Ilmuwan Ciptakan Bakso Daging Mammoth dari DNA Gajah Purba, Begini Rasanya
Merdeka.com - Museum Sains di Belanda kemarin memamerkan bakso raksasa terbuat dari daging Mammoth yang diolah dari DNA seekor gajah purba itu.
Bakso itu dibuat oleh perusahaan daging kultur (buatan) Australia Vow dan mereka mengatakan ingin orang-orang membahas soal daging buatan. Menurut mereka daging buatan lebih bersifat berkelanjutan dibanding daging betulan.
"Kami ingin membuat sesuatu yang benar-benar berbeda dari yang bisa orang dapatkan saat ini," kata pendiri Vow Tim Noakesmith kepada Reuters. Dia menambahkan, alasan perusahaannya memilih daging mammoth karena mereka meyakini hewan itu sudah punah lantaran perubahan iklim.
-
Dari mana asal bakso? Asal usul bakso dapat ditelusuri kembali ke masa kolonial di Asia Tenggara, khususnya di Tiongkok.
-
Apa rasa bakso alami? Sebaliknya, bakso yang alami akan terasa gurih dan lezat, dengan tekstur yang lebih mudah dikunyah dan rasa yang menyenangkan.
-
Apa itu bakso? Bakso merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Bukan hanya orang dewasa saja, bakso juga banyak disukai oleh anak-anak. Makanan berkuah ini disajikan bersama mi, bihun, tahu dan tetelan. Cita rasa gurih dan segar dari kuahnya ini membuat bakso sangat cocok disantap dalam cuaca apapun.
-
Mengapa tahu bakso semakin diminati? Dalam beberapa waktu terakhir, minat masyarakat terhadap tahu bakso ini semakin meningkat, terbukti dari video tutorial yang telah ditonton hingga tiga ratus ribu kali.
-
Siapa yang menciptakan bakso? Menurut cerita, Meng Bo yang hidup di masa akhir Dinasti Ming di abad ke-17 ingin membuatkan masakan daging yang disukai ibunya.
-
Kenapa bakso populer? Karena banyak digemari oleh semua kalangan usia, bakso pun dapat menjadi ide menu makan siang keluarga.
Bakso itu dibuat dari gen mammoth bernama myoglobin yang dimasukkan ke sel domba.
"Untuk dagingnya, myoglobinlah yang memberikan aroma, warna, dan rasa," kata James Ryall, Kepala Ilmuwan Vow, seperti dilansir laman Reuters, Rabu (29/3).
Beraroma buaya
Dikarenakan DNA mammoth yang diperoleh Vow kurang lengkap maka ditambahkanlah DNA gajah Afrika untuk melengkapinya.
"Seperti yang mereka lakukan di film Jurassic Park," kata Ryall, cuma bedanya mereka tidak menciptakan hewan sesungguhnya.
Untuk membuat daging buatan biasanya ilmuwan memakai darah anak sapi yang sudah mati, tapi Vow justru menggunakan alternatif lain, artinya tidak ada hewan yang dibunuh dalam pembuatan daging mammoth.
Daging yang beraroma buaya itu saat ini tidak untuk dikonsumsi.
"Proteinnya sebetulnya berusia 4.000 tahun. Kita sudah lama tidak melihatnya. Itu artinya kami ingin melakukannya dengan serangkaian tes ketat, seperti halnya produk lain yang akan kita edarkan ke pasaran," kata Noakesmith.
Vow berharap daging buatan ini bisa masuk ke Eropa nantinya. Di benua biru itu peredaran soal daging buatan belum diatur.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jadi favorit sejuta umat, bakso ternyata punya sejarah panjang!
Baca SelengkapnyaBakpao, atau yang sering disebut pao atau bao, merupakan salah satu makanan tradisional yang telah menjadi favorit di berbagai belahan dunia.
Baca SelengkapnyaCara buat kuah bakso sederhana ini mudah dipraktikan.
Baca SelengkapnyaMelihat langsung bagaimana proses produksi kopi luwak di lereng gunung Ijen. Apa yang membuat jenis kopi ini disebut paling mahal di dunia?
Baca SelengkapnyaTak perlu pakai boraks untuk membuat adonan bakso yang bagus.
Baca SelengkapnyaBakso dengan isian keju bisa menjadi santapan sekaligus ide jualan yang unik.
Baca SelengkapnyaBahan tambahan bakso mulai dari yang alami hingga buatan bertujuan agar bakso memiliki tekstur yang kenyal, padat, dan lezat.
Baca SelengkapnyaKarena konsepnya yang unik, Baxo terus menjadi pusat kuliner dan memberikan keuntungan berkali-kali lipat.
Baca SelengkapnyaDomba Batur merupakan domba khas yang berasal dari Banjarnegara. Domba unik ini merupakan hasil persilangan antara domba Eropa dengan domba lokal.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, keberadaan makanan yang satu ini masih lestari. Pasalnya masyarakat masih terus mengonsumsinya hampir setiap hari.
Baca SelengkapnyaTauco jadi penyedap rasa legendaris khas warga Cianjur.
Baca SelengkapnyaMakanan tradisional yang unik dari Sulawesi Selatan ini konon sudah dikonsumsi bangsawan sejak zaman dulu.
Baca Selengkapnya