Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Filipina tidak akan bangun pulau buatan di Laut China Selatan

Filipina tidak akan bangun pulau buatan di Laut China Selatan China bangun radar di Laut China Selatan. ©REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative

Merdeka.com - Persoalan maritim khususnya di Laut China Selatan hingga saat ini masih menjadi perhatian publik dunia. Bukan hanya beberapa negara di ASEAN dan China saja, kini Amerika Serikat pun ikut-ikutan memperebutkan. Berbagai kepentingan dari masing-masing negara dimunculkan, membuat sengketa Laut China Selatan masih belum terselesaikan hingga sekarang.

"Sebelumnya masalah Laut China Selatan tidak pernah menjadi perhatian ASEAN. Sebab, tidak semua negara anggota memiliki kepentingan dengan perairan tersebut. Jadi ASEAN tetap menganggap ini masalah Filipina dan China. Karena itu kami mengunjungi Pengadilan Arbitrase Den Hague untuk menyelesaikan sengketa ini," kata Duta Besar Filipina untuk ASEAN, Elizabeth Buensuceso, dalam dialog tentang ASEAN bertajuk Filipina sebagai Ketua Asean Tahun 2017, di Habibie Centre, Jakarta Selatan, Kamis (26/1).

"Namun, pada 2012 lalu, barulah negara-negara ASEAN sadar akan pentingnya Laut China Selatan dan mulai mengklaim kepemilikan terhadapnya," sambungnya.

Oleh karena itu, dibentuk perjanjian Code of Conduct (COC) oleh negara ASEAN sebagai upaya penyelesaian. Namun hingga sekarang, kerangka COC masih belum juga dirampungkan.

Tahun ini, Filipina selaku negara Ketua ASEAN akan mengupayakan penyelesaian kerangka COC. Dalam setahun masa keketuaan, Filipina berharap COC segera terselesaikan.

"Kami berharap selama masa kepemimpinan di ASEAN kami bisa menemukan mekanisme sebagai terobosan masalah Laut China Selatan melalui COC. Sebelumnya, hanya digelar dua pertemuan untuk mendiskusikan persoalan ini lebih lanjut, tahun ini kami akan menggelar pertemuan untuk membicarakan kerangka COC setiap bulan," terangnya.

Elizabeth menyebut, kerangka COC sebenarnya sudah rampung dibuat. Namun, hingga sekarang keputusan persetujuan belum diperoleh.

"Draft COC kami sudah siap. ASEAN juga sudah menyiapkan COC. Kami memiliki berbagai dokumen soal COC. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah memilih jawaban terbaik. Tentunya, jawaban tersebut harus mengutamakan kepentingan beberapa negara, bukan hanya mendahulukan kepentingan sepihak," papar Elizabeth.

Filipina, sebagai negara yang memiliki kepentingan dengan Laut China Selatan telah menuliskan beberapa hal pada perjanjian COC.

"Filipina telah menuangkan segala yang bisa dan tidak bisa dilakukan, apa yang harus dan tidak harus dilakukan. Termasuk, tidak membangun pulau artifisial. Kami sendiri sudah siap memilih jawaban yang terbaik. Kami benar-benar berharap COC bisa terselesaikan, atau setidaknya kerangka kerja COC bisa rampung tahun ini," tuntasnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN

Tema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Baca Selengkapnya
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan

Kasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).

Baca Selengkapnya
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.

Baca Selengkapnya
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina

Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.

Baca Selengkapnya
Menteri Trenggono Tegaskan Belum Ekspor Pasir Laut, Ini Alasannya
Menteri Trenggono Tegaskan Belum Ekspor Pasir Laut, Ini Alasannya

Kementerian Kelautan dan Perikanan membuka kemungkinan pemanfaatan hasil sedimentasi di laut untuk diekspor.

Baca Selengkapnya
Begini Nasib Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Usai Dihapus dari Proyek Strategis Nasional
Begini Nasib Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Usai Dihapus dari Proyek Strategis Nasional

Rencana pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya usai resmi dikeluarkan dari daftar proyek strategis nasional (PSN).

Baca Selengkapnya
Namanya Terseret Klaim Laut Cina Selatan AS & Tiongkok, Begini Reaksi Prabowo Subianto
Namanya Terseret Klaim Laut Cina Selatan AS & Tiongkok, Begini Reaksi Prabowo Subianto

Terkait masalah Laut China Selatan, pihak pemerintah China membantah pernyataan Kemenhan AS.

Baca Selengkapnya
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu

Sejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam: Perlu Hati-hati Menangani Konflik Laut China Selatan
Menko Polhukam: Perlu Hati-hati Menangani Konflik Laut China Selatan

"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam

Baca Selengkapnya
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan

Konflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.

Baca Selengkapnya
Satelit Ungkap China Nekat Bangun Pangkalan Udara di Pulau Sengketa Laut China Selatan, Ini Buktinya
Satelit Ungkap China Nekat Bangun Pangkalan Udara di Pulau Sengketa Laut China Selatan, Ini Buktinya

China benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.

Baca Selengkapnya
Akhirnya Terungkap, Ini Alasan Korsel Belum Terapkan Bebas Visa untuk Wisatawan Indonesia
Akhirnya Terungkap, Ini Alasan Korsel Belum Terapkan Bebas Visa untuk Wisatawan Indonesia

Untuk bisa masuk ke Korea Selatan, WNI diwajibkan untuk mengajukan visa melalui Korea Visa Application Center (KVAC).

Baca Selengkapnya