AS akan Sumbangkan Tambahan 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke Negara Miskin
Merdeka.com - AS berjanji akan membeli 500 juta dosis vaksin Covid-19 tambahan untuk disumbangkan ke negara-negara lain di tengah tekanan untuk berbagi persediaan vaksin dengan negara lain.
Presiden Joe Biden mengumumkan hal ini pada Rabu dalam KTT virtual yang bertujuan untuk mendorong tingkat vaksinasi global dan mengajak para pemimpin dunia untuk melakukan hal yang sama.
“Untuk mengalahkan pandemi di sini kita perlu untuk mengalahkannya di tempat lain,” jelas Biden saat membuka KTT virtual tersebut, yang dihadiri Kanada, Inggris, Indonesia, dan Afrika Selatan, termasuk Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari France 24, Kamis (23/9).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Mengapa Amerika Serikat mulai memproduksi penisilin secara massal? Ilmuwan Skotlandia Alexander Fleming menemukan penisilin pada tahun 1928, namun baru pada Perang Dunia II Amerika Serikat mulai memproduksinya secara massal sebagai pengobatan medis.Pembuatan penisilin untuk tentara merupakan prioritas utama Departemen Perang AS, yang dalam salah satu posternya menyebut upaya tersebut sebagai 'perlombaan melawan kematian'.
-
Apa yang dibagikan pemerintah? Secara keseluruhan tidak ada pernyataan bahwa pemerintah membagikan bansos melalui situs judi online.
-
Apa yang didonasikan? Seorang pria tiba-tiba menghampiri panggung dan berkata, ‘saya ingin membantu Palestina dengan motor kesayangan saya ini’,' sebutnya.
-
Kenapa Israel butuh senjata dari AS? Israel yang membutuhkan senjata segera memalingkan wajah pada Amerika Serikat yang menyambut dengan tangan terbuka.
Biden mengatakan, perlu kerjasama semua pihak untuk mengatasi krisis ini dan menambahkan pandemi telah membunuh lebih dari 4.900.000 orang.
Vaksin tambahan ini akan membuat jumlah sumbangan vaksin AS naik menjadi lebih dari 1,1 miliar dosis, jauh lebih kecil dibadingkan 5 miliar sampai 6 miliar dosis vaksin global yang diperlukan negara-negara miskin, menurut perhitungan para pakar kesehatan. Pengiriman sumbangan dosis tambahan ini akan dimulai pada Januari 2022.
Para pakar kesehatan mengatakan negara-negara kaya belum melakukan hal yang cukup dan mengkritik AS khususnya karena berencana memberikan suntikan booster atau suntikan penguat untuk warga Amerika yang telah divaksinasi penuh di saat masih banyak warga dunia yang belum mendapatkan akses vaksin.
Mereka menyambut baik rencana sumbangan AS ini tapi mengatakan itu tidak cukup serta menekankan vaksin Pfizer sulit untuk disalurkan ke negara-negara miskin karena kurangnya infrastruktur untuk menyimpan dan mengirim dosis vaksin tersebut.
“Kita akan membutuhkan 6 sampai 9 miliar dosis vaksin untuk mengimunisasi negara berkembang,” kata Dekan Fakultas Kedokteran Tropis Nasional Universitas Baylor Texas, Peter Hotez.
“Sumbangan saja tidak cukup untuk mengakhiri pandemi. Sebagian besar janji donasi belum terwujud sejauh ini,” tambah Direktur Program Doctors Without Borders, Carrie Teicher.
Biden menyampaikan, AS akan memberikan dana USD 370 juta untuk mendukung sumbangan vaksin ini dan lebih dari USD 380 juta untuk membantu distribusi vaksin yang ditangani Aliansi Vaksin Global (GAVI) ke negara-negara yang paling membutuhkan.
Vaksin Pfizer-BioNTech akan dibuat di AS dan dikirim ke negara berpendapatan rendah dan negara-negara miskin. Seorang sumber yang mengetahui persoalan ini mengatakan pemerintah AS akan membayar USD 7 per dosis.
“Dengan setiap suntikan yang telah kami berikan sampai saat ini di Amerika, kami sekarang berjanji untuk memberikan tiga suntikan ke bagian dunia lainnya,” kata Biden.
Pada Juni, pemerintahan Biden setuju membeli dan menyumbang 500 juta dosis vaksin. Di bawah kontrak tersebut, AS akan membayar vaksin Pfizer dan BioNTech sekitar USD 3,5 miliar atau USD 7 per dosis.
Fasilitas COVAX, yang didukung WHO dan GAVI, telah mengirim lebih dari 286 juta dosis vaksin Covid-19 ke 141 negara, berdasarkan data GAVI. Pada September, COVAX harus memangkas target pengiriman mereka pada 2021 sampai hampir 30 persen menjadi 1.425 miliar dosis.
Tingkat vaksinasi di beberapa negara, termasuk Haiti dan Republik Demokratik Kongo, kurang dari 1 persen, berdasarkan data Reuters.
KTT virtual tersebut juga membahas kelangkaan oksigen dan mendorong tersedianya obat-obatan dan mempersiapkan pandemi di masa yang akan datang.
Pengiriman 500 juta dosis sumbangan vaksin AS tahap pertama dimulai pada Agustus, dan total 1 miliar dosis diperkirakan akan dikirim sampai akhir September 2022, menurut pernyataan Pfizer dan BioNtech. Dosis vaksin tersebut akan dibuat di fasilitas Pfizer di AS, dan dikirim ke 92 negara berpendapatan rendah, sangat rendah, dan menengah dan ke 55 negara anggota Uni Afrika.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaDana tersebut dari RUU tambahan senilai USD 14,1 miliar (sekitar Rp224,8 triliun) yang disetujui oleh Kongres pada April.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPengiriman bantuan vaksin produksi PT Bio Farma tersebut secara simbolis dilakukan oleh Sri Mulyani
Baca SelengkapnyaDana ini juga dialokasikan untuk menjaga keamanan Kedutaan Besar Amerika Serikat yang berada di Israel.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaPaket bantuan Pemerintah Indonesia untuk Palestina dan Sudan berupa obat obatan dan fasilitas kesehatan.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPaket ini juga mencakup amunisi senjata ringan, ambulans, peralatan dan amunisi penghancur, serta suku cadang, peralatan medis.
Baca SelengkapnyaBantuan ini akan diantar langsung ke Mesir dan sudah didelegasikan kepada Kepala BNPB, seluruh unsur kementerian, lembaga maupun mitra pemerintah.
Baca SelengkapnyaIndonesia memberikan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan, peralatan medis hingga makanan dengan total senilai satu juta dolar AS untuk Palestina dan Sudan.
Baca Selengkapnya