CEO Twitter Jack Dorsey Tuai Kecaman Usai Bertapa di Myanmar
Merdeka.com - Bos jejaring media sosial Twitter, Jack Dorsey, menuai kecaman di dunia maya lantaran dua hari lalu dia mengunggah foto dan informasi dirinya menjalani meditasi di Myanmar dan memuji negara itu. Dorsey juga mengajak orang untuk berwisata ke Myanmar.
Dilansir dari laman the New York Times, Senin (10/12), warga dunia maya mengkritik Dorsey karena dia sama sekali tidak menyebut soal penderitaan etnis muslim Rohingya yang selama ini ditindas di oleh aparat keamanan di Myanmar.
Sejak Agustus tahun lalu sekitar 700 ribu warga muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh karena diburu militer yang ingin membalas serangan kelompok militan Rohingya terhadap pos polisi. Korban tewas warga Rohingya diperkirakan mencapai lebih dari 6.700 orang. Mereka juga mengalami penyiksaan, penganiayaan, pemerkosaan, dan pembantaian massal.
-
Siapa yang diremehkan? Awalnya, Seno kerap kali diremehkan oleh orang-orang di sekitarnya karena dianggap hanya membantu istrinya.
-
Siapa yang menjadi korban diskriminasi? Contohnya, seperti diskriminasi yang ditujukan kepada orang keturunan etnis Tionghoa di Indonesia.
-
Siapa yang sering dikritik netizen? Stefan William sering dikritik netizen gara-gara jarang ketemu anaknya.
-
Siapa yang dihujat oleh netizen? Anak Sarwendah, Betrand Putra Onsu, merasa sedih mengetahui bahwa ibunya sedang dihujat di media sosial oleh netizen.
-
Kenapa netizen sedih? Saat ini, netizen merasa sangat sedih karena merasa ikut kehilangan ayah Kamari dalam postingannya.
-
Siapa yang dihujat oleh warganet? Meskipun jarang membaca komentar dari warganet, Sarwendah mengakui bahwa saat itu ia tidak sengaja menemukan hujatan terhadap dirinya dan Onyo, yang langsung membuatnya mengambil langkah dengan melayangkan somasi.
PBB menyebut tindakan kekerasan oleh militer Myanmar sudah masuk kategori genosida terhadap satu kelompok ras.
"Myanmar adalah negara yang indah. Orang-orangnya penuh kebahagiaan dan makanannya luar biasa. Saya mengunjungi Kota Yangon, Mandalay, dan Bagan. Kami juga melihat banyak kuil dan bermeditasi di sana," tulis Dorsey di akun Twitternya hari Minggu lalu seraya mengunggah sejumlah foto.
"Apakah ini satire," kata seorang pengguna Twitter menanggapi unggahan Dorsey. "Semoga ini satire."
Tak sedikit pengguna Twitter yang kemudian mengecam unggahan Dorsey itu dengan menyebut dia buta informasi soal Rohingya.
Setelah berkicau tentang meditasi dan perjalanannya di Myanmar itu, Dorsey mengatakan dia akan dengan senang hati menjawab pertanyaan soal pengalamannya selama di negara itu. Namun sejauh ini dia tidak merespons kecaman atas kicauannya.
Manajer Komunikasi Twitter di Asia Pasifik, Kate Hayes, menolak berkomentar.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, kasus yang menyeret Rocky ini, sempat diungkit Menkumham Yasonna H. Laoly yang menyebut 'dosa' Rocky Gerung tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKonflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaPolisi mengatakan kasus ini telah dalam proses penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo tak mau ambil pusing soal orasi Rocky Gerung yang diduga menghinanya dengan kata-kata kasar dan tidak pantas.
Baca SelengkapnyaIza Fadri membagikan kisahnya saat ditunjuk menjadi Dubes Indonesia untuk Myanmar, dan ditugaskan menangani konflik Rohingya.
Baca SelengkapnyaViral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan
Baca SelengkapnyaRatusan massa menolak Rocky Gerung mengisi diskusi di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaYasonna akan meng-update ke polisi atas laporan yang waktu itu dilayangkan ke Rocky Gerung.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo tak mau ambil pusing soal orasi Rocky Gerung yang diduga menghinanya dengan kata-kata kasar dan tidak pantas.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaBeredar kapal etnis Rohingya diberangkatkan ke Indonesia langsung dari Bangladesh
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan publik kepada kinerja Presiden Jokowi diyakini tinggi.
Baca Selengkapnya