Aung San Suu Kyi menolak istilah pembantaian muslim Rohingya
Merdeka.com - Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, menolak istilah 'persekusi rohingya' yang digunakan oleh Pelapor Khusus HAM PBB. Menurutnya, warga Myanmar sampai kapanpun selalu mengasosiasikan orang Rohingya sebagai pendatang gelap asal Bangladesh.
Sebagai gantinya, politikus perempuan yang kini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri ini mengusulkan sebutan 'komunitas muslim di negara bagian Rakhine'.
Pernyataan itu disampaikan Suu Kyi kemarin, selepas menemui Pelapor Khusus Yanghee Lee, seperti dikutip Sydney Morning Herald, Selasa (21/6).
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana kamp romusa di Myanmar? Video tersebut memperlihatkan suasana kamp romusa di Thanbyuzayat, Myanmar.
-
Bagaimana Rohingya berjuang? Sejarah panjang perjuangan etnis Rohingya ini menunjukkan bahwa mereka terus berjuang untuk diakui sebagai warga negara yang setara di Myanmar, namun hingga kini mereka masih menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan hak-hak dasar mereka.
-
Apa yang dilakukan Rohingya di Pekanbaru? 'Telah diamankan pengungsi Rohingya yang sedang mencari suaka di depan Kantor Konsulat Malaysia Jalan Jendral Sudirman Kecamatan Bukit Raya oleh Polresta Pekanbaru,' ujar Heri kepada merdeka.com Kamis (14/12).
-
Apa tujuan Rohingya? Menurut Andi, pengungsi etnis Rohingya itu berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia.
"Istilah-istilah yang bisa memicu emosi salah satu pihak sebaiknya dihindari, agar solusi damai atas masalah tersebut bisa dicari segera," kata Suu Kyi.
Suu Kyi sejak lama dituding bersikap mendua terhadap isu Rohingya oleh para pegiat HAM. Mayoritas pemilih Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), yang beragama Buddha, tidak menganggap persekusi muslim di utara negara itu sebagai isu penting. Suu Kyi sempat digadang-gadang bisa membuat perubahan signifikan di Rakhine, karena partainya berasas demokrasi serta akhirnya berhasil melengserkan junta militer lewat pemilu.
Pengungsian muslim Rohingya di Myanmar terbakar (c) REUTERS/Soe Zeya Tun
Awal pekan ini, Badan Khusus HAM PBB melansir laporan yang secara jelas menyebut apa yang menimpa warga Rohingya di Myanmar sebagai kejahatan kemanusiaan sistematis. Penduduk muslim di Rakhine dilarang bekerja di sektor formal, tidak bisa mengakses rumah sakit, bahkan tidak dilayani oleh dukun beranak sehingga tingkat kematian ibu dan anak sangat tinggi di kalangan komunitas muslim. Lebih dari 500 ribu warga dewasa Rohingya tidak punya hak memilih di Myanmar.
Jumlah warga Rohingya mencapai 1,1 juta orang, mayoritas berada di Rakhine. Setelah kerusuhan parah terjadi pada 2012 lalu, sampai sekarang lebih dari 130 ribu orang terpaksa mengungsi ke seluruh dunia.
Suu Kyi, sebagai politikus yang secara de facto lebih berkuasa dari Presiden Myanmar, telah memerintahkan pembentukan lembaga khusus untuk mengentaskan kemiskinan di Rakhine. Hanya saja tugas dan fungsi lembaga dibentuk sebulan lalu ini masih belum jelas.
Thet Thinzar, Utusan Myanmar untuk Badan HAM PBB, mengkritik laporan terbaru yang masih saja memakai kata Rohingya. Penyebutan muslim Rohingya menurutnya sangat sensitif bagi warga Myanmar.
"Agar tercipta harmoni dan rasa saling percaya di kalangan akar rumput sangat disarankan tidak memakai (Rohingya)," ujarnya.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Menko Polhukam Mahfud MD, Indonesia berhak mengusir mereka
Baca SelengkapnyaMenko Mahfud MD buka suara soal pengungsi Rohingya. Menurutnya, Indonesia berhak mengusir mereka.
Baca SelengkapnyaBerakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.
Baca SelengkapnyaJK mencontohkan konflik yang terjadi di Ambon dan Papua yang membuat warga mengungsi.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin membuka opsi untuk menampung para pengungsi Rohingya di Pulau Galang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaKonflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaJika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya membangun rumah di atas gunung dan dibongkar oleh pemerintah, setelahnya mereka membangun kembali rumah semi permanen.
Baca SelengkapnyaPartai Liga Nasional untuk Demokrasi (LND) dibentuk setelah Pemberontakan 8888.
Baca SelengkapnyaIza Fadri membagikan kisahnya saat ditunjuk menjadi Dubes Indonesia untuk Myanmar, dan ditugaskan menangani konflik Rohingya.
Baca Selengkapnya