Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks Vaksin Sinovac Mengandung Sel Kera Hijau Afrika

CEK FAKTA: Hoaks Vaksin Sinovac Mengandung Sel Kera Hijau Afrika Vaksin Sinovac Disimpan di Bio Farma Bandung. ©2020 Sekretariat Presiden

Merdeka.com - Informasi vaksin Sinovac mengandung Vero Cell atau sel kera hijau Afrika beredar di media sosial.

Dalam unggahan di medsos Facebook disertakan foto kemasan vaksin Sinovac serta foto hasil tangkapan layar definisi Sel Vero menurut situs Wikipedia.

hoaks vaksin sinovac mengandung sel kera hijau afrika©Turnbackhoax

Penelusuran

Juru Bicara Vaksin Covid-19 untuk PT Bio Farma, Bambang Heriyanto mengklarifikasi terkait beredarnya kabar yang menyebutkan bahwa bahwa vaksin Sinovac mengandung sel vero (vero cell). Dia pun membantah hal tersebut.

Bambang menegaskan, dalam proses akhir pembuatan vaksin, vaksin tidak akan mengandung sel vero. Seperti yang diketahui, sel vero merupakan jalur sel yang terdapat dalam ginjal monyet hijau Afrika.

“Sel vero hanya digunakan sebagai media kultur untuk media kembang dan tumbuh vaksin guna memperbanyak virus sebagai bahan baku vaksin. Kalau tidak ada media kultur tentu virusnya akan mati dan tidak bisa digunakan untuk pembuatan vaksin,” kata dia saat konferensi pers Kemenkes, Minggu (3/1) dilansir dari merdeka.com.

“Setelah virus cukup, maka akan dipisahkan dari sel, Maka sel Vero tidak akan ikut dengan proses pembuatan vaksin. Pada produk akhir, vaksin tidak lagi mengandung sel Vero,” kata Bambang melanjutkan.

Bambang juga membantah kabar yang menyebutkan bahwa pada program vaksinasi nantinya akan menggunakan vaksin untuk uji klinis atau only for clinical trials.

“Pemberitaan yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 yang akan digunakan adalah vaksin untuk uji klinis atau only for clinical trials sebagaimana yang tertulis dalam kemasan vaksin adalah tidak benar,” katanya.

Bambang juga menjamin, dalam kandungan vaksin Sinovac, tidak ada satupun elemen yang bisa membahayakan tubuh. Sebab, kata Bambang, vaksin yang akan disuntikkan telah melalui tahapan pengembangan dan serangkaian uji yang ketat sehingga terjamin kualitas, keamanan, dan efektivitasnya.

Adapun kandungan yang ada di dalam vaksin tersebut berupa virus yang sudah dimatikan, aluminium hidroksida, larutan fosfat hingga larutan garam atau natrium klorida.

“Vaksin Covid-19 dari Sinovac hanya mengandung virus yang sudah dimatikan, jadi virusnya sudah dimatikan, tidak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan, ini diketahui termasuk cara yang paling umum dalam membuat vaksin,” kata Bambang.

Bambang juga menyebutkan, vaksin Sinovac tidak menggunakan bahan pengawet seperti borax, formalin, hingga mercuri. Seperti yang diketahui, sebelumnya sempat beredar kabar di masyarakat bahwa vaksin Sinovac mengandung pengawet berbahaya.

“Kandungan lainnya adalah aluminium hidroksida, kemudian larutan fosfat sebagai penstabil atau stabilizer, kemudian larutan garam natrium klorida sebagai isotonis. Tentunya garam ini yang memenuhi standar farmasi,” terangnya.

"Vaksin ini diproduksi tidak menggunakan pengawet dan tidak mengandung bahan lain seperti borax formalin atau mercuri," lanjut Bambang.

Kesimpulan

Vaksin Sinovac mengandung Vero Cell atau sel kera hijau Afrika adalah tidak benar. Juru Bicara Vaksin Covid-19 untuk PT Bio Farma, Bambang Heriyanto juga menjamin, dalam kandungan vaksin Sinovac, tidak ada satupun elemen yang bisa membahayakan tubuh.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes

Viral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.

Baca Selengkapnya
Apa Benar Filter Rokok Mengandung Darah Babi? Cek Faktanya
Apa Benar Filter Rokok Mengandung Darah Babi? Cek Faktanya

Benarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Tidak Benar Sayap dan Leher Ayam Broiler Disuntik Hormon Penyebab Kanker
CEK FAKTA: Tidak Benar Sayap dan Leher Ayam Broiler Disuntik Hormon Penyebab Kanker

Beredar video yang mengklaim larangan konsumsi sayap dan leher ayam pedaging karena sudah disuntik hormon.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19

Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya
Benarkah Sesuap Ikan Lele Mengandung 3.000 Sel Kanker? Cek Faktanya
Benarkah Sesuap Ikan Lele Mengandung 3.000 Sel Kanker? Cek Faktanya

Dalam unggahan yang beredar disebutkan bahwa lele mengandung 3.000 sel kanker. Benarkah?

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
Beredar Kabar RS Gatot Soebroto Sembuhkan Kanker Tanpa Operasi dan Kemoterapi, Begini Faktanya
Beredar Kabar RS Gatot Soebroto Sembuhkan Kanker Tanpa Operasi dan Kemoterapi, Begini Faktanya

Kepala Rumah Sakit RSPAD Gatot Soebroto, Letnan Jenderal TNI Albertus Budi Sulistya buka suara terkait informasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Pakai Kacamata Hitam Diklaim Sebabkan Kanker Kulit? Simak Fakta Sebenarnya
Pakai Kacamata Hitam Diklaim Sebabkan Kanker Kulit? Simak Fakta Sebenarnya

Beredar klaim kacamata hitam menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit

Baca Selengkapnya