Ilmuwan Ragukan Peristiwa Banjir Besar di Zaman Nabi Nuh, Ini Alasan Mereka
Merdeka.com - Air bah yang terjadi pada zaman Nabi Nuh adalah salah satu kisah yang tertuang dalam kitab suci Alquran. Kisah ini juga muncul dalam Perjanjian Lama.
Banjir besar tersebut terjadi sebagai hukuman Tuhan atas perilaku manusia yang melampaui batas. Karena Nabi Nuh adalah manusia saleh, Tuhan memerintahkannya membangun sebuah bahtera untuk keluarganya dan menyelamatkan dua hewan, burung dan hewan merayap.
Dari tinjauan sains, apakah banjir dahsyat tersebut benar-benar terjadi?
-
Dimana Arkeolog menemukan Bahtera Nabi Nuh? Arkeolog meyakini mereka kemungkinan telah menemukan lokasi akhir Bahtera Nabi Nuh di Gunung Ararat, Turki.
-
Kapan Nabi Nuh berlabuh setelah banjir bandang? Tepat pada 10 Muharram, Nabi Nuh berlabuh dari bukit Zuhdi setelah melewati banjir bandang yang melanda saat itu.
-
Apa bukti Bahtera Nabi Nuh di Gunung Ararat? Sampel tanah dari puncak tertinggi di Turki mengungkap aktivitas manusia dan material laut. Penanggalan batuan dan tanah dari lokasi tersebut sesuai dengan waktu Banjir Besar menurut Alkitab.
-
Apa yang ditemukan di lokasi bekas kapal Nabi Nuh? Sampel-sampel yang telah diambil tersebut kemudian dikirim ke laboratorium ITU untuk diperiksa. Setelah pemeriksaan selama hampir satu tahun, hasil laboratorium pertama, sampel yang diambil dari wilayah tersebut diketahui berbahan tanah liat, bahan laut, dan makanan laut.
-
Dimana kapal Nabi Nuh ditemukan? Dilansir dari laman Daily Sabah, sisa-sisa dari apa yang diyakini sebagai kapal Nabi Nuh itu pertama kali ditemukan pada 1959 oleh ahli pemetaan Ilhan Durupinar ketika sedang memetakan wilayah sebelah timur Anatolia, Turki.
-
Kenapa Arkeolog yakin Bahtera Nuh di Gunung Ararat? Mereka percaya situs berbentuk perahu ini mungkin menyimpan reruntuhan Bahtera Nuh yang legendaris.
"Satu hal yang kita tahu pasti dari geologi adalah banjir global tidak pernah terjadi," kata profesor geomorfologi Universitas Washington dan penulis buku "The Rocks Don't Lie: A Geologist Investigates Noah's Flood", David Montgomery dikutip dari Live Science, Senin (15/5).
"Jika Anda memandangnya sebagai banjir dunia secara harfiah yang menenggelamkan gunung-gunung tertinggi di dunia, saya mohon maaf, tidak cukup air di Bumi ini untuk itu," lanjutnya kepada Live Science.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, jika surga terbuka dan seluruh air di atmosfer turun ke Bumi sebagai hujan, planet ini bisa tenggelam, tapi hanya dengan kedalaman sekitar 2,5 sentimeter. Air itu tidak cukup untuk mengapungkan sampan, apalagi bahtera besar.
Namun menurut NASA, jika seluruh gletser dan lapisan es di dunia ini mencair, permukaan laut akan naik lebih dari 60 meter, sehingga air di Bumi ini lebih banyak.
Lebih jauh, penelitian tahun 2016 yang diterbitkan jurnal Nature Geoscience memperkirakan ada 22,6 juta kilometer kubik air tanah yang tersimpan di 2 kilometer bagian atas kerak bumi, yang cukup untuk menutupi daratan hingga kedalaman 180 meter.
Namun ada kota-kota yang berada ribuan kaki di atas permukaan laut, dan Gunung Everest, gunung tertinggi di Bumi tingginya 8.849 meter di atas permukaan laut. Karena itu, ahli geologi tidak melihat bukti banjir bandang dahsyat dunia.
Menurut dokumen sejarah, air bah di zaman Nabi Nuh menceritakan kembali kisah-kisah yang lebih tua, dan kemungkinan besar merupakan alegoris daripada menceritakan secara harfiah suatu peristiwa.
Ira Spar, profesor studi kuno di Ramapo College of New Jersey, mengatakan kepada Live Science bahwa kisah-kisah dalam Perjanjian Lama, yang ditulis antara 800 SM dan 500 SM, kemungkinan berasal dari tradisi lisan yang lebih tua dan berbagai sumber.
Ada catatan yang sedikit berbeda tentang kisah banjir Nuh di buku-buku agama lain, seperti Alquran, sementara versi awal dari bencana banjir berasal dari teks kuno Mesopotamia.
Spar mencatat bahwa ada kisah banjir Sumeria yang terekam dalam fragmen-fragmen yang berasal dari akhir milenium ketiga SM.
"Siapa yang tahu seberapa jauh ke belakang ceritanya?" kata Spar.
Montgomery menjelaskan, beberapa banjir yang "masuk akal secara geologis" dapat terjadi yang menginspirasi cerita tersebut.
Misalnya, pada akhir 1990-an, ahli kelautan William Ryan dan Walter Pitman berhipotesis pada pertemuan American Geophysical Union bahwa sekitar 7.500 tahun yang lalu, Laut Mediterania mulai mengalir ke Laut Hitam yang saat itu terisolasi, menyebabkan banjir besar di sekitar Laut Hitam, yang dapat menyebabkan banjir besar di sekitar Laut Hitam, menjadi asal muasal banjir Nuh, jurnal Science melaporkan pada tahun 1998.
Sebuah studi tahun 2009 yang diterbitkan dalam jurnal Quaternary Science Review mengatakan banjir yang terjadi lebih kecil skalanya daripada yang dipaparkan Ryan dan Pitman. Namun, meskipun inspirasi kisah banjir Nuh terbuka untuk diperdebatkan, ada banyak kisah banjir lain dari seluruh dunia yang tampaknya terinspirasi oleh peristiwa regional.
Montgomery mengatakan bahwa banyak cerita Penduduk Asli Amerika di Pasifik Barat Laut, misalnya, melibatkan banjir yang sangat mirip dengan tsunami, dengan ombak besar menerjang pantai. Hal yang sama berlaku untuk cerita dari pantai aktif seismik Amerika Selatan dan kepulauan Pasifik Selatan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum teridentifikasi, tengkorak ini tersimpan selama 85 tahun di ruang bawah tanah museum.
Baca SelengkapnyaTim peneliti memeriksa sampel batuan dan tanah di lokasi yang diyakini sebagai tempat reruntuhan ‘Bahtera Nuh’ di distrik Doğubayazıt, Ağrı.
Baca SelengkapnyaKapal Nabi Nuh menyimpan banyak fakta menakjubkan yang menunjukkan kebesaran Allah SWT.
Baca SelengkapnyaTim peneliti sudah memulai proyek penggalian di lokasi yang disebut-sebut peninggalan bahtera atau kapal Nabi Nuh di Gunung Ararat, Agri, Turki.
Baca SelengkapnyaPenjelasan soal nama-nama gunung yang disebutkan di dalam Al-Quran.
Baca SelengkapnyaPenanggalan batuan dan tanah dari lokasi tersebut sesuai dengan waktu Banjir Besar menurut Alkitab.
Baca SelengkapnyaMeskipun keberadaan Auj bin Unuq tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur'an, kisahnya muncul dalam berbagai kitab tafsir dan cerita rakyat Islam.
Baca SelengkapnyaIlmuwan temukan air di luar angkasa. Ternyata keberadaan air di luar angkasa juga disebut di dalam Al-Quran.
Baca SelengkapnyaMalam lailatul qadar dan malam Nuzulul Quran adalah dua peristiwa penting dalam agama Islam yang sering kali disalahpahami sebagai satu dan sama.
Baca SelengkapnyaArtefak kuno tersebut menjadi koleksi British Museum pada tahun 1882, tetapi tetap menjadi misteri selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan sumur berusia 1.400 tahun yang menjadi saksi mukjizat Nabi Muhammad.
Baca SelengkapnyaSemasa Rasulullah, sumur tersebut pernah menjadi saksi mukjizat hingga ditaburi racun.
Baca Selengkapnya