Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berani kritik militer, jurnalis Thailand diancam ditembak mati

Berani kritik militer, jurnalis Thailand diancam ditembak mati Militer Thailand kudeta pemerintahan. ©REUTERS

Merdeka.com - Seorang pejabat Senior dari Dewan Reformasi Nasional Thailand memberikan pernyataan mengejutkan di tengah upaya negerinya untuk memperbaiki sistem pemerintahan. Dia menyatakan setiap jurnalis yang memberitakan soal kritik terhadap militer pantas ditembak mati.

Pejabat itu bernama Letnan Jenderal Thawatchai Samutsakhon. Pernyataan itu dia sampaikan dalam diskusi Perlindungan Hak Media dan Aturan Standar Kebebasan Etika dan Profesional. Sikap keras itu diucapkannya dalam menanggapi komentar dari mantan komandan polisi Jenderal Seripisut Temiyavet yang dalam wawancara terakhirnya mengecam militer.

"Dia tidak punya rasa horman (pada militer). Jurnalis yang melaporkan hal ini sebaiknya dieksekusi oleh pasukan tembak," ujar Thawatchai, seperti dikutip dari Asian Correspondent, Rabu (3/5).

Aturan ini menimbulkan kontroversi, yang akan menjerat seluruh media di Thailand ke dalam sistem baru, serta telah disetujui 141 anggora parlemen berbanding 13 yang menolak. Ditambah 17 menyatakan abstain.

Aturan tersebut, berdasarkan laporan Prachatai, kini sudah diserahkan kepada Majelis Legislatif Nasional (NLA), yang anggotanya diseleksi dan dipilih junta militer Thailand, untuk disahkan.

Undang-undang tersebut juga akan mengatur pendirian 15 anggota Dewan Media Profesional Nasional (NPMC), dua di antaranya berasal dari pemerintah. Dewan ini akan memiliki otoritas untuk menyetujui atau menutup lisensi media, sementara media tak berlisensi akan dijatuhi hukuman denda dan penjara.

Dalam diskusi tersebut, NRC yang diwakili juru bicaranya Pornthip Rojanasunand, menyatakan dukungan formasi tersebut, sembari mengatakan regulasi sendiri telah terbukti tidak efektif. Bahkan, UU baru tersebut semakin krusial di tengah meningkatnya popularitas media sosial.

"Media saat ini membuat klip video untuk memfitnah orang. Ini sangat sulit dikontrol ... dan telah menghancurkan masyarakat," ujar Pornthip.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Nada Tinggi Megawati Jengkel Diberitakan Ngawur,
VIDEO: Nada Tinggi Megawati Jengkel Diberitakan Ngawur, "Saya Mudah Jelekkan Keluargamu!"

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menantang wartawan yang membuat berita tidak sesuai.

Baca Selengkapnya
Ibas Minta Panglima TNI Jamin Kasus Paspampres Aniaya Pemuda Aceh Transparan: Harus Berkeadilan
Ibas Minta Panglima TNI Jamin Kasus Paspampres Aniaya Pemuda Aceh Transparan: Harus Berkeadilan

Ibas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Akhir-Akhir Ini Banyak Sekali Kriminalisasi
Cak Imin: Akhir-Akhir Ini Banyak Sekali Kriminalisasi

Cak Imin menjamin hak-hak bagi profesi jurnalis dan perlindungan hukum.

Baca Selengkapnya
Dewan Pers: Kritisi Pemberitaan Gunakan Hak Jawab, Tidak Usah Main Kekerasan
Dewan Pers: Kritisi Pemberitaan Gunakan Hak Jawab, Tidak Usah Main Kekerasan

Ninik pun meminta kepada siapapun agar memahami dan bisa menghormati kerja-kerja dari jurnalis.

Baca Selengkapnya
Pengawal Atta Halilintar Dipolisikan Buntut Ancam Culik Wartawan
Pengawal Atta Halilintar Dipolisikan Buntut Ancam Culik Wartawan

Laporan dilayangkan oleh AJV pada Kamis, 5 September 2024 malam.

Baca Selengkapnya
DPR: Panglima Kodam Tindak Keras Prajurit TNI Serang Desa di Deli Serdang, Minta Maaf Tak Cukup!
DPR: Panglima Kodam Tindak Keras Prajurit TNI Serang Desa di Deli Serdang, Minta Maaf Tak Cukup!

Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengecam penyerangan puluhan prajurit TNI ke sebuah desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Desak Kapolda Metro Turun Tangan Usut Pendukung SYL Tendang Wartawan Usai Sidang Vonis
Dewan Pers Desak Kapolda Metro Turun Tangan Usut Pendukung SYL Tendang Wartawan Usai Sidang Vonis

Kericuhan terjadi usai sidang vonis SYL di PN Tipikor

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pria Diduga Pengawal Menko Airlangga Ancam Tembak Wartawan Usai Pemeriksaan di Kejagung
VIDEO: Pria Diduga Pengawal Menko Airlangga Ancam Tembak Wartawan Usai Pemeriksaan di Kejagung

Usai Airlangga Hartarto memasuki kendaraannya, mobil rombongan belakang mendesak kerumunan hingga sebagian wartawan terdorong.

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran
Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran

Ninik menegaskan mandat penyelesaian karya jurnalistik itu seharunya ada di Dewan Pers.

Baca Selengkapnya
Perdana Menteri Thailand Minta Maaf Atas Pembunuhan 85 Warga Muslim 20 Tahun Lalu
Perdana Menteri Thailand Minta Maaf Atas Pembunuhan 85 Warga Muslim 20 Tahun Lalu

Pembantaian terhadap umat Muslim ini terjadi saat ayah PM Thailand berkuasa.

Baca Selengkapnya
NasDem Kritik Pedas Rocky Gerung Dipolisikan: Demokrasi Tak Sehat Menjurus Otoriter
NasDem Kritik Pedas Rocky Gerung Dipolisikan: Demokrasi Tak Sehat Menjurus Otoriter

Taufik mendorong hukum jangan digunakan untuk menutup ruang demokrasi. Harus dibiasakan dalam negara demokrasi dengan kritik bahkan kecaman.

Baca Selengkapnya
Kongres AJI: Intimidasi Jurnalis Peliput Isu Lingkungan Masif
Kongres AJI: Intimidasi Jurnalis Peliput Isu Lingkungan Masif

Pada Juli 2023 misalnya, seorang jurnalis media asing yang meliput penambangan nikel di Halmahera Tengah menjadi korban intimidasi petugas keamanan perusahaan.

Baca Selengkapnya