Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

India Larang Warga Berunjuk Rasa Memprotes UU Kewarganegaraan

India Larang Warga Berunjuk Rasa Memprotes UU Kewarganegaraan Aksi Protes di India. ©2019 REUTERS/Adnan Abidi

Merdeka.com - Pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi memberlakukan larangan seperti jam malam di seantero India dan memblokir layanan Internet di sejumlah lokasi di Ibu Kota New Delhi untuk meredam unjuk rasa memprotes undang-undang Kewarganegaraan baru yang penuh kontroversial karena bias agama.

Dilansir dari laman Time, Kamis (19/12), keseluruhan Negara Bagian Uttar Pradeh dengan jumlah populasi mencapai 200 juta jiwa dilarang berkumpul lebih dari empat orang, begitu pula di Bengaluru. Serangkaian demo diperkirakan akan kembali terjadi sore ini di sejumlah kota besar di Negeri Sungai Gangga. Ini adalah hari kedelapan unjuk rasa sejak UU Kewarganegaraan baru itu diumumkan.

Hari ini kepolisian New Delhi menerapkan Pasal 144, aturan sejak zaman kolonial yang melarang warga berkumpul lebih dari empat orang. Aturan itu diberlakukan di tiga wilayah.

Sejumlah panitia demo menyerukan demonstran tetap turun ke jalan meski ada larangan itu.

"Pasal 144 diberlakukan polisi untuk mencegah kami turun ke jalan. Ini tidak akan menghalangi kami. Kami akan berkumpul untuk berdemo," ujar Yogendrea Yadav, pendiri Swaraj Abhiyan, kelompok yang menggalang unjuk rasa kepada kantor berita CNN.

Ratusan Orang Luka dan Ditangkap

Setidaknya satu perusahaan penyedia layanan Internet membenarkan di Twitter, pemblokiran Internet diberlakukan atas instruksi pemerintah. India kini mengalami pemblokiran Internet terbesar di dunia menurut Pusat Hukum Kebebasan Perangkat Lunak yang bermarkas di Delhi. Pekan lalu pemblokiran internet terjadi di empat negara bagian setelah berlangsungnya demonstrasi berujung kerusuhan.

Pemblokiran internet terlama tercatat terjadi di Kashmir, wilayah yang dihuni mayoritas muslim. Pemblokiran sudah dilakukan sejak Agustus ketika pemerintah mencabut status otonomi khusus negara bagian itu.

Pelarangan berunjuk rasa dan pemblokiran internet ini diberlakukan setelah demonstrasi dalam beberapa hari belakangan ini memicu kerusuhan. Polisi dan demonstran bentrok di jalanan.

Ratusan orang terluka dan puluhan lainnya ditangkap Minggu lalu setelah polisi mengepung sebuah kampus di New Delhi dan melepaskan tembakan gas air mata.

Kemarin Mahkamah Agung India menolak membatalkan pemberlakuan UU Kewarganegaraan baru.

"Ini menyakiti semangat India. Kami akan berjuang sampai akhir," ujar Abishek Manu Sanghvi, pemimpin senior dari partai oposisi, Partai Kongres.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada Demo May Day, Simak Rekayasa Lalu Lintas Sekitar Monas
Ada Demo May Day, Simak Rekayasa Lalu Lintas Sekitar Monas

Salah satu kawasan yang menerapkan rekayasa lalu lintas adalah Medan Merdeka.

Baca Selengkapnya
4.716 Personel Kawal Demo di DPR dan KPU Hari Ini 26 Agustus 2024
4.716 Personel Kawal Demo di DPR dan KPU Hari Ini 26 Agustus 2024

Personel gabungan yang diturunkan terdiri dari Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Pemprov DKI dan stakeholder terkait.

Baca Selengkapnya
579 Orang Jadi Korban Kekerasan Polisi saat Demo Tolak Revisi UU Pilkada
579 Orang Jadi Korban Kekerasan Polisi saat Demo Tolak Revisi UU Pilkada

344 orang mengalami penangkapan dan penahanan semena-mena.

Baca Selengkapnya
Buruh Demo Lagi di Kawasan Patung Kuda Desak UU Ciptaker Dicabut, Ribuan Personel Gabungan Siaga
Buruh Demo Lagi di Kawasan Patung Kuda Desak UU Ciptaker Dicabut, Ribuan Personel Gabungan Siaga

Adapun aksi ini akan dipimpin langsung oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal bersama pimpinan serikat pekerja atau serikat buruh

Baca Selengkapnya
Polri Siagakan 4.992 Anggota Amankan Demo di KPU, Bawaslu, DPR dan MK
Polri Siagakan 4.992 Anggota Amankan Demo di KPU, Bawaslu, DPR dan MK

Polri siap mengawal kondisivitas tahapan pemilu jelang rekapitulasi hasil suara secara nasional.

Baca Selengkapnya
1.872 Personel Polri Amankan Demo Tolak Tapera
1.872 Personel Polri Amankan Demo Tolak Tapera

Masyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.

Baca Selengkapnya
3.643 Personil Gabungan TNI - Polri Terjun Amankan Unjuk Rasa di Monas Hari Ini
3.643 Personil Gabungan TNI - Polri Terjun Amankan Unjuk Rasa di Monas Hari Ini

gabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas

Baca Selengkapnya
Polisi Siagakan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta
Polisi Siagakan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Perwira pengendali akan melakukan pengecekan terhadap personel sebelum mengawal massa.

Baca Selengkapnya
Ribuan Buruh dan Petani akan Demo, TNI Polri Amankan 3 Lokasi
Ribuan Buruh dan Petani akan Demo, TNI Polri Amankan 3 Lokasi

Ribuan buruh dan petani akan menggelar aksi peringatan Hari Tani Nasional ke-64 hari ini, Selasa (24/9).

Baca Selengkapnya
3.286 Polisi Kawal Unjuk Rasa Protes Revisi UU Pilkada Hari Ini
3.286 Polisi Kawal Unjuk Rasa Protes Revisi UU Pilkada Hari Ini

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, 3.286 personel gabungan disebar di sekitar Patung Kuda dan Gedung DPR.

Baca Selengkapnya
FPI Gelar Aksi Reuni 411 di Patung Kuda Hari Ini, 1.904 Personel Gabungan Siaga
FPI Gelar Aksi Reuni 411 di Patung Kuda Hari Ini, 1.904 Personel Gabungan Siaga

Susatyo menjelaskan bahwa personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait.

Baca Selengkapnya
Demo RUU Pilkada Pagi Ini, Gedung DPR Sudah Dijaga Polisi
Demo RUU Pilkada Pagi Ini, Gedung DPR Sudah Dijaga Polisi

Demo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.

Baca Selengkapnya