Fakta Jarang Diketahui Kenapa Beras Harus Dicuci Sebelum Dimasak?
Merdeka.com - Beras sebelum dimasak pasti bakal dicuci terlebih dahulu, hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kotoran yang tertinggal.
Bahkan sebagian para ibu ada yang mencuci beras sebanyak 2-3 kali dengan air mengalir. Ada juga mencuci sampai benar-benar warna air berwarna bening atau jernih.
Dengan harapan bila kita mencuci beras sampai bersih maka kotoran sampai bakteri bisa ikut terbuang dengan air bekas cucian tersebut. Benarkah dengan mencuci beras kotoran juga ikut terbuang? Simak ulasannya:
-
Apa pentingnya mencuci beras? Tahap pertama untuk memasak nasi yang lembut adalah mencuci beras hingga bersih. Proses ini sangat penting untuk menghilangkan kotoran serta kelebihan pati yang dapat membuat nasi lengket.
-
Gimana cara mencuci beras biar aman dari mikroplastik? Studi terbaru yang diterbitkan di Journal of Hazardous Materials pada tahun 2021 menunjukkan bahwa mencuci beras sebelum memasak bisa mengurangi kontaminasi plastik sebesar 20-40%.
-
Kenapa harus mencuci beras sebelum dimasak? Pada hari Jumat, 27 Desember, langkah awal yang perlu dilakukan adalah mencuci beras hingga bersih. Pastikan untuk membilas beras setidaknya tiga kali agar kotoran dan sisa kulit padi terangkat dengan baik. Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa nasi yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut dan cita rasa yang enak.
-
Bagaimana cara mencuci beras agar pulen? Gunakan air yang mengalir untuk mencuci beras hingga airnya jernih. Semakin bersih beras yang digunakan, semakin baik tekstur nasi yang dihasilkan.
-
Kenapa beras perlu dicuci berulang? Yulfin menyarankan untuk mencuci beras setidaknya tiga hingga empat kali untuk mendapatkan hasil optimal. Melalui pencucian berulang ini, kotoran yang menempel akan benar-benar terangkat, dan aroma alami beras akan kembali, terutama pada beras kualitas rendah yang biasanya memiliki aroma kurang sedap.
-
Kenapa beras ketan harus dicuci bersih? Secara umum, beras dicuci dengan air untuk membersihkan debu, serangga, kerikil, serta serpihan kulit yang tertinggal dari proses penggilingan tradisional.
Studi menyatakan air cucian beras yang berwarna buram bebas dari zat tepung akibat proses penggilingan beras.
Dilansir laman IFL Science, pada umumnya, mencuci bertujuan untuk membersihkan beras dari partikel debu, serangga, bebatuan kecil, dan kepingan sekam dari proses penggilingan beras.
Di beberapa negara di dunia, beras tidak diproses secara rumit, yang membuat proses pencucian beras menjadi penting bagi beberapa orang.
Dengan meningkatnya penggunaan plastik pada rantai suplai makanan, mikroplastik telah ditemukan pada makanan kita, termasuk beras. Proses pencucian diketahui dapat membilas hingga 20 persen plastik pada beras.
Tidak Membunuh Bakteri
©2015 Merdeka.com/beautylore.com
Ternyata mencuci beras tidak bisa membunuh bakteri yang ada di dalam beras itu sendiri. Bahkan dengan beras dicuci beras juga diketahui dapat membilas beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, seperti tembaga, besi, seng dan vanadium.
Perlu dicatat pencucian beras tidak memiliki pengaruh terhadap pembunuhan bakteri pada beras. Bakteri pada beras hanya dapat mati melalui proses pemasakan beras pada temperatur tinggi.
Pencucian beras tidak dapat membunuh patogen Bacillus cereus, sehingga penting untuk tidak membiarkan nasi masak atau yang agak berair untuk dibiarkan lama, karena patogen ini aktif pada temperatur ruangan dan dapat memproduksi toksin yang berbahaya bagi kesehatan pencernaan.
Tidak Mempengaruhi Tingkat Kelengketan Beras
© iStock
Selain itu, ada studi yang membandingkan dampak pencucian beras terhadap tingkat kelengketan dan kekerasan beras ketan, beras biasa, dan beras jasmine dari pemasok yang sama.
Hasilnya pencucian beras sama sekali tidak memengaruhi tingkat kelengketan atau kekerasan dari beras. Peneliti dari studi ini menyatakan tingkat kelengketan beras tidak dipengaruhi oleh zat tepung pada permukaan beras, amilosa, melainkan disebabkan oleh pati amilopektin dari proses pemasakan beras.
Tiap dari beras yang diteliti menghasilkan tingkat amilopektin yang berbeda. Beras ketan merupakan yang terlengket, sedangkan beras biasa dan jasmine tidak lengket dan lebih keras. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum beras dimasak, apakah lebih baik langsung memasaknya atau mencucinya terlebih dahulu?
Baca SelengkapnyaCara hemat meningkatkan kualitas beras agar lebih bersih dan wangi dengan bahan dapur sederhana, seperti garam dan lemon.
Baca SelengkapnyaTidak ada efek samping yang teridentifikasi dari mengonsumsi air beras dan umumnya aman untuk digunakan. Namun, penting untuk mewaspadai tanda-tanda alergi.
Baca SelengkapnyaMenurut CDC, buah dan sayur mentah dapat mengandung kuman berbahaya seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria bisa menyebabkan penyakit serius.
Baca SelengkapnyaIkan asin sering kali mengeluarkan rasa asin yang terlalu tajam, meski hal tersebut dapat diatasi. Berikut cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaTernyata, selain menggunakan daun salam, ada cairan lain yang mampu mengusir kutu beras dalam waktu semalam. Berikut informasi lengkapnya.
Baca Selengkapnya