1800 Tahun Lalu Tentara Mesir Menulis Surat untuk Ibunya, Isinya Sangat Menyentuh
Merdeka.com - Pada 2012 lalu, seorang kandidat doktoral di Universitas Rice, Grant Adamson bisa memecahkan surat berusia 1800 tahun yang ditulis tentara Mesir bernama Aurelius Polion, yang bertugas di legiun Romawi sebagai relawan.
Pesan dalam surat itu sangat menyentuh, seperti yang ditemukan pada surat-surat di zaman modern yang ditulis para tentara untuk keluarganya.
Surat tersebut ditulis dalam aksara Yunani, dan menceritakan tentang bagaimana dia (diperkirakan yang bertugas di Provinsi Pannonia kuno, di daerah Hungaria barat dan Austria timur saat ini) sangat sedih karena tidak mendapat kabar dari keluarganya. Polion kemudian menceritakan bagaimana dia berusaha meninggalkan tugasnya untuk mengunjungi tanah air dan keluarganya.
-
Apa isi pesan surat kuno itu? 'P.J Féret, penduduk Dieppe, anggota dari berbagai komunitas intelektual, melakukan penggalian di sini pada Januari 1825. Dia melanjutkan penyelidikannya di daerah yang luas ini yang dikenal dengan nama Cité de Limes or Caesar’s Camp.'
-
Siapa yang menulis surat itu? Surat itu sebenarnya ditulis oleh fisikawan Hungaria, Leo Szilard dengan bantuan ilmuwan lain, namun ditandatangani Einstein untuk menarik perhatian presiden karena statusnya sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa.
-
Siapa yang menemukan surat kuno itu? Sekelompok mahasiswa yang menjadi sukarelawan dalam penggalian arkeologi di Prancis utara menemukan surat atau catatan yang ditulis arkeolog 200 tahun lalu pada Senin.
-
Siapa yang menulis surat? Dari siswi baru, Dewi Cahya
-
Dimana penemuan surat kuno ini terjadi? Sekelompok mahasiswa yang menjadi sukarelawan dalam penggalian arkeologi di Prancis utara menemukan surat atau catatan yang ditulis arkeolog 200 tahun lalu pada Senin.
-
Dimana surat cinta itu ditemukan? Penemuan ini dilakukan oleh Profesor Renaud Morieux dari Universitas Cambridge, yang menemukan sebuah koleksi surat sebanyak 104 lembar dari Arsip Nasional di Kew, dan mengatakan bahwa 'sangat menyedihkan betapa dekatnya surat-surat itu' untuk mencapai penerima yang dituju di atas kapal Galatee.
Surat tersebut ditujukan khusus kepada ibunya.
"Aku berdoa ibu dalam keadaan sehat siang dan malam, dan aku selalu bersujud di hadapan semua dewa atas nama ibu. Aku tidak berhenti menulis kepada ibu, tetapi ibu tidak memikirkanku. Tetapi aku selalu menulis dan tidak berhenti memikirkan ibu dan ibu selalu ada di dalam hatiku. Tetapi ibu tidak pernah mengabarkan kesehatan ibu, bagaimana keadaan ibu. Aku mengkhawatirkan ibu karena meskipun ibu sering menerima suratku, ibu tidak pernah membalas suratku supaya aku tahu keadaan ibu," tulisnya, seperti dikutip dari Realm of History, Selasa (16/5).
Dalam surat itu, Polion juga menyinggung soal anggota keluarganya yang lain yaitu kakaknya yang juga tidak pernah membalas surat-suratnya.
Surat tersebut ditemukan lebih dari 100 tahun yang lalu oleh tim ekspedisi arkeologi yang dipimpin Bernard Grenfell dan Arthur Hunt. Surat ditemukan dekat sebuah kuil di kota kuno Tebtunis pada era Romawi di Fayyum, dekat sungai Nil, Mesir.
Yang cukup menarik, bagian belakang surat itu berisi instruksi untuk pembawa yang diminta untuk mengirimkan surat tersebut ke seorang veteran militer (yang mungkin bernama Acutius Leon). Veteran tersebut pada gilirannya diharapkan untuk meneruskan surat tersebut kepada keluarga Polion. Dengan kata lain, tampaknya terlepas dari layanan pos militer yang ada di Kekaisaran Romawi, Polion lebih mempercayai teman veterannya.
Menurut analisis Grant Adamson, surat tersebut sampai pada keluarga Polion mengingat surat ditemukan di tanah air Polion yaitu Mesir.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arkeolog baru menemukan isi tulisan yang ada di tembikar itu dengan teknologi pemindaian.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan momen haru istri prajurit TNI ketika mendapatkan surat cinta dari suaminya yang sedang tugas di luar daerah.
Baca SelengkapnyaSurat ini adalah komunikasi antara seorang siswa yang dikenal sebagai Iddin-Sin dan ibunya, Zinû.
Baca SelengkapnyaSurat ini ditulis pada saat Perang Tujuh Tahun antara Inggris dan Prancis.
Baca SelengkapnyaKata terima kasih, sederhana namun penting untuk diucapkan.
Baca SelengkapnyaTeks Mesir kuno ini juga berkisah tentang kehidupan seorang remaja.
Baca SelengkapnyaMengungkapkan terima kasih pad aorang tua penting untuk dilakukan.
Baca SelengkapnyaKata-kata untuk ayah yang sudah meninggal jadi cara untuk mengungkapkan rindu.
Baca SelengkapnyaTangisan bahagia sang ibu begitu pecah ketika mengetahui mendapatkan kejutan umrah dari sang putri tercintanya.
Baca SelengkapnyaSurat ini membuktikan bahwa pernah terjadi penggalian 200 tahun lalu di situs arkeologi yang sama.
Baca SelengkapnyaViral curhatan seorang anak soal ayahnya yang gugur saat bertugas menjaga perdamaian di Lebanon.
Baca SelengkapnyaBerikut potret surat cinta untuk Jenderal Polisi dari gadis kecilnya.
Baca Selengkapnya