CEK FAKTA: Hoaks Robot Bertugas Menyuntik Vaksin
Merdeka.com - Sebuah foto robot dengan kotak perlengkapan darurat atau P3K beredar di media sosial. Pengunggah foto menyebut robot itu bertugas memberikan vaksin untuk masyarakat. Jika menolak akan ditembak mati.
istimewa"Booster shot robot. If you refuse the vaccine it will shoot you dead immediately. Robot armies have spread across the United States and the world,"
Berikut terjemahannya:
-
Di mana robot bunuh diri di Korea Selatan? Ini merupakan kejadian pertama 'robot bunuh diri' di negara tersebut. Mengutip Daily Mail via Mint, Minggu (21/7), kejadian tersebut menyebutkan bahwa 'Robot Supervisor' itu diduga melakukan bunuh diri pada 26 Juni ketika bagian-bagiannya ditemukan berserakan di bawah tangga antara lantai pertama dan kedua gedung tersebut.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Mengapa robot 'bunuh diri' di Korea Selatan? Laporan itu lebih lanjut menyatakan bahwa robot tersebut mengalami stres karena beban kerja yang berlebihan karena berputar-putar di tempat yang sama dalam waktu yang lama sebelum terjatuh.
-
Bagaimana robot 'bunuh diri' di Korea Selatan? Penduduk setempat bahkan mengatakan robot itu melompat ke bawah. Meskipun alasan perilaku robot tidak diketahui, hal ini sedang diselidiki.
-
Apa yang sedang diproduksi di pabrik senjata Korea Utara? Pabrik senjata itu dikatakan tengah memproduksi rudal jelajah strategis dan pesawat nirawak (drone) untuk bertempur. Pabrik itu dikatakan memproduksi mesin untuk pesawat nirawak dan juga peluncur rudal multiroket.
"Robot penyuntik booster. Jika Adnda menolak vaksin dari robot itu, Anda akan ditembak mati. Robot tentara sudah tersebar ke seluruh Amerika Serikat dan dunia"
Penelusuran
Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, tidak ada robot untuk vaksin.
Menurut penelusuran Google Reverse Image, ditemukan foto yang pernah beredar di situs web dan akun Instagram Sword Internasional, produsen senjata AS. Robot dalam foto itu sedang diuji untuk penggunaan militer di AS, dan bukan untuk vaksinasi.
Mengutip dari situs web Sword Internasional, dijelaskan sedang memproduksi senapan tak berawak yang dipasang di atas robot bernama Vision-60. Robot berkaki empat yang dibuat oleh Ghost Robotics.
Kesimpulan
Robot di Korea Selatan yang bertugas menyuntikkan vaksin adalah hoaks. Robot itu diproduksi untuk militer Amerika Serikat, bukan untuk vaksin.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie menggelar konfrensi pers bertema: Awas Hoaks Pemilu yang digelar Kominfo, Jakarta, Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaVideo itu mengklaim helikopter menjatuhkan nyamuk-nyamuk yang “dipesan” oleh Bill Gates.
Baca SelengkapnyaNarasi yang beredar dalam unggahan video yang berbunyi “KEMUSNAHAN RAS MANUSIA sudah dekat..!! 4 ROBOT MENEMBAK 29 ILMUWAN DI JEPANG”
Baca SelengkapnyaViral di media sosial terkait asal usul Minion, kartun berwarna kuning diklaim berasal dari eksperimen NAZI.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaBeredar video Presiden Jokowi fasih berbahasa China, Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBenarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca Selengkapnya