Fosil Berusia 80 Juta Tahun Ungkap Perilaku Mengejutkan Dinosaurus, Begini Hasil Temuan Ilmuwan
Temuan ini terungkap setelah para ilmuwan meminda fosil telur dinosaurus menggunakan teknologi tiga dimensi (3D).

Sebuah penemuan mengejutkan datang dari situs fosil berusia 80 juta tahun di Gunung Qinglong, Provinsi Hubei, China tengah. Survei pemindaian 3D baru-baru ini mengungkapkan perilaku reproduksi dinosaurus yang sebelumnya tidak diketahui, menantang pemahaman kita tentang kebiasaan bersarang mereka.
Penemuan ini melibatkan lebih dari 300.000 telur dinosaurus yang tersusun dalam pola lengkung yang sangat terstruktur, sebuah fenomena yang belum pernah teramati di situs paleontologi mana pun di dunia. Para peneliti menemukan telur-telur tersebut tersusun dalam kelompok lengkung yang terdiri dari tiga hingga lima telur, berbeda dengan pola radial atau vertikal yang biasanya ditemukan.
Para ahli paleontologi telah lama mempelajari situs Gunung Qinglong, yang ditemukan pada tahun 1995. Situs seluas 8.000 meter persegi ini menyimpan koleksi fosil telur dinosaurus terbesar dan terawetkan terbaik di dunia. Kualitas pengawetan yang luar biasa, dengan sebagian besar telur utuh dan sedikit fragmentasi cangkang, memungkinkan studi rinci tentang perkembangan dinosaurus. Penggunaan teknologi pemindaian laser 3D berperan penting dalam penemuan ini, memungkinkan para peneliti untuk memetakan posisi spasial fosil telur dalam 3D tanpa mengganggu integritas situs.
Pemetaan 3D menunjukkan, susunan lengkung telur bukanlah kejadian yang terisolasi, melainkan pola yang konsisten di seluruh situs. Ini menunjukkan perilaku reproduksi yang khas pada spesies dinosaurus lokal di Zaman Kapur. Para peneliti berspekulasi bahwa susunan lengkung ini mungkin berfungsi sebagai mekanisme perlindungan telur setelah diletakkan atau untuk memfasilitasi proses penetasan. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang kompleksitas ekosistem purba dan perilaku reproduksi dinosaurus.
Ilmuwan utama dalam proyek penelitian ini, Zhao Bi menerangkan, telur-telur tersebut membentuk "pola yang sangat artistik yang belum pernah terlihat sebelumnya", seperti dikutip dari Daily Galaxy, Senin (14/4).
Pola Bersarang Unik
Pola lengkung yang unik ini menantang asumsi lama tentang perilaku bersarang dinosaurus. Sebelumnya, pola bersarang yang umum ditemukan adalah pola radial, di mana telur-telur tersusun mengelilingi pusat, atau pola vertikal, di mana telur-telur tertanam secara tegak di dalam sedimen. Penemuan pola lengkung ini menunjukkan keragaman perilaku reproduksi yang lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Menurut para ilmuwan, hal ini menunjukkan perilaku reproduksi yang khas pada spesies dinosaurus lokal, yang kemungkinan bertujuan untuk melindungi telur mereka atau kemungkinan susunan telur tersebut dapat mempermudah penetasan.
"Kami tengah melakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan sifat pasti dari perilaku ini. Teknologi canggih memungkinkan kami memperoleh informasi tak kasat mata dari lokasi tersebut tanpa intervensi apa pun," jelas para peneliti.
Para peneliti berharap penelitian lebih lanjut akan mengungkap spesies dinosaurus yang bertanggung jawab atas pola bersarang yang unik ini. Analisis lebih lanjut dari fosil telur dan lingkungan sekitarnya akan membantu menentukan faktor-faktor lingkungan dan perilaku yang mungkin telah memengaruhi strategi bersarang ini.
Zhao dan timnya tengah menjajaki cara untuk meningkatkan analisis fosil menggunakan kecerdasan buatan.
“Di masa mendatang, kami ingin mengintegrasikan algoritma AI untuk mengidentifikasi secara otomatis jenis fosil telur dinosaurus dan karakteristik lapisan penguburan,” jelasnya.