanggal 1-nya baru dikremasi," ucap Vincent Verhaag.