Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

638 Organisasi Masyarakat Sipil Desak PBB Putus Hubungan dengan Rezim Militer Myanmar

638 Organisasi Masyarakat Sipil Desak PBB Putus Hubungan dengan Rezim Militer Myanmar Militer Myanmar membakar sejumlah desa. ©Screengrab video Reuters

Merdeka.com - Ratusan organisasi masyarakat mendesak Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres agar seluruh badan organisasi itu menghentikan hubungan mereka dengan rezim militer Myanmar.

Dalam surat tertulisnya kepada Guterres, ratusan organisasi mengecam keras hubungan badan-badan PBB dengan rezim militer. Kecaman dan desakan diutarakan setelah ratusan organisasi itu menemukan PBB masih berurusan dengan rezim militer Myanmar, seperti melalui penandatanganan perjanjian hingga pemberian dana.

Mereka pun meminta agar seluruh hubungan itu dihentikan.

Orang lain juga bertanya?

“Kami meminta Anda dan semua entitas PBB untuk segera menghentikan semua bentuk kerja sama dan keterlibatan yang memberikan legitimasi kepada junta pembunuh ilegal,” tulis surat yang ditandatangani 638 organisasi masyarakat sipil, seperti dikutip dari Aljazeera, Jumat (23/9).

"Ini melanggar prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia dan prinsip-prinsip kemanusiaan tentang ketidakberpihakan, netralitas, independensi dan "tidak membahayakan" yang digariskan dalam Standar Operasi Gabungan PBB dan kerangka kerja keterlibatan, yang harus dipatuhi oleh entitas PBB dan meminta pertanggungjawaban mereka sendiri."

Dalam surat itu juga disampaikan, jika badan-badan seperti Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Dana Darurat Anak Internasional PBB (UNICEF), Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) dan Organisasi Internasional PBB untuk Migrasi (IOM) masih memiliki hubungan dengan rezim militer Myanmar.

Militer mengkudeta pemerintah resmi Myanmar pada Februari 2021 lalu. Kudeta itu dipimpin Panglima Militer Jenderal Senior Min Aung Hlaing. Dia pun menahan Aung San Suu Kyi dan menjebloskannya ke tahanan.

Meski anggota pemerintah resmi Myanmar telah dilepas dari jabatannya, namun mereka tetap melawan rezim militer dengan membentuk Pemerintah Nasional Bersatu (NUG). NUG juga membentuk Angkatan Pertahanan Rakyat (PDF) untuk memperjuangkan demokrasi dan melawan tindakan keras militer serta mendorong masyarakat untuk melawan rezim militer.

Hingga kini NUG menguasai 52 persen wilayah di Myanmar sedangkan rezim militer hanya menguasai sekitar 17 persen.

Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Usulkan ke AIPA Bentuk Satuan Tugas Bantu Demokratisasi di Myanmar
DPR Usulkan ke AIPA Bentuk Satuan Tugas Bantu Demokratisasi di Myanmar

DPR RI mengusulkan Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) membentuk satuan tugas untuk membantu demokratisasi di Myanmar

Baca Selengkapnya
Ketum PBNU Desak Gencatan Senjata untuk Menghentikan Konflik di Gaza
Ketum PBNU Desak Gencatan Senjata untuk Menghentikan Konflik di Gaza

"NU sama dengan pemerintah RI menuntut, mendesak gencatan senjata segera," kata Gus Yahya.

Baca Selengkapnya
Malaysia Desak PBB Usir Israel dari Daftar Negara Anggota
Malaysia Desak PBB Usir Israel dari Daftar Negara Anggota

Belum lama ini Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk situasi HAM di Palestina, mendesak penangguhan keanggotaan Israel di PBB.

Baca Selengkapnya
18 September 1988: Pemberontakan 8888 di Myanmar Berakhir Setelah Kudeta Militer Berdarah
18 September 1988: Pemberontakan 8888 di Myanmar Berakhir Setelah Kudeta Militer Berdarah

Berakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.

Baca Selengkapnya
Sekjen PBB Blak-blakan soal Kondisi Palestina: Noda Moral Bagi Kita Semua!
Sekjen PBB Blak-blakan soal Kondisi Palestina: Noda Moral Bagi Kita Semua!

Antonio Guterres pun Kembali menuntut dilakukannya gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Solidaritas untuk Palestina, Ratusan Orang Geruduk Kantor Perwakilan PBB di Jakarta
FOTO: Aksi Solidaritas untuk Palestina, Ratusan Orang Geruduk Kantor Perwakilan PBB di Jakarta

Aksi damai solidaritas untuk Palestina itu dimotori Komite Solidaritas untuk Palestina dan Yaman (KOSPY).

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Disepakati Majelis Umum PBB, Hasilkan 153 Dukungan Suara
FOTO: Momen Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Disepakati Majelis Umum PBB, Hasilkan 153 Dukungan Suara

PBB menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera dalam perang Israel-Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya
PP Muhammadiyah Imbau Umat Muslim Salat Ghaib untuk Korban Perang Israel-Palestina
PP Muhammadiyah Imbau Umat Muslim Salat Ghaib untuk Korban Perang Israel-Palestina

PP Muhammadiyah mengajak umat Islam Indonesia menggelar salat ghaib untuk korban tewas akibat perang

Baca Selengkapnya
Prabowo Dorong Negara ASEAN untuk Ciptakan Solusi Konkret Atas Konflik Myanmar
Prabowo Dorong Negara ASEAN untuk Ciptakan Solusi Konkret Atas Konflik Myanmar

Dia mendorong negara-negara ASEAN untuk mencari solusi bersama untuk mengatasi konflik Myanmar

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Pimpin Sidang APSC, Soroti Isu Perdagangan Orang hingga Konflik Myanmar
Mahfud MD Pimpin Sidang APSC, Soroti Isu Perdagangan Orang hingga Konflik Myanmar

Hal itu disampaikan Mahfud saat sidang sidang ke-27 ASEAN Political Security Community (APSC) Council, di Sekretariat ASEAN, Jakarta (4/9).

Baca Selengkapnya
Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes Amerika Berakhir, Ini Tuntutan Massa
Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes Amerika Berakhir, Ini Tuntutan Massa

Aksi berakhir pada pukul 10.00 WIB. Arus lalu lintas di sekitar lokasi berangsur normal.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bicara Konflik di Myanmar: Bisa Selesai Kalau Semua Mau
Jokowi Bicara Konflik di Myanmar: Bisa Selesai Kalau Semua Mau

Menurut Jokowi, bila semua pihak di Myanmar mau bersatu maka penyelesaian konflik bisa terwujud.

Baca Selengkapnya