Berani kritik militer, jurnalis Thailand diancam ditembak mati
Merdeka.com - Seorang pejabat Senior dari Dewan Reformasi Nasional Thailand memberikan pernyataan mengejutkan di tengah upaya negerinya untuk memperbaiki sistem pemerintahan. Dia menyatakan setiap jurnalis yang memberitakan soal kritik terhadap militer pantas ditembak mati.
Pejabat itu bernama Letnan Jenderal Thawatchai Samutsakhon. Pernyataan itu dia sampaikan dalam diskusi Perlindungan Hak Media dan Aturan Standar Kebebasan Etika dan Profesional. Sikap keras itu diucapkannya dalam menanggapi komentar dari mantan komandan polisi Jenderal Seripisut Temiyavet yang dalam wawancara terakhirnya mengecam militer.
"Dia tidak punya rasa horman (pada militer). Jurnalis yang melaporkan hal ini sebaiknya dieksekusi oleh pasukan tembak," ujar Thawatchai, seperti dikutip dari Asian Correspondent, Rabu (3/5).
-
Siapa yang membuat janji 'ditembak mati'? Caleg ini bernama Muhammad Zaini dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan nomor urut 7. Viral baliho Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dapil Bali dengan narasi siap ditembak mati bila melakukan korupsi.
-
Dimana jurnalis paling banyak terbunuh? Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengatakan selama 12 bulan terakhir 128 jurnalis dan pekerja media telah tewas selama perang di Gaza.
-
Mengapa TNI AU memberikan penghargaan kepada jurnalis? Penghargaan diberikan kepada para jurnalis sebagai bentuk apresiasi terhadap karya jurnalistik yang telah berkontribusi untuk kemajuan TNI AU.
-
Siapa yang paling banyak menewaskan jurnalis? Serangan Zionis Israel ke Gaza telah menewaskan lebih banyak jurnalis dibandingkan konflik manapun sepanjang tiga dasawarsa terakhir, kata CPJ.
-
Siapa yang diizinkan membunuh jurnalis di Gaza menurut tentara Israel? Tentara Israel menyatakan media yang berafiliasi dengan kelompok perlawanan Palestina seperti Hamas adalah target militer yang sah, sehingga jurnalis yang bekerja untuk media tersebut boleh dibunuh.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
Aturan ini menimbulkan kontroversi, yang akan menjerat seluruh media di Thailand ke dalam sistem baru, serta telah disetujui 141 anggora parlemen berbanding 13 yang menolak. Ditambah 17 menyatakan abstain.
Aturan tersebut, berdasarkan laporan Prachatai, kini sudah diserahkan kepada Majelis Legislatif Nasional (NLA), yang anggotanya diseleksi dan dipilih junta militer Thailand, untuk disahkan.
Undang-undang tersebut juga akan mengatur pendirian 15 anggota Dewan Media Profesional Nasional (NPMC), dua di antaranya berasal dari pemerintah. Dewan ini akan memiliki otoritas untuk menyetujui atau menutup lisensi media, sementara media tak berlisensi akan dijatuhi hukuman denda dan penjara.
Dalam diskusi tersebut, NRC yang diwakili juru bicaranya Pornthip Rojanasunand, menyatakan dukungan formasi tersebut, sembari mengatakan regulasi sendiri telah terbukti tidak efektif. Bahkan, UU baru tersebut semakin krusial di tengah meningkatnya popularitas media sosial.
"Media saat ini membuat klip video untuk memfitnah orang. Ini sangat sulit dikontrol ... dan telah menghancurkan masyarakat," ujar Pornthip.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menantang wartawan yang membuat berita tidak sesuai.
Baca SelengkapnyaIbas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca SelengkapnyaCak Imin menjamin hak-hak bagi profesi jurnalis dan perlindungan hukum.
Baca SelengkapnyaNinik pun meminta kepada siapapun agar memahami dan bisa menghormati kerja-kerja dari jurnalis.
Baca SelengkapnyaLaporan dilayangkan oleh AJV pada Kamis, 5 September 2024 malam.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengecam penyerangan puluhan prajurit TNI ke sebuah desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi usai sidang vonis SYL di PN Tipikor
Baca SelengkapnyaUsai Airlangga Hartarto memasuki kendaraannya, mobil rombongan belakang mendesak kerumunan hingga sebagian wartawan terdorong.
Baca SelengkapnyaNinik menegaskan mandat penyelesaian karya jurnalistik itu seharunya ada di Dewan Pers.
Baca SelengkapnyaPembantaian terhadap umat Muslim ini terjadi saat ayah PM Thailand berkuasa.
Baca SelengkapnyaTaufik mendorong hukum jangan digunakan untuk menutup ruang demokrasi. Harus dibiasakan dalam negara demokrasi dengan kritik bahkan kecaman.
Baca SelengkapnyaPada Juli 2023 misalnya, seorang jurnalis media asing yang meliput penambangan nikel di Halmahera Tengah menjadi korban intimidasi petugas keamanan perusahaan.
Baca Selengkapnya