CEK FAKTA: Corona Tak Menyebar Lewat Tatapan Mata
Merdeka.com - Salah satu informasi berkembang di masyarakat akhir-akhir ini adalah virus corona bisa menyebar lewat tatapan mata. Anggapan tersebut muncul usai seorang pakar mengatakan bahwa virus tersebut bisa menginfeksi lewat mata.
Penelusuran
Dokter Spesialis Paru RS Universitas Indonesia, Raden Rara Diah Handayani membantah informasi tersebut.
-
Bagaimana flu menyebar? Flu merupakan infeksi virus pada saluran pernapasan yang menyebar terutama melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus ini menyebar melalui tetesan kecil yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Tetesan ini dapat terhirup oleh orang lain atau menempel pada permukaan seperti gagang pintu atau meja. Jika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata mereka, kemungkinan besar mereka akan tertular flu.
-
Bagaimana cara melihat virus? Ukuran dan bentuk virus sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, ukuran virus lebih kecil daripada bakteri.
-
Bagaimana penyakit misterius ini menyebar? 'Tidak jelas kapan wabah ini dimulai karena akan tidak biasa bagi begitu banyak anak untuk terpengaruh begitu cepat,' Dan Silver, seorang pelapor ProMED.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi tubuh? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.
-
Apa itu viral? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (3/8), berikut kumpulan nama-nama pekerjaan di bidang kesehatan dan bisnis dalam Bahasa Inggris beserta artinya.
-
Mengapa virus menyerang manusia? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
"Jadi sebenarnya bukan kontak mata. Virus itu masuk kalau bagian mata, kita sebut mukosa, terbuka," katanya di RSUI, Depok, Jawa Barat, Selasa (4/2).
Diah menjelaskan, virus corona masuk ke dalam tubuh melalui celah yang terbuka. Misalnya area bawah mata atau dikenal dengan mukosa.
"Misalnya begini, di tangan kita ada nih virus corona, kita kucek-kucek mata. Nah mata ada yang terbuka kan, memang dia mukosa yang terbuka," terangnya.
Hal senada diungkapkan Endang Budi Hastuti, Kepala Sub Direktorat Penyakit Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dia mengatakan, virus corona tidak menular lewat tatapan mata.
"Pernah dengar tidak? Itu juga ada. Jadi makanya disarankan pakai masker yang sampai menutupi mata. Tapi bukan seperti itu, tidak menular melalui tatapan mata," kata Endang seperti dilansir Liputan6.com.
Walaupun begitu, Endang mengatakan bahwa mata tetap menjadi bagian tubuh yang rentan untuk menjadi tempat masuknya virus.
"Kalau kita kucek-kucek mata saat tangannya kotor, terkontaminasi, bisa menular juga ke orang lain. Jadi bukan tatapannya," kata Endang.
Maka dari itu, untuk mencegah penyakit masuk lewat mata, hindari mengucek mata dengan tangan yang kotor. Selain itu, jagalah kebersihan bagian tubuh tersebut dengan rutin mencucinya menggunakan air dan sabun.
Kesimpulan
Virus Corona tidak menyebar melalui tatapan mata. Bukan tatapannya, tapi jika ada aktivitas terhadap mata dari orang yang terkontaminasi. Sebab mata tetap menjadi bagian tubuh yang rentan untuk menjadi tempat masuknya virus. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaBeredar klaim kacamata hitam menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit
Baca SelengkapnyaBenarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!
Baca SelengkapnyaVirus ini sudah menyebar di Indonesia, namun belum terdeteksi menyebar di Kota Yogyakarta
Baca SelengkapnyaMunculnya kasus Mpox bukan disebabkan oleh adanya vaksinasi Covid-19 seperti sejumlah hoax yang beredar.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca SelengkapnyaBanyak mitos penyakit cacar air yang tidak memiliki penjelasan ilmiah namun dipercaya.
Baca SelengkapnyaPenularan cacar monyet tidak mungkin melalui udara seperti Covid.
Baca Selengkapnya