FBI Temukan 150 Bom Rakitan di Dalam Kulkas Saat Lakukan Penggerebekan di Ladang, Penyitaan Bahan Peledak Terbesar Sepanjang Sejarah
FBI melakukan penggerebekan di Virginia dan berhasil menyita bom terbesar yang pernah ditemukan di lokasi tersebut.
FBI menemukan lebih dari 150 bom rakitan di sebuah ladang di Virginia, yang diperkirakan sebagai penyitaan terbesar dalam sejarah lembaga tersebut, menurut dokumen pengadilan yang diajukan pekan ini. Penemuan bahan peledak tersebut terjadi saat FBI menggeledah rumah keluarga Brad Spafford (36) setelah seorang tetangga melaporkan Spafford menyimpan senjata dan amunisi rakitan.
Sebuah dokumen pengadilan yang diajukan pada Senin (29/12) mengungkapkan bahwa Spafford, yang bekerja di bengkel mesin, menggunakan foto-foto Presiden Joe Biden sebagai sasaran latihan menembak dan menyatakan dukungannya terhadap tindakan pembunuhan politik. Beberapa bahan peledak yang dikategorikan sebagai bom pipa ditemukan di dalam tas ransel di kamar tidur properti yang dihuni Spafford bersama istri dan dua anak kecilnya, menurut dokumen tersebut, dikutip dari AFP pada Rabu (1/1).
Dokumen tersebut juga mencatat bahwa lemari es Spafford berisi toples HMTD (highly unstable explosive device) yang merupakan alat peledak "sangat tidak stabil," yang disimpan di samping makanan dan diberi label "Jangan Disentuh." Selain itu, rumahnya dilengkapi dengan buku catatan yang berisi "resep" untuk membuat bahan peledak, termasuk granat.
Seorang tetangga melaporkan kepada agen FBI bahwa Spafford pernah membahas rencananya untuk memperkuat propertinya dengan "menara 360 derajat untuk senjata api kaliber 50 di atap."
Jaksa penuntut menyatakan bahwa Spafford, yang telah didakwa karena kepemilikan senapan secara ilegal, kemungkinan akan menghadapi dakwaan tambahan terkait bahan peledak tersebut, yang masing-masing dapat dijatuhi hukuman maksimal sepuluh tahun penjara. Dalam pengajuan terpisah pada hari Selasa (31/12), pengacara Spafford membela kliennya sebagai "seorang pria keluarga yang pekerja keras tanpa catatan kriminal" dan mengajukan permohonan agar dia dibebaskan dari tahanan.