29 Lansia Meninggal Usai Disuntik Vaksin Covid-19 di Norwegia
Merdeka.com - Pejabat kesehatan Norwegia memberi peringatan tentang vaksinasi Covid-19 terhadap kaum lansia yang memiliki penyakit bawaan setelah negara itu melaporkan 25 kematian kaum lansia yang baru disuntik vaksin pada Kamis lalu.
Badan Pengawas Obat-obatan Norwegia pertama melaporkan Kamis lalu ada 23 lansia meninggal dalam waktu yang tidak lama setelah mereka disuntik vaksin Pfizer. Sebanyak 13 di antaranya diduga meninggal karena efek samping mematikan.
Namun angka kematian itu bertambah menjadi 29 orang pada Minggu kemarin, seperti dilaporkan Bloomberg.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Siapa yang terdampak zat berbahaya rokok? Rokok telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, dan bukan tanpa alasan.
-
Siapa yang bisa terkena efek jangka panjang pengobatan kanker? Efek jangka panjang ini dapat beragam, baik berupa masalah fisik maupun non-fisik, menurut Ganda. Contohnya mencakup gangguan pada organ dan fungsi tubuh, masalah dalam tumbuh kembang, serta kesulitan dalam berpikir, belajar, dan mengingat.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Apa penyebab kematian karena usia tua? Seiring bertambahnya usia, tubuh manusia memang mengalami penurunan fungsi, yang membuat kita lebih rentan terhadap berbagai penyakit. Namun, penyebab kematian yang sesungguhnya biasanya adalah kondisi medis yang tidak selalu terdeteksi dengan mudah pada lansia.
Dikutip dari laman Business Insider, Senin (18/1), menurut Badan Pengawas Obat Nowegia semua kematian lansia itu terkait dengan vaksin Pfizer dan memang hanya vaksin itulah yang tersedia di negara itu hingga Jumat lalu.
Para pejabat kesehatan menyebut demam, muntah-muntah, dan mual sebagai efek samping vaksinasi yang bisa berujung pada kematian bagi pasien yang rentan, kata Sigurd Hortemo dari BPO Norwegia, kata laporan Bloomberg.
Kematian yang terjadi di rumah jompo ini membuat para pejabat kesehatan harus mengevaluasi saran soal siapa yang berhak diberi vaksin. Pemerintah kini menyerahkan keputusan pemberian vaksin kepada dokter.
Norwegia memperingatkan negara lain sebaiknya mengawasi kaum lansia yang akan diberi vaksin.
Meski begitu pejabat Norwegia mengaku mereka tidak mengantisipasi kejadian ini dan mengatakan kematian kaum lansia karena efek alergi itu jarang terjadi.
"Kami tidak mengantisipasi kejadian ini. Sudah cukup jelas vaksin ini memiliki risiko kecil, pengecualian bagi pasien yang lemah," ujar Steiner Madsen, direktur medis BPO Norwegia, seperti dikutip ABC News.
"Dokter sekarang harus mempertimbangkan siap yang akan disuntik vaksin. Mereka yang rentan dan sudah lansia bisa diberi vaksin setelah penelitian terhadap masing-masing individu," kata Madsen.
Pfizer dan BioNTech mengatakan mereka tengah bekerja sama dengan para pejabat kesehatan untuk menyelidiki kematian ini namun menambahkan "jumlah kejadian semacam ini sejauh ini tidak mencemaskan dan masih sesuai harapan," kata laporan Bloomberg.
Business Insider sudah menghubungi Pfizer untuk dimintai komentar namun belum ada jawaban hingga berita ini diturunkan.
Lebih dari 30.000 orang sudah menerima suntikan vaksin di di Norwegia sejak akhir Desember.
Data dari Universitas John Hopkins meyatakan lebih dari 58.000 warga Norwegia terinfeksi Covid-19 sejak pandemi dimulai dan 517 orang meninggal.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaMereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaJumlah ini berasal dari data yang terhitung sejak 14 Februari hingga 22 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPenyebab meninggalnya petugas pemilu di Jatim bervariasi.
Baca Selengkapnya