Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

18 Orang Meninggal karena Isap Rokok Elektrik di AS

18 Orang Meninggal karena Isap Rokok Elektrik di AS Ilustrasi Wanita Mengisap Vape. ©iStockphoto

Merdeka.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan setidaknya terdapat 18 korban meninggal dan 1.000 kasus mengenai penyakit paru-paru akibat rokok elektrik.

CDC menjelaskan bahwa peningkatan korban terjadi sejak pekan lalu. Dokter pun tidak bisa menentukan penyakit apa yang menyerang para korban.

Gejalanya mulai dari nyeri dada, kelelahan, hingga sesak nafas.

Orang lain juga bertanya?

Dr. Anne Schuchat dari CDC mengatakan mungkin penyakit ini bisa berlanjut, seperti dikutip dari BBC, Jumat (4/20).

"Ini adalah suatu masalah yang kritis, kita perlu mengambil langkah-langkah untuk mencegah kasus tambahan," ujar Dr. Anne.

Sakit yang dihubungkan dengan rokok elektronik ini sudah dikonfirmasi oleh 48 negara bagian, dengan korban jiwa di 15 negara bagian. Rata-rata usia mereka yang meninggal adalah hampir 50 tahun, sedangkan yang termuda ada di umur 20-an dan yang tertua di umur 70-an.

Para penyelidik belum mengaitkan penyakit yang diderita oleh para korban dengan sebuah produk atau senyawa tertentu, tapi yang bisa dipastikan adalah minyak dalam rokok elektronik tersebut mengandung THC, sebuah bahan psikoaktif dalam ganja yang bisa menimbulkan banyak resiko penyakit besar.

Sebelumnya, CDC sudah menyarankan pada masyarakat untuk berhenti menggunakan produk rokok elektronik, terlepas dari mereka yang mengandung nikotin atau ganja. Hingga kini pun beberapa negara di AS juga sudah melarang penggunaannya. Yang baru-baru ini adalah Massachusetts.

Bulan lalu, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa rokok elektronik adalah sebuah masalah baru yang utamanya mengancam generasi muda.

Staf otoritas bawahan Trump berencana untuk menarik rokok-rokok elektronik yang punya rasa buah-buahan dari pasar AS (terkecuali produknya sudah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA)). Hal ini diupayakan untuk membuatnya tidak menarik lagi bagi konsumen muda.

CDC juga mengumumkan korban jiwa karena rokok elektrik ini terjadi di negara bagian Alabama, California, Delaware, Florida, Georgia, Illinois, Indiana, Kansas, Minnesota, Mississippi, Missouri, Nebraska, New Jersey, Oregon, dan Virginia.

Reporter: Windy Febriana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kanker Paru-Paru Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Dunia, Apa Solusinya?
Kanker Paru-Paru Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Dunia, Apa Solusinya?

Di Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.

Baca Selengkapnya
Jumlah Perokok Aktif di Indonesia Capai 70 Juta Orang, Butuh Upaya dari Pemerintah untuk Mengurangi
Jumlah Perokok Aktif di Indonesia Capai 70 Juta Orang, Butuh Upaya dari Pemerintah untuk Mengurangi

Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari masalah merokok sambil tetap memberikan pilihan kepada perokok dewasa.

Baca Selengkapnya
Survei BPS: Masyarakat Tinggalkan Playstation dan Rokok Konvensional
Survei BPS: Masyarakat Tinggalkan Playstation dan Rokok Konvensional

VCD/DVD Player hingga Playstation (PS) mulai ditinggalkan masyarakat pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Data Kemenkes: Pengguna Rokok Elektrik Meningkat
Data Kemenkes: Pengguna Rokok Elektrik Meningkat

Ada kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.

Baca Selengkapnya
Menkes: Biaya Pengobatan Penyakit Akibat Rokok 3 Kali Lebih Tinggi dari Keuntungan Cukai
Menkes: Biaya Pengobatan Penyakit Akibat Rokok 3 Kali Lebih Tinggi dari Keuntungan Cukai

"Beban kesehatan yang dikeluarkan karena penyakit paru kronis itu jauh lebih besar dari pendapatan Bea Cukai," kata Budi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Geliat Penjualan Rokok Elektrik di Tengah Kenaikan Cukai dan Desakan WHO Larang Vape Aneka Rasa
FOTO: Geliat Penjualan Rokok Elektrik di Tengah Kenaikan Cukai dan Desakan WHO Larang Vape Aneka Rasa

WHO baru-baru ini mendesak negara-negara di dunia untuk menerbitkan aturan yang melarang rokok elektronik atau vape aneka rasa.

Baca Selengkapnya
Ketahui 2 Jenis Kanker Paru Berdasar Tipe Sel yang Terlibat
Ketahui 2 Jenis Kanker Paru Berdasar Tipe Sel yang Terlibat

Penyakit kanker paru memiliki dua jenis utama yang bisa dibedakan dari selnya.

Baca Selengkapnya
UI: Rokok Elektrik Bukan Pengganti Rokok Konvensional, Risikonya Lebih Tinggi
UI: Rokok Elektrik Bukan Pengganti Rokok Konvensional, Risikonya Lebih Tinggi

Berdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.

Baca Selengkapnya
Bahaya Rokok Elektrik bagi Kesehatan Tubuh, Wajib Tahu
Bahaya Rokok Elektrik bagi Kesehatan Tubuh, Wajib Tahu

Penggunaan rokok elektrik terus meningkat di berbagai belahan dunia, memunculkan pertanyaan akan keamanaannya.

Baca Selengkapnya
Vape Lebih Aman dari Rokok Tembakau, Fakta Atau Mitos?
Vape Lebih Aman dari Rokok Tembakau, Fakta Atau Mitos?

Benarkan vape lebih aman dari rokok konvensional? Simak penjelasannya:

Baca Selengkapnya
Merokok Sebelum Usia 18 Berisiko Tinggi Sebabkan Masalah Pernapasan di Usia 20-an
Merokok Sebelum Usia 18 Berisiko Tinggi Sebabkan Masalah Pernapasan di Usia 20-an

Semakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 94 Petugas Pemilu Meninggal Dunia, Mayoritas karena Penyakit Jantung
Kemenkes Sebut 94 Petugas Pemilu Meninggal Dunia, Mayoritas karena Penyakit Jantung

Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ada 13.675 petugas pemilu yang tengah dirawat.

Baca Selengkapnya