CEK FAKTA: Hoaks Efek Samping Vaksin Covid-19 Sebabkan Kematian
Merdeka.com - Informasi vaksin COvid-19 menjadi penyebab kematian di Indonesia beredar di media sosial. Penyebar informasi menuliskan penyebab kematian tibuan orang karena efek samping dari vaksin Covid-19.
istimewa"Hentikan Kebijakan Pemerintah Yang Stupid, Koplak dan Idiotic "Main Paksa" Karena Menteri-Menterinya Jadi MAKELAR Business PCR, Antigen dan Vaksin, Tetapi Tidak Punya DATA dan LAPORAN Penyebab Kematian Ribuan Orang Per Hari dan Pemerintah Tidak Mau Bertanggung-Jawab Terhadap Resiko, Komplikasi dan Side Effects Dari Vaksin COVID-19, Khususnya Kepada Orang Tua Diatas 65 Tahun dan Anak-Anak Dibawah 11 Tahun....!!!!.."
Penelusuran
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
-
Siapa yang menyatakan bahwa mpox bukan efek samping vaksin? Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa mpox dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang berbeda.
-
Mengapa isu hoaks kesehatan banyak ditemukan? Berdasarkan kategori, sejak Agustus 2018 hingga Desember 2023, isu hoaks paling banyak berkaitan dengan sektor kesehatan. Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan. Isu yang berkaitan dengan penyebaran Covid-19 masih mendominasi dalam kategori ini. Selain itu ada banyak informasi yang menyesatkan berkaitan dengan obat-obatan dan produk kesehatan.
-
Kenapa informasi ini hoax? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks. Pada tanggal 28 Agustus 2024, Gibran terlihat mendampingi pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen mendaftar ke KPU Jawa Tengah, Rabu (28/8). Kemudian tidak juga ditemukan berita dari media nasional yang memberitakan soal penangkapan Gibran karena pakai narkoba.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
Cek fakta menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, vaksin COvid-19 menjadi penyebab kematian di Indonesia adalah hoaks.
Dalam artikel merdeka.com berjudul "Prof Hindra Irawan: Belum ada Bukti Kasus Meninggal Karena Vaksin Covid-19" pada 8 September 2021, dijelaskan belum ditemukan kasus kematian karena efek samping vaksin Covid-19.
"Dalam proses ini lah muncul demam, mual, seperti kita kena flu. Ini pun sama 1-2 hari selesai. Namun sensitifitas tiap orang berbeda-beda. Jadi inilah dinamika, wajar terjadi," ujar Ketua Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), M.TropPaed.
Komnas KIPI memastikan, sampai saat ini belum ada kasus kematian akibat vaksinasi Covid-19. "Kalau KIPI rata-rata tidak ada yang sampai meninggal," tegasnya.
Kesimpulan
Informasi ribuan orang meninggal karena efek samping vaksin Covid-19 adalah hoaks. Hingga saat ini belum ditemukan kasus kematian karena vaksin tersebut.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca Selengkapnya