Ada Karma SBY di Balik Isu Pengkhianatan Anies-Cak Imin? Begini Faktanya
Apakah SBY terkena karma akibat peristiwa 2009? Cek faktanya
SBY juga sempat bermanuver di menit-menit terakhir Pilpres 2009
Ada Karma SBY di Balik Isu Pengkhianatan Anies-Cak Imin? Begini Faktanya
Beredar informasi mengenai klaim SBY terkena karma karena dikhianati oleh Partai NasDem dan Anies Baswedan jelang Pilpres 2024 mendatang.
Partai Demokrat buka suara terkait keputusan Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang menunjuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon wakil presiden untuk Anies Baswedan.
Hal itu disampaikan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya melalui keterangan resmi, Kamis, 31 Agustus 2023.
Dia memastikan telah mengonfirmasi kepada Anies Baswedan terkait nama Cak Imin sebagai Cawapres pilihan Surya Paloh.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pun memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Rapat membahas langkah politik partai usai Anies Baswedan dipasangkan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
SBY disebut menerima karma dari sikapnya kepada HNW pada Pilpres 2009 usai AHY tersingkir dari kursi cawapres pendamping Anies Baswedan.
Adapun pemerhati sosial politik, Tatok Sugiarto mempertanyakan melalui akun media sosial Twitter apakah SBY termasuk pengkhianat pada Pilpres 2009.
"SBY juga pernah mengganti HNW (PKS) sebagai calon wakil Presiden dan menggantinya dengan Budiono tapi PKS tetap konsisten memperjuangkan SBY, apakah SBY itu termasuk pengkhianat?" tulis pemerhati sosial politik Tatok Sugiarto, melalui akun twitternya, @QianzyZ, dikutip Minggu (3/9).
Apakah SBY terkena karma akibat peristiwa 2009? Cek faktanya
Penelusuran
Selain itu, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring mengatakan partainya memahami keputusan SBY memilih Boediono sebagai cawapresnya pada saat itu.
Adapun setelah menerima pencalonan Boediono, kubu PKS memberi kontrak politik kepada SBY untuk ditandatangani.
Kontrak politik itu menjadi jaminan bagi PKS dan Partai Demokrat untuk berkoalisi menghadapi Pilpres 8 Juli 2009, serta untuk mendukung pemerintahan ke depan jika SBY-Boediono terpilih sebagai presiden-wapres.
Menurut Tifatul, tarik-ulurnya hubungan PKS dengan Partai Demokrat dalam beberapa hari belakangan disebabkan karena kurang komunikasi antar kedua parpol terkait pemilihan Boediono sebagai cawapres pendamping SBY.
Namun setelah semua persoalan tersebut bisa diatasi, PKS menyatakan siap memenangkan duet SBY-Boediono sebagai presiden-wapres RI periode 2009-2014.
"Oh, tentu, sebagai partai koalisi kami akan bekerja keras untuk memenangkan kandidat yang kami usung," kata Tifatul, Sabtu (16/5/2009), demikian dikutip dari Antaranews.
Kesimpulan
Narasi yang disebarluaskan tidak sebanding untuk dibandingkan karena tidak dalam tingkat yang sama.
Lebih lanjut, saat itu, PKS juga masih berada dalam koalisi SBY-Boediono.